Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai tantangan dan menemukan solusi dalam menanamkan pendidikan karakter di era digital. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan naturalistik. Teknik pengumpulan data meliputi survei, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Proses analisis dilakukan berdasarkan enam tahapan analisis Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan digital menghadirkan dua sisi: tantangan dan peluang dalam memperkuat pendidikan karakter. Era digital terbukti mampu mendukung implementasi pendidikan karakter, tetapi di saat yang sama, memunculkan isu-isu etika yang harus dikelola dengan tepat. Tantangan yang dihadapi antara lain menjaga keseimbangan pemanfaatan teknologi, isu keamanan dan keselamatan di dunia maya, kasus perundungan digital, praktik sexting, pelanggaran hak cipta, dan plagiarisme. Peran pembuat kebijakan pendidikan sangat krusial dalam merancang strategi pembelajaran karakter berbasis digital yang konsisten dan berkelanjutan. Namun, implementasinya menghadapi kendala seperti pengaruh budaya global, pemahaman guru yang terbatas tentang Pancasila, dan kurangnya fasilitas pendukung. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan. Kajian ini menegaskan bahwa internalisasi nilai-nilai Pancasila di era digital harus dilakukan melalui strategi yang komprehensif dan berkelanjutan agar mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi.