Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi

IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN EDUKATIF UNTUK POS PAUD TERPADU (PPT) DI KELURAHAN BALAS KLUMPRIK KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA Fathonah, Nur; Ladyawati, Erlin
WAHANA Vol 67 No 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.384 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v67i2.496

Abstract

Anak usia dini berada pada masa emas (golden age). Karena itu, rangsangan lingkungan yang sehat dan sesuai, melalui kegiatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, harus diberdayakan. Rangsangan dan kegiatan tersebut diharapkan akan berpengaruh pada pertumbuhan berbagai aspek, seperti fisik motorik, kognitif, sosial emosional, termasuk aspek bahasa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif solusi untuk masalah tersebut yaitu metode permainan. Metode permainan dalam hal ini adalah metode yang menggunakan permainan untuk mengemas suatu pembelajaran agar pembelajaran menjadi menyenangkan. Agar pembelajaran dengan menggunakan permainan lebih menarik maka diperlukan media. Media yang digunakan selain menyenangkan juga yang edukatif, atau yang memberi pengetahuan. Media pembelajaran edukatif dapat digunakan untuk memberikan rangsangan pada anak usia dini sehingga dapat meminimalkan hambatan yang mungkin terjadi ketika anak memperoleh atau menerima materi. Media pembelajaran edukatif dapat digunakan sebagai alternatif karena dapat dirancang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak, mudah digunakan oleh para murid PAUD, orang tua juga bunda PAUD, serta menyenangkan. Subyek dalam kegiatan ini adalah Bunda-bunda di Pos Paud Terpadu (PPT) RW 01 (PPT Bougenville) dan RW 06 (PPT Dahlia). Sedangkan luaran yang ingin dicapai adalah media pembelajaran edukatif. Metode yang digunakan ada dua yaitu metode proyek dan metode penilaian. Metode proyek digunakan untuk membuat media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat ada dua jenis yaitu media pembelajaran jenis aktif dan media pembelajaran jenis pasif. Media pembelajaran jenis aktif yang dihasilkan adalah Balok Ceria dan Panggung Cerita, sedangkan media pembelajaran jenis pasif adalah Bantal Cerita Bergambar dan Tablet Permainan. Dari media pembelajaran yang dihasilkan akan diadakan penilaian terhadap ketepatan penggunaan kepada peserta didik melalui metode penilaian. Media pembelajaran layak digunakan jika memenuhi kriteria ≥ 80%, dan semua media pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kriteria tersebut. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan bunda-bunda PAUD menjadi bunda-bunda yang berkualitas untuk mencerdaskan anak bangsa di barisan terdepan. Kata Kunci : Kelompok Bunda PAUD, Media Pembelajaran Edukatif Jenis Aktif dan Media Pembelajaran Edukatif Jenis Pasif
IDENTIFIKASI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCIES) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ladyawati, Erlin; Dewi, Oktavia Tri Sanggala
WAHANA Vol 62 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v62i1.1312

Abstract

Dilihat dati perkembangan psikologinya, siswa keIas awal yaitu keIas 1, 2 dan 3 merupakan perkembangan lanjutan dari siswa taman kanak-kanak yang masih bersifat holistik artinya anak memandang segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pengajaran yang hanya dibatasi satu atau dua bidang jenis kecerdasan akan membuat jenis kecerdasan yang lain menjadi tidak berkembang. Setiap orang paling tidak memiliki sembilan jenis kecerdasan yang dapat ditumbuhkembangkan sejak usia dini yaitu, kecerdasan linguistic, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual spasial, k.ecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Tujuan dati penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui pemetaan k.ecerdasan majemuk. (Multiple Intelligences) pada siswa Sekolah Dasar. Kecerdasan majemuk. (Multiple Intelligences) yang diharapkan muncul adalah perpaduan antara kecerdasan linguistik dengan kecerdasan logika matematika, kecerdasan linguistik dengan kecerdasan visual spasial, dan kecerdasan logika matematika dengan kecerdasan visual spasial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data, yaitu metode dokumentasi, metode observasi dan metode wawancara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan banyak siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dan kecerdasan visual spasial sebesar 35%, untuk siswa yang memiliki kecerdasan logika matematika dan kecerdasan visual spasial sebcsar 24%. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dan kecerdasan logikamatematika sebesar41 %.