Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Pallangga: Journal of Agriculture Science and Research

Analisis Pendapatan Usaha Kopra Di Kelurahan Lamatewelu Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur Sili Sanga, Silvester Andreas Thomas; Azuz, Faidah; Alamsyah, Aylee Christine
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 1 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i1.4894

Abstract

This study aims to analyze copra business income in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency. Copra business is one of the important sectors that supports the local economy. This research was conducted from May to July 2024. The population in this study were 271 copra entrepreneurs, copra producers. The sample is part of the population that is the source of data in the study. The sampling technique used a random sampling method (Simple random sampling) of 10% with a total sample of 27 copra producers. Data collection was conducted through interviews with copra farmers, direct observation in the field and documentation studies related to prices and production costs. The results of the study showed that the income from the copra business in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency, obtained an average total cost incurred by copra producers of Rp. 6,750.00 kg and a total income of Rp. 9,877.00 / kg. So, the average income obtained by copra producers is Rp. 3,127.00 / kg in one production. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Usaha kopra merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian masyarakat setempat. Penelitian ini telah berlangsung pada bulan Mei sampai Juli Tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha kopra sebanyak 271 orang produsen kopra. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode pengambilan sampel secara acak (Simpel random sampling) sebanyak 10% dengan total sampel adalah 27 produsen kopra. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan terhadap usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, diperoleh total biaya rata-rata yang dikeluarkan produsen kopra sebesar Rp. 6.750,00 kg dan total penerimaan sebesar Rp. 9.877,00/kg. Maka, rata-rata pendapatan yang diperoleh produsen kopra sebesar Rp. 3.127,00/kg dalam satu kali produksi.
Persepsi Petani Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Padi Sawah Hamzah, Muh. Fitrah; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.4240

Abstract

Farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers are crucial to the success of rice farming groups. The purpose of this study was to determine farmers' opinions on the role of agricultural extension workers in the development of rice farming groups. To achieve this objective, the study was conducted in Belapunranga Village, Parangloe Subdistrict, Gowa Regency, involving 135 farmers. The research data was collected using the Likert scale technique. Based on the analysis using the Likert scale, it can be concluded that farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers in Belapunranga Village are categorized as satisfactory. Farmers are satisfied with the knowledge and guidance provided by agricultural extension workers. Persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pengembangan kelompok tani padi sawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapat petani terhadap peranan pernyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani padi sawah. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa dengan melibatkan 135 petani. Data penelitian ini menggunakan teknik skala likert. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis menggunakan skala likert maka dapat disimpulkan bahwa persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian di Desa Belapunranga dikategorikan memuaskan. Petani merasa puas dengan layanan pengetahuan dan pendampingan yang ddiberikan oleh penyuluh pertanian.
Saluran Distribusi Dan Margin Pemasaran Moke Maumere Di Kota Makassar Soi, Yohanes; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5704

Abstract

Due to its unique flavor characteristics and deeply held cultural values, moke as a traditional alcoholic beverage not only functions as a drink but also as a symbol of local identity overseas. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a medium of bonding and identity. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a means of bonding and identity. It is within this context that the study of Moke distribution and marketing finds its relevance. In order to maximize market potential, however, it is important for producers or distributors to understand and manage distribution channels effectively. This study aims to determine the distribution channel model and the amount of Maumere moke marketing margin in Makassar city using quantitative descriptive method. Respondents in this study were 10 moke traders from Maumere in Makassar city. The results showed that the distribution channel of moke maumere in Makassar city showed quite good effectiveness, although it was still faced with several obstacles. A profitable marketing margin of Rp.30,000 / 600ml bottle shows great potential for business development. Karateristik rasa yang unik dan nilai budaya yang dipegang teguh, moke sebagai minuman tradisional beralkohol tidak hanya berfungsi sebagai minuman tetapi juga sebagai simbol identitas daerah (Maumere) di perantauan. Hal ini menyebabkan perantau asal Maumere Nusa Tenggara Timur yang berdomisili di Kota Makassar selalu mengonsumsi Moke dari daerah asal mereka sebagai alat perekat dan identitas. Dalam konteks inilah studi tentang distribusi dan pemasaran Moke menemukan relevansinya. Namun untuk memaksimalkan potensi pasar, penting bagi produsen atau distributor untuk memahami dan mengelola saluran distribusi secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model saluran distribusi dan besarnya margin pemasaran moke maumere di kota Makassar dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pedagang moke asal Maumere di kota Makassar yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran distribusi moke maumere di kota Makassar menunjukan efektivitas yang cukup baik, meskipun masih dihadapkan pada beberapa kendala. Margin pemasaran yang menguntungkan yaitu sebesar Rp.30.000/ botol kemasan 600ml menunjukkan potensi besar bagi pengembangan usaha.
Strategi Pengembangan Usaha Kelapa Sawit Plasma Dan Mandiri Di Desa Kakullasan Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Bongga, Alfrian; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5723

Abstract

This study aims to determine the strategy in developing plasma and independent scheme oil palm businesses in Kakullasan Village, Tommo District, Mamuju Regency. Oil palm is one of the leading commodities that contributes to the regional economy and farmer welfare. This study uses a descriptive method with primary data collection through questionnaires, interviews, and observations and secondary data through government agencies. The population in this study were 25 oil palm farmers. Plasma farmers numbered 10 people, independent farmers numbered 13 people, and P+M numbered 3 people. The results of this study indicate that farmers who carry out extensification are plasma farmers with an average land area of plasma farmers that is larger than independent farmers; then plasma farmers become mixed farmers, namely independent plasma with an average land area of plasma farmers of 3 Ha; while independent farmers are 2.7 Ha and mixed plasma and independent farmers with an average land area of 4.8 Ha. Therefore, farmers who tend to do extensification are plasma farmers compared to independent farmers. Farmers who tend to do extensification will find it easier to increase their palm oil production because they are supported by a larger land area. Penelitian bertujuan untk mengetahui strategi dalam mengembangkan usaha kelapa sawit skema plasma dan skema mandiri di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, dan observasi serta data sekunder melalui instansi pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawit yang berjumlah 25 orang petani. Petani plasma berjumlah 10 orang, petani mandiri berjumlah 13 orang, dan P+M berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani yang melakukan ekstensifikasi adalah petani plasma dengan rata-rata luas lahan petani plasma yang lebih banyak dibandingkan petani mandiri; kemudian petani plasma menjadi petani campuran yaitu plasma mandiri dengan luas lahan rata-rata petani plasma yaitu 3 Ha; sedangkan petani mandiri 2,7 Ha dan petani campuran plasma dan mandiri dengan luas lahan rata-rata yaitu 4,8 Ha. Oleh karena itu, petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi yaitu petani plasma di banding petani mandiri. Petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi akan lebih mudah dalam meningkatkan produksi kelapa sawitnya karena didukung luas lahan yang lebih besar.