Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : SUKMA: Jurnal Penelitian Psikologi

The relationship of spiritual intelligence and social support with academic resilience emigrant college students in Surabaya Silalahi, Silvia Gazella; Sukiatni, Dwi Sarwindah; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 1 (2024): Volume 5 No 1 Juni 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v5i1.11603

Abstract

Academic resilience is an individual's ability to recover from difficulties and pressure in academics. This research aims to determine the relationship between spiritual intelligence and social support and academic resilience. This research uses a quantitative method with an accidental sampling technique, which is a method of determining samples based on chance, meaning that anyone who happens to meet the researcher can be used as a sample, if the person accidentally met is deemed suitable as a data source. The measuring instruments used include the academic resilience scale with 32 items, the spiritual intelligence scale with 34 items, and the social support scale with 38 items. The sample for this research consisted of 100 migrant students in Surabaya. These results indicate a significant positive relationship between spiritual intelligence, social support, and academic resilience among emigrant college students in Surabaya.
Kontrol Diri dan Celebrity Worship pada Wanita Penggemar K-Pop Usia Dewasa Awal Ingkeatubun, Devi Agnes Aprilia; Sukiatni, Dwi Sarwindah; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol 5 No 1 (2024): Volume 5 No 1 Juni 2024
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v5i1.11607

Abstract

Abstrack The popularity of K-Pop that occurs in Indonesia involves women of early adulthood and causes negative impacts from excessive worship or what is called celebrity worship. This research aims to find out whether there is a relationship between self-control and celebrity worship in women in early adulthood who like K-pop. This research was conducted with participants as many as 96 young adult K-pop fans using incidental sampling techniques. The instruments used in this research were the self-control scale from Tangney (2004) and the celebrity attitude scale from Maltby (2005). Based on the results of the data analysis carried out, it shows that there is no relationship between self-control and celebrity worship. Abstrak Populernya K-Pop yang terjadi di Indonesia yang melibatkan wanita usia dewasa awal dan menimbulkan dampak-dampak negatif dari pemujaan berlebihan atau disebut juga dengan celebrity worship. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dengan celebrity worship pada wanita berusia dewasa awal yang menggemari K-pop. Penelitian ini dilakukan dengan partisipan sebanyak 96 wanita usia dewasa awal penggemar k-pop dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling incidental. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala kontrol diri dari Tangney (2004) dan skala celebrity attitude scale dari Maltby (2005). Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara kontrol diri dengan celebrity worship.
Self efficacy dan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali Wibisono, Haneysyah Oktivita; Efendy, Mamang; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v6i1.132396

Abstract

Self-efficacy is an individual's belief in their ability to manage actions to achieve goals, while adjustment refers to the individual's capacity to adapt personally and socially to a new environment. This study aims to examine the relationship between self-efficacy and adjustment among migrant workers in Bali. The research employed a quantitative approach with a correlational method. The sampling technique used was purposive sampling, involving 115 migrant workers in the Bali area. Data were collected using a self-efficacy scale and an adjustment scale. The data analysis technique used was the Spearman Rho correlation test. The results showed a significant positive relationship between self-efficacy and adjustment among migrant workers in Bali. The higher an individual's self-efficacy, the better their ability to adapt to a new environment. This finding is based on the Spearman Rho correlation coefficient, where rxy = 0.714 with a significance level of p = 0.000 < 0.05, indicating that the higher the self-efficacy, the higher the adjustment, and vice versa. Furthermore, self-efficacy contributed 43% to the variance in adjustment. Self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam mengelola tindakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penyesuaian diri merupakan kemampuan individu beradaptasi secara pribadi dan sosial di lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 115 pekerja rantau di wilayah Bali. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala self-efficacy dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rho’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali. Semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki individu, maka semakin baik kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan korelasi r Spearman Rho’, dimana rxy = 0,714 dengan signifikansi p = 0,000 < 0,05 artinya semakin tinggi self-efficacy maka semakin tinggi penyesuaian diri dan sebaliknya semakin rendah self-efficacy maka semakin rendah penyesuaian diri. Adapun sumbangan efektif dari self-efficacy mempengaruhi penyesuaian diri sebesar 43%.
Kematangan emosi dan ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini di wilayah masyarakat pesisir Akilla Putri , Navyliadel Sapphire; Efendy, Mamang; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emotional maturity is an individual's ability to regulate and express their emotions proportionally and appropriately, characterized by strong self-control, while family resilience is a family's ability to protect itself from various threats and problems that arise from within the family environment. This study aims to determine the relationship between emotional maturity and family resilience in early marriage perpetrators in Tlocor Hamlet, Sidoarjo. This study uses a quantitative correlational approach. The sampling technique uses purposive sampling with a sample size of 67 female respondents who have married at an early age. Data collection was carried out using a scale of emotional maturity and family resilience. The data analysis technique uses the product moment correlation test. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between emotional maturity and family resilience in early marriage perpetrators. The higher the level of emotional maturity an individual has, the stronger the family resilience. kematangan emosi merupakan kemampuan individu untuk mengatur dan mengekspresikan emosinya secara proporsional dan sesuai dengan ditandai dengan adanya pengendalian diri yang kuat, sedangkan ketahanan keluarga merupakan kemampuan suatu keluarga dalam melindungi dirinya dari berbagai ancaman dan permasalahan yang muncul dari dalam lingkungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi terhadap ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini di Dusun Tlocor Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden perempuan yang telah menikah di usia dini. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala kematangan emosi dan ketahanan keluarga. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kematangan emosi dengan ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini. Semakin tinggi tingkat kematangan emosi yang dimiliki individu, maka semakin kuat pula ketahanan keluarganya.