Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam

Pemberian Mini House (Destilator) Air laut kepada masyarakat Pantai Setokok, Batam, Guna membantu dalam penyediaan stok air bersih (Air Tawar), dan mendukung Parawisata Muhammad Zainuddin Lubis; Yeni Rokhayati; Supardianto Supardianto; Danar Irianto; Wenang Anurogo; Budiana Budiana; Siti Noor Chayati; Widya Rika Puspita; Swono Sibagariang; Jhon Hericson Purba; Dodi Prima Resda; Rahman Hakim; Muhammad Ghazali
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam
Publisher : Pusat P2M Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/abdimas.v2i2.2601

Abstract

Water destilator merupakan alat yang digunakan untuk menyuling air laut menjadi air tawar. Konsepnya sederhana dan serupa dengan siklus hidrologi, yaitu dengan menguapkan air laut dengan cara dipanaskan, yang kemudian uap air tersebut diembunkan dan dikumpulkan ke dalam suatu wadah penampung sehingga didapatkan air tawar. Sumber panas yang dipergunakan berasal dari energi yang beragam: minyak, gas, listrik, tenaga matahari dan lainnya, namun dikarenakan menerapkan konsep ramah lingkungan alat ini hanya mengandalkan cahaya matahari sebagai energinya. Alat destilator ini adalah alternatif sederhana yang ekonomis dan dapat digunakan dalam skala rumah tangga serta ramah lingkungan. Alat ini merupakan pengganti sistem destilasi pabrik dengan harga yang relatif mahal dan masih sulit dijangkau oleh penduduk Indonesia. Jenis teknologi tersebut cukup sulit karena teknologinya rumit dan membutuhkan investasi dan estimasi dana yang tinggi dalam skala rumah tangga. Destilasi dapat terjadi dengan memanfaatkan potensi alam yaitu sinar matahari menggantikan bahan bakar minyak dan gas alam untuk mengubah fase uap air laut. Karena suhu yang diperlukan untuk mengubah fase air laut menjadi uap tidak terlalu besar (dibawah 100oC) atau di bawah satu tekanan atmosfir (1 atm), maka pemanfaatan energi matahari adalah solusi alternatif yang dipilih sesuai dengan kondisi Indonesia yang terletak pada daerah katulistiwa dan beriklim tropis mempunyai jumlah sinar matahari yang cukup.
Pembuatan Plang Denah Lokasi Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Berbasis Teknologi Bawah Air untuk Masyarakat Teluk Mata Ikan, Nongsa Batam Muhammad Zainuddin Lubis; Wenang Anurogo; Muhammad Ghazali; Satriya Bayu Aji; Pratiwi Dwi Wulandari; Ganda Surya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Batam
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/abdimaspolibatam.v4i2.4744

Abstract

This community service begins with the understanding that the Geospatial Information Law No. 4 of 2011 mandates that geospatial information must be disseminated and known to the wider community. On the basis of this geospatial information law, community service activities are carried out for coastal communities and small islands regarding the understanding and skills of the Nongsa community, regarding the determination and mapping of fishing areas (MFA), and chlorophyll maps and depth maps, for approaches to Potential locations in the DPI are important so that coastal communities and small islands recognize the potential and spatial problems on Batam Island. This problem will certainly have an impact on the economy of coastal communities, with it being very difficult to determine the location of fishing, which is the main livelihood for the community. This activity includes the development of science and technology to the community, especially in the use of marine technology that can assist in determining fishing areas which will later help and create independence for coastal communities in Mubut Darat in determining fishing spots or areas in the area. The output of this community service program is increasing the understanding and skills of the community in the Nongsa sub-district, Batam regarding the determination and mapping of fishing areas (MFA), providing planks, making maps of fishing areas and developing teaching materials (textbooks) in Batam City. This activity ran smoothly and provided very new knowledge for the people on the island of Batam-Nongsa.