Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Kimia

Pengaruh suhu karbonisasi terhadap kualitas karbon aktif dari limbah ampas tebu Rizka Wulandari Putri; Sri Haryati; Rahmatullah Rahmatullah
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 1 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i1.12

Abstract

Produksi karbon aktif dari limbah ampas tebu dilakukan dengan metode fisika (karbonisasi) pada temperatur 300oC, 350oC dan 400oC dengan waktu pemanasan selama 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan metode kimia pada aktivasi arang dengan menggunakan larutan pengaktif KOH. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik karbon aktif yang dihasilkan pada parameter kadar air, kadar abu, volatile matter dan daya serap terhadap iodine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif dari limbah ampas tebu memiliki kualitas terbaik pada temperatur karbonisasi 300oC, dengan kadar air 8,40%, kadar abu 8,88% dan daya serap iodine sebesar 142,9. Karakteristik yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk kriteria arang aktif serbuk.
Pengaruh waktu dan temperatur terhadap ekstraksi saponin buah mengkudu sebagai bahan baku pembuatan deterjen Sri Haryati; Amir Mahmud Afandi; Andre Tiofami
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air limbah deterjen merupakan salah satu polutan atau zat yang mencemari lingkungan karena mengandung surfaktan alkyl benzene sulphonate (ABS) dan fosfat. ABS merupakan deterjen yang tergolong keras dan tak bisa didegradasi oleh mikroorganisme (nonbiodegradable), sedangkan fosfat berdampak terhadap kehidupan biota air sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Perlunya alternatif surkfaktan ramah lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan kandungan saponin dalam mengkudu. Saponin dapat bertindak sebagai surfaktan alami dandapat digunakan sebagai bahan bakupembuatan deterjen. Selain itu saponin dapat dengan mudah terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Penelitian ini menggunakan pelarut n-hexana pada sokletasi dan etanol pada proses ekstraksi saponin dari buah mengkudu. Ekstraksi dilakukan denganvariasi suhu 40 0C, 50 0C, 60 0C, 70 0C, 80 0C dengan waktu ekstraksi masing-masing 1 jam, 2 jam, dan 3 jam.. Massa saponin yang tertinggi didapat pada suhu 80 0C dan waktu 3 jam yaitu227.25mg/g (22,72%) untuk buah mengkudu dari daerah Sukarami, Palembang. Dari penelitian ini dihasilkan deterjen yang ramah lingkungan dan sesuai SNI 4594:2010 dengan kandungan phospat 0%, pH 10 dan bagian tidak larut dalam air sebesar 7.23%.
Pemanfaatan biji durian sebagai bahan baku plastik biodegradable dengan plasticizer giserol dan bahan pengisi CaCO3 Sri Haryati; Anggie Septia Rini; Yuni Safitri
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 1 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengemas terus mengalami peningkatan menyebabkan limbah plastik semakin bertambah dari hari ke hari. Sampah plastik berasal dari bahan baku minyak bumi sulit terurai oleh mikroba di dalam tanah. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastic non-degradable yaitu dengan memproduksi plastik dari bahan-bahan organik yang mengandung pati didalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh banyaknya penambahan gliserol dan CaCO3 pada tepung biji durian dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan tepung biji durian dengan aquades ditambah dengan gliserol dan CaCO3. Selanjutnya variasi rasio CaCO3 (0 gram, 0,5 gram, 1 gram, dan 1,5 gram) dengan gliserol (25%, 35%, 45%, dan 55% dari berat tepung biji durian). Karakteristik biodegradable ditandai dengan adanya uji biodegradasi, uji kuat tarik dan elongasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja optimal diperoleh dari plastik biodegradable dengan kuat tarik 0,71 Mpa, persen elongasi 16,3%, dan waktu degradasi 14 hari.
Pembuatan karbon aktif dari kulit kayu gelam (Melaleuca leucadendron) yang berasal dari tanjung api-api sumatera selatan Sri Haryati; Adellina Tentri Yulhan; Lisa Asparia
Jurnal Teknik Kimia Vol 23 No 2 (2017): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian membuktikan bahwa arang aktif dapat dibuat dari bahan organik maupun anorganik yang mengandung kadar karbon tinggi. Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, penelitian karbon aktif biasanya dari limbah kayu, tempurung kelapa, cangkang buah karet dan sebagainya. Padahal masih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah satunya adalah kulit kayu gelam yang tumbuh di daerah Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan variabel suhu karbonisasi (250oC; 350oC; dan 450oC) dan jenis zat aktivator (CaCl2 5%; NaOH 5%; dan H3PO4 5%). Adapun parameter analisa karbon aktif yang diuji adalah kadar air, kadar volatile matter, kadar abu, dan daya serap iodium. Analisa kandungan kimia kulit kayu gelam dilakukan menggunakan metode Chesson–Datta yang meliputi kadar air, kadar abu, hemiselulosa, selulosa, dan lignin. Karbon aktif terbaik dengan daya serap iodium sebesar 1007,8242 mg/g dihasilkan dari suhu karbonisasi 350oC, dengan menggunakan zat aktivator NaOH, dan lama aktivasi 24 jam. Analisa kandungan kimia kulit kayu gelam yang diperoleh, yaitu kadar air sebesar 5,72%; kadar abu 1,33%; hemiselulosa 27,42%; selulosa 47,00%; dan lignin 18,28%.
Studi pengaruh ukuran partikel ruthenium dalam katalis Ru/Al2O3 pada reaksi hidrogenasi karbon monoksidda Mardwita Mardwita; Muhammad Djoni Bustan; Sri Haryati
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 4 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reaksi hidrogenasi syngas yang berasal dari gas alam, batu bara dan biomassa telah lama digunakan untuk menghasilkan hidrokarbon rantai panjang dan alkohol. Hidrokarbon rantai panjang dapat diproses lebih lanjut menjadi synthetic fuel (bahan bakar sintetik) sebagai pengganti minyak bumi. Reaksi hidrogenasi tidak terlepas dari peran katalis. Salah satu katalis yang paling efektif untuk reaksi ini adalah ruthenium (Ru). Penelitian ini mempelajari Pengaruh ukuran partikelruthenium (Ru) dalam katalis ruthenium-alumina (Ru/Al2O3) yang digunakan dalam reaksi hidrogenasi karbon monoksida. Gas karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2) digunakan sebagai reaktan dengan perbandingan 2:1.Reaksi hidrogenasi karbon monoksida dilakukan dengan menggunakan reaktor fixed-bed yang terbuat dari pyrex glass. Tiga macam variasi jumlah ruthenium yaitu 7wt%, 10wt% dan 12wt% digunakan dalam katalis Ru/Al2O3. Metode pembuatan katalis menggunakan metode impregnasi dan reaksi dilakukan dengan rentang temperatur dari 160 °C sampai 260 °C pada tekanan atmosferik. Pengambilan sample produk dilakukan setiap 30 menit dan produk dianalisa dengan menggunakan gas-chromatograph (GC). Hasil reaksi menunjukkan bahwa ruthenium dengan berat 12wt% menghasilkan konversi CO yang paling tinggi dibandingkan dengan katalis jumlah 7wt% dan 10wt% ruthenium.