Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Bina Husada

EVALUASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) PADA INDIKATOR TB PARU DI MASA PANDEMI COVID-19 PUSKESMAS MULTI WAHANA PALEMBANG TAHUN 2021 Swara Abdi N; Yunita Liana; Hamyatri Rawalilah; Nani Sari Murni
Jurnal Kesehatan Bina Husada Vol 14 No 01 (2022): Jurnal Kesehatan Bina Husada
Publisher : Stikes Bina Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian penilaian kinerja Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Multiwahana pada indikator penderita TB paru berobat sesuai standar pada tahun 2018 mencapai 8,3 %, tahun 2019 mencapai 21% dan pada tahun 2020 mencapai 18,99% dimana masih jauh dari total coverage. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi Pelaksanaan PIS-PK Pada Indikator TB Paru di Masa Pandemi Covid-19 Puskesmas Multiwahana Palembang. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Lokasi penelitian di Puskesmas Multiwahana Palembang. Pengumpulan informasi dilakukan pada tanggal 29 Juni s.d 14 Juli 2021. Informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Informan penelitian berjumlah 5 orang terdiri dari 1 informan kunci (key informan) dan 4 informan lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan telah didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 tahun 2016 tentang pelaksanaan PIS-PK, SDM sudah memadai, sarana dan prasarana telah memadai, namun roadmap sarana prasarana belum ada, sumber dana berasal dari BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), kunjungan rumah telah dilakukan secara berkala, informasi dan edukasi sudah diberikan pada penderita pada saat kunjungan rumah dan pengobatan, skrinning sudah dilakukan, prosedur skrinning dan juknis belum ada, pengobatan telah dilakukan sesuai standar namun untuk sistem rujukan tidak ada, laporan kegiatan sudah dilakukan setiap bulan. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah variable context sudah berjalan dengan baik, variable input dan proses masih terdapat kendala. Saran bagi Puskesmas agar pelaksanaan PIS-PK dijalankan walaupun pandemi Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, SDM perlu dilakukan pelatihan, serta penambahan nakes yaitu perawat, sarana dan prasarana. Roadmap sarana dan prasarana agar dapat diperjelas. Prosedur skrinning dan juknis agar segera dibuat supaya lebih baik dan efisien dalam penjaringan, serta pencatatan dan pelaporan diharapkan adanya komunikasi dengan pemegang program agar tidak terlambat dalam membuat laporan.
DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT TAHUN 2021 Pepti Herlin; Santi Rosalina; Atma Deviliawati; Nani Sari Murni
Jurnal Kesehatan Bina Husada Vol 14 No 02 (2022): Jurnal Kesehatan Bina Husada
Publisher : Stikes Bina Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Lahat. Angka kejadian DBD di UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Data kasus DBD yang didapat selama 3 tahun terakhir berjumlah 36 orang yang terdapat di 2 kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain case-control. Jumlah responden sebanyak 72 orang yang terdiri dari 36 responden kasus dan 36 responden kontrol. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dilengkapi dengan lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada tanggal 5-25 Juni 2021. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian  didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (nilai p 0,02), perilaku masyarakat (nilai p 0,028), dan pelaksanaan 4M plus terhadap kejadian DBD, namun tidak ada hubungan tingkat pendidikan (nilai p 0,055), sanitasi lingkungan (nilai p 0,082), dan keberadaan genangan air (nilai p 0,066) terhadap kejadian DBD. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan agar masyarakat dan pihak terkait lebih peduli pada kesehatan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit DBD. Bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan kembali promosi kesehatan, konseling, dan edukasi khususnya tentang upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD, serta membentuk kader jumantik.