Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Seri FilsafatTeologi Widya Sasana

Mengkonstruksi Makna Hidup Wijanarko, Robertus
Seri Filsafat Teologi Vol. 34 No. 33 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v34i33.249

Abstract

Studi ini hendak mengeksplorasi pandangan Filsafat Eksistensialisme, baik pandangan Teistik maupun non-Teistik tentang hakekat hidup dan makna hidup manusia. Pemikiran Arthur Schopenhauer, Soren Kierkegaard, dan Martin Heidegger akan ditelaah. Mengingat pemikiran tentang makna hidup tidak terpisahkan dari refleksi ontologis tentang hakekat akan yang ada, maka gagasan fundamental akan hakekat realitas yang ada akan diketengahkan pada bagian pertama. Untuk mencapai maksud tersebut penuli menggunakan pendekatan analisis literer sebagai metodologi dalam menggali pemikiran para Filosof, dan memakai perspektif analisis kritis untuk menelaah gagasan-gagasan tersebut. Temuan studi ini adalah, dengan dasar dan perspektif yang berbeda, baik pandangan teistik maupun non-teistik berpendapat bahwa hidup itu bermakna, dan layak untuk dirawat dan dipertahankan
Fenomena Digitalisasi dan Implikasinya: Tinjauan Kritis melalui Keraguan Metodis Descartes sebagai Critical Thinking Mengkala, Dian Labo; Wijanarko, Robertus
Seri Filsafat Teologi Vol. 35 No. 34 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/serifilsafat.v35i34.273

Abstract

Fenomena Digitalisasi Dan Implikasinya: Tinjauan Kritis Melalui Keraguan Metodis Descartes Sebagai Critical Thinking Dian Labo Mengkala labomengkala21@gmail.com Robertus Wijanarko Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang Abstrak Fenomena digitalisasi bisa menjadi ancaman bagi eksistensi manusia sebagai subjek yang berpikir. Hal ini disebabkan ketergantungan secara berlebihan terhadap algoritma, sehingga yang penting bukan lagi hal yang dipikirkan atau dikehendaki oleh manusia sebagai subjek, melainkan apa yang disajikan oleh digitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkritisi fenomena digitalisasi yang semakin mendominasi kehidupan manusia, dengan fokus pada bagaimana pengaruhnya membentuk dan berpotensi mengikis otonomi manusia sebagai subjek yang berpikir dan relasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Data dikumpulkan melalui penelaahan literatur filosofis, sosiologis, dan teknologi terkait digitalisasi, serta pemikiran kritis dan filsafat Descartes. Keraguan metodis Descartes sebagai kerangka critical thinking menjadi landasan untuk melakukan pemikiran kritis terhadap asumsi-asumsi di balik realitas digital. Prinsip “cogito, ergo sum” juga menjadi landasan untuk memahami dan menegaskan kembali posisi manusia. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa digitalisasi melalui algoritma dan kurasi konten, secara halus menciptakan ilusi realitas yang memengaruhi persepsi dan memanipulasi preferensi pengguna. Tanpa sikap kritis, pengguna berisiko kehilangan kapasitas untuk berpikir secara independen. Melalui penerapan keraguan metodis Descartes sebagai critical thinking, secara sadar dan sistematis yaitu, dengan secara aktif mempertanyakan, menganalisis, dan memfilter informasi digital, setiap pengguna dapat mempertahankan dan memperkuat integritas kognitifnya. Ini adalah langkah fundamental untuk menegaskan kembali kendali atas nalar dan mencapai kebebasan berpikir