Latar Belakang: Preeklampsia adalah kondisi medis yang terjadi selama kehamilan, ditandai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria, yang dapat berkembang menjadi komplikasi lebih serius seperti eklampsia atau sindrom HELLP.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia dan pekerjaan ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia di Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Data: yang digunakan adalah rekam medis (Data Sekunder) dari Januari hingga desember 2024 yang mencatat 19 kasus preeklampsia dari total 352 pemeriksaan kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun meningkatkan risiko preeklampsia, begitu juga dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan stres fisik dan emosional.Metode: Penelitian ini munggunakan metode analitik observasional, yaitu penelitian Kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang datang berkunjung dipuskesmas bara-baraya makasssar, Terdapat 19 kasus ibu hamil yang terkena preeklamsia yang berkunjung dipuskesmas Bara-Baraya makassar Sample dalam penelitian ini adalah Sampel Porposive samping yang dipillih secara tidak acak berdasarkan pertimbangan tertentu.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa baik umur maupun pekerjaan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Faktor umur, khususnya pada usia lebih dari 35 tahun, serta pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi, Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa usia memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklamsia, dengan p-value 0,35 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya, jenis pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian preeklamsia, karena p-value yang diperoleh sebesar 0,000 dan 0,58, yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pekerjaan dan preeklamsia dalam sampel yang diuji.Disarankan Untuk memantau kesehatan ibu hamil dan menyesuaikan pekerjaan serta gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko tersebut.