Krisna Oleh-Oleh Bali sudah tidak asing lagi dikalangan wisatawan terutama wisatawan domestik, sehingga terkesan ada motto, kalau wisatawan berkunjung ke Bali belumlah lengkap jika belum mengunjungi Krisna Oleh-Oleh Bali. Krisna Oleh-Oleh Bali memiliki property yang tersebar di beberapa kabupaten, seperti Badung, Denpasar, Gianyar, dan Buleleng. Dalam perkembangannya Krisna Oleh-oleh Bali juga mengalami pasang surut terutama di saat suasana pandemi bulan Maret tahun 2020 lalu. Namun demikian pemilik Krisna Oleh-oleh Bali yakni Gusti Ngurah Anom yang dikenal dengan panggilan Ajik Cok sangat optimis bahwa pariwisata Bali pasti bangkit kembali dengan selalu berinovasi. Saat suasana masih pandemi ini Bali sebagai barometer pariwisata sudah mulai bangkit dengan kunjungan ke Krisna Oleh-Oleh Bali yang sudah mulai meningkat dan airport Ngurah Rai sudah mulai ramai dengan kedatangan khususnya wisatawan domestik. Melihat dari hal tersebut tujuan penelitian ini adalah (1) Faktor-faktor yang menjadikan ikon nama Krisna Oleh-oleh Bali, dan (2) strategi yang dilakukan oleh Krisna Oleh-Oleh Bali sehingga masih eksis dan bisa bertahan di masa Pandemi Covid-19. Identifikasi nama Krisna Oleh-Oleh Bali penting dilakukan mengingat bahwa nama Krisna diakui merupakan inspirasi dari tokoh pewayangan yang menjadikan motivasi owner dan juga seluruh karyawan Krisna Oleh-Oleh Bali dalam berinovasi, berkarya, dan sukses bertahan dalam masa pandemi Covid-19.