Kurikulum kontekstual adalah kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan tempat anak-anak tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pendidik dalam pengintegrasian budaya Buton ke dalam kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomologi. Responden dalam penelitian ini adalah guru PAUD berjumlah 35 orang dari 5 satuan PAUD yang berbasis budaya Buton karena telah menggunakan kurikulum merdeka, mayoritas peserta didiknya berlatar belakang budaya Buton, dan kurikulum operasionalnya belum mengintegrasikan budaya Buton yang merupakan konteks lokal peserta didiknya. Teknik pengambilan data yang dilakukan menggunakan wawancara. Hasil penelitian mengungkap terdapat hambatan dan kesenjangan dalam manajemen kurikulum PAUD berbasis budaya Buton yang berimplikasi pada kebutuhan pendidik dalam pengintegrasian budaya Buton ke dalam kurikulum PAUD berupa : 1) kebijakan daerah yang mendukung pengembangan muatan lokal; 2) pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip kurikulum Merdeka terkait fleksibilitas penyesuaian kearifan lokal; 3) pemahaman tentang elemen-elemen budaya lokal yang dapat dijadikan sumber belajar bagi anak usia dini, seperti cerita rakyat, tarian, permainan tradisional, dan nilai-nilai sosial budaya Buton; 4) pemahaman tentang cara efektif untuk mengintegrasikan kearifan lokal Buton dalam kurikulum PAUD; 5) panduan khusus untuk mengelola kurikulum PAUD berbasis budaya Buton.