Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : FIKROH: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Konsep Kebenaran Dalam Perspektif Al-Qur'an Al-Ayyubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2018)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari kata “benar” dan “kebenaran” berulang kali kita gunakan. Dalam bahasa pemberitaan, kata ini sangat populer untuk melawan kata “Bohong” atau “kebohongan” (Hoax). Dalam sejarah pemikiran Islam pun, kebenaran pernah menjadi bahan renungan (berpikir) serius oleh seorang ulama besar yaitu imam al-Ghazali, sebagai titik awal menemukan pengetahuan akan hakekat segala sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan disini bahwa kebenaran itu sesuatu term penting bagi kehidupan manusia. Dalam epistemologi kebenaran, selain bersumber dari kekuatan akal, kebenaran juga dapat didapatkan melalui wahyu yang berasal dari Tuhan Yang Maha Benar. Namun kebenaran wahyu ini pun tidak mudah diambil kesimpulan, karena kebenaran wahyu itu sering dianggap merupakan kebenaran muthlak dari Tuhan, tentunya untuk memahaminya masih membutuhkan penjelasan lebih mendalam. Untuk itu, Penulis tertarik untuk mengkaji “Konsepsi Kebenaran dalam prespektif Al-Qur'an, yang diungkapkan melalui ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai kata al-Haq dengan mengunakan metode analisis-kualitatif. Dari ayat-ayat itulah kemudian dicari apa yang dimaksud dengan sesungguhnya dengan kata al-Haq tersebut. Hasil penelitianya dapat dikemukakan disini adalah lafadz Al Haq yang mengandung beberapa makna, antara lain: kebenaran menurut al-Qur'an, memiliki arti atau makna sesuatu yang wajib dinyatakan dan wajib ditetapkan, dan akal tidak akan bisa mengingkari eksistensinya, artinya pembenaran terhadap realitas.
Hubungan Filsafat Dan Bahasa Arab (Studi Tentang Keterkaitan Filsafat Dan Bahasa Arab) Al-Ayyubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Filsafat merupakan "induk" atau "ibu" ilmu pengetahuan atau "Master Scientiarum" (Kaelan, 1996:1). Oleh karena itu, perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia terutama pada abad pertengahan munculnya ilmu pengetahuan‑ilmu pengetahuan khusus, seperti ilmu‑ilmu alam, fisika, kimia, kedokteran, biologi, pertanian, antropologi, ekonomi, sosiologi, psikologi, dan ilmu‑ilmu pengetahuan lainnya tidak dapat dipisahkan dengan ilmu filsafat, termasuk diantaranya adalah bahasa arab. Jadi, dengan demikian, ada pemahaman yang salah dari sebagian besar pembelajar Bahasa Arab yang menganggap bahwa mempelajari bahasa arab itu rumit dan sulit karena melulu mempelajari materi tentang nahwu, sharaf, balaghah tanpa mengaitkan dengan kajian filsafat. Dari sini, perlu diteliti lebih jauh mengenai hubungan keterkaitan Filsafat dengan Bahasa Arab dengan tujuan agar mendapatkan informasi ilmiah yang konprehensif dan utuh terkait hubungan keduanya. Jenis data penelitian ini adalah library research, yang digali mengikuti pemikiran‑pemikiran dari buku‑buku filsafat dan bahasa, khususnya bahasa Arab. Sumber data terdiri dari sumber primer yang berupa buku‑buku yang ada sangkut pautnya dengan analisis abstraksi (Aristoteles) dan tiga masalah utama dalam filsafat dan bahasa Arab. Sumber sekunder adalah buku‑buku yang kaitannya dengan filsafat dan bahasa Arab yang lain. Adapun hasil penelitiannya adalah bahwa bahasa arab itu merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang mengadung aspek yang luas, dalam arti bukan sekedar mengadung aspek linguistik semata tetapi juga aspek filosofis sehingga benar bila ada keterkaitan erat antara filsafat dan bahasa arab baik dari aspek ontologis, epistemologis maupun aksiologis
Kezaliman Dalam Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Hak Asasi Manusia (Pendekatan Tematik) Al-Ayyubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang kezaliman manusia yang berarti berbuat aniaya terhadap orang lain sehingga berimplikasi terhadap hak asasi manusia yang harus dihormati. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan pendekatan tematik dalam memahami ayat-ayat Qur'an. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: a. Ayat tentang kezaliman ada 283 yang disebutkan dalam 96 surat dan terdapat 7 bentuk kata dari term z}ulm yakni: fi’il ma>d}i (z}alama, z}alamat, z}alamtu, z}alamtum, z}alamaka, z}alamna>, z}alamahum, z}alamu>, z}alamu>na, z}alima, z}alamu>, az}lama), fi’il mud}a>ri’ (Taz}lim, taz}limu>, tazlimu>na, yaz}limu, liyaz}limahum, yaz}limu>na, tuz}lamu, tuz}lamu>na, yuz}lamu>na), isim mas}dar (z}ulmun, z}ulman, z}ulmihi, z}ulmihim, z}alu>mun, z}alu>man, z}uluma>t), isim fa>’il (z}a>lim, z}a>limatan, z}a>limu>n, z}a>limi>, z}a>limi>n muz}liman, muz}limun), isim tafd}i>l (az}lamu, az}lama), isim maf’u>l (maz}lu>man), s}ifat (z}alla>min), b. Ayat dengan term baghyun ada 18 yang disebutkan dalam 14 surat dan terdapat 2 bentuk kata baghyun yakni: isim mas}dar (baghyun, baghyan, baghyukum, baghyihim, ba>ghin), fi’il ma>d}y (bagha>, baghat, baghaw). Makna kezaliman manusia dalam Qur'an adalah a. Kegelapan, yang mencakup 4 hal yakni kegelapan mata hati, kegelapan malam, tiga kegelapan (di dalam perut, rahim, dan selaput ketuban), kegelapan di daratan dan lautan, b. Rugi atau berkurang, c. Melampaui batas dan keluar dari norma, d. Meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, e. Aniaya. Kezaliman dalam Qur'an yang berimplikasi terhadap HAM adalah: a. Menzalimi hak milik orang lain, berimplikasi pada pelanggaran hak kepemilikan sehingga muncul rasa tidak aman, persengketaan dan permusuhan, dan hilangnya rasa persaudaraan, b. Menzalimi harta anak yatim, berimplikasi pada pelanggaran terhadap hak personal, hak kepemilikan dan hak pengembangan diri sehingga kesejahteraan dan kesehatannya tidak terpenuhi, putus sekolah, tidak bisa mengembangkan potensi dirinya, c. Menghalangi orang-orang mukmin dari jalan-Nya, berimplikasi pada pelanggaran terhadap hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sehingga tidak terwujudnya toleransi beragama dan kerukunan umat beragama yang mempengaruhi perdamaian dunia.
Konsep Perkuliahan Daring Google Classroom dalam Meningkatkan Interaksi Akademik Di Tengah Pandemi Korona Islami, Wildah Nurul; Al Ayubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 13 No 2 (2020)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v13i2.96

Abstract

GOOGLE CLASSROOM ONLINE EDUCATION CONCEPT IN INCREASING ACADEMIC INTERACTION IN THE MIDDLE OF THE PANDEMI OF CORONA. The outbreak of the co-19 pandemic requires lecturers and students to carry out online learning as opportunities and challenges, including through Google classroom. This research is a qualitative research to describe the concept of online lectures through Google classroom in improving academic interaction in the middle of a corona pandemic. The concept of this lecture is a design that shows strategic steps to improve academic interaction between lecturers and students. The subjects of this study were 100 students of STAI Ar-Rosyid. Data collection techniques through documentation (odd semester course schedules, class lists, student attendance online attendance, syllabus and RPS, student learning outcomes) were analyzed using qualitative descriptive methods. In the concept of online lectures, lecturers must prepare a planned design in the form of a Google classroom learning implementation mechanism. The researcher determines two tasks namely the task of making PPT presentation videos and summarizing the results of the discussion. The task of the lecturer is not only to monitor lectures when learning lasts until the end, but there must be an evaluation and review for improvement in the next meeting. This is a form of academic interaction between lecturers and students.
Hubungan Filsafat Dan Bahasa Arab (Studi Tentang Keterkaitan Filsafat Dan Bahasa Arab) Al-Ayyubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 12 No 1 (2019): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v12i1.40

Abstract

Filsafat merupakan "induk" atau "ibu" ilmu pengetahuan atau "Master Scientiarum" (Kaelan, 1996:1). Oleh karena itu, perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia terutama pada abad pertengahan munculnya ilmu pengetahuan‑ilmu pengetahuan khusus, seperti ilmu‑ilmu alam, fisika, kimia, kedokteran, biologi, pertanian, antropologi, ekonomi, sosiologi, psikologi, dan ilmu‑ilmu pengetahuan lainnya tidak dapat dipisahkan dengan ilmu filsafat, termasuk diantaranya adalah bahasa arab. Jadi, dengan demikian, ada pemahaman yang salah dari sebagian besar pembelajar Bahasa Arab yang menganggap bahwa mempelajari bahasa arab itu rumit dan sulit karena melulu mempelajari materi tentang nahwu, sharaf, balaghah tanpa mengaitkan dengan kajian filsafat. Dari sini, perlu diteliti lebih jauh mengenai hubungan keterkaitan Filsafat dengan Bahasa Arab dengan tujuan agar mendapatkan informasi ilmiah yang konprehensif dan utuh terkait hubungan keduanya. Jenis data penelitian ini adalah library research, yang digali mengikuti pemikiran‑pemikiran dari buku‑buku filsafat dan bahasa, khususnya bahasa Arab. Sumber data terdiri dari sumber primer yang berupa buku‑buku yang ada sangkut pautnya dengan analisis abstraksi (Aristoteles) dan tiga masalah utama dalam filsafat dan bahasa Arab. Sumber sekunder adalah buku‑buku yang kaitannya dengan filsafat dan bahasa Arab yang lain. Adapun hasil penelitiannya adalah bahwa bahasa arab itu merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang mengadung aspek yang luas, dalam arti bukan sekedar mengadung aspek linguistik semata tetapi juga aspek filosofis sehingga benar bila ada keterkaitan erat antara filsafat dan bahasa arab baik dari aspek ontologis, epistemologis maupun aksiologis
Kezaliman Dalam Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Hak Asasi Manusia (Pendekatan Tematik) Al-Ayyubi, Sholihudin
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 9 No 1 (2016): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v9i1.43

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang kezaliman manusia yang berarti berbuat aniaya terhadap orang lain sehingga berimplikasi terhadap hak asasi manusia yang harus dihormati. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan pendekatan tematik dalam memahami ayat-ayat Qur'an. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah: a. Ayat tentang kezaliman ada 283 yang disebutkan dalam 96 surat dan terdapat 7 bentuk kata dari term z}ulm yakni: fi’il ma>d}i (z}alama, z}alamat, z}alamtu, z}alamtum, z}alamaka, z}alamna>, z}alamahum, z}alamu>, z}alamu>na, z}alima, z}alamu>, az}lama), fi’il mud}a>ri’ (Taz}lim, taz}limu>, tazlimu>na, yaz}limu, liyaz}limahum, yaz}limu>na, tuz}lamu, tuz}lamu>na, yuz}lamu>na), isim mas}dar (z}ulmun, z}ulman, z}ulmihi, z}ulmihim, z}alu>mun, z}alu>man, z}uluma>t), isim fa>’il (z}a>lim, z}a>limatan, z}a>limu>n, z}a>limi>, z}a>limi>n muz}liman, muz}limun), isim tafd}i>l (az}lamu, az}lama), isim maf’u>l (maz}lu>man), s}ifat (z}alla>min), b. Ayat dengan term baghyun ada 18 yang disebutkan dalam 14 surat dan terdapat 2 bentuk kata baghyun yakni: isim mas}dar (baghyun, baghyan, baghyukum, baghyihim, ba>ghin), fi’il ma>d}y (bagha>, baghat, baghaw). Makna kezaliman manusia dalam Qur'an adalah a. Kegelapan, yang mencakup 4 hal yakni kegelapan mata hati, kegelapan malam, tiga kegelapan (di dalam perut, rahim, dan selaput ketuban), kegelapan di daratan dan lautan, b. Rugi atau berkurang, c. Melampaui batas dan keluar dari norma, d. Meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya, e. Aniaya. Kezaliman dalam Qur'an yang berimplikasi terhadap HAM adalah: a. Menzalimi hak milik orang lain, berimplikasi pada pelanggaran hak kepemilikan sehingga muncul rasa tidak aman, persengketaan dan permusuhan, dan hilangnya rasa persaudaraan, b. Menzalimi harta anak yatim, berimplikasi pada pelanggaran terhadap hak personal, hak kepemilikan dan hak pengembangan diri sehingga kesejahteraan dan kesehatannya tidak terpenuhi, putus sekolah, tidak bisa mengembangkan potensi dirinya, c. Menghalangi orang-orang mukmin dari jalan-Nya, berimplikasi pada pelanggaran terhadap hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sehingga tidak terwujudnya toleransi beragama dan kerukunan umat beragama yang mempengaruhi perdamaian dunia.
Konsep Kebenaran Dalam Perspektif Al-Qur'an Sholihudin Al-Ayyubi
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 11 No. 1 (2018): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/fikroh.v11i1.34

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari kata “benar” dan “kebenaran” berulang kali kita gunakan. Dalam bahasa pemberitaan, kata ini sangat populer untuk melawan kata “Bohong” atau “kebohongan” (Hoax). Dalam sejarah pemikiran Islam pun, kebenaran pernah menjadi bahan renungan (berpikir) serius oleh seorang ulama besar yaitu imam al-Ghazali, sebagai titik awal menemukan pengetahuan akan hakekat segala sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan disini bahwa kebenaran itu sesuatu term penting bagi kehidupan manusia. Dalam epistemologi kebenaran, selain bersumber dari kekuatan akal, kebenaran juga dapat didapatkan melalui wahyu yang berasal dari Tuhan Yang Maha Benar. Namun kebenaran wahyu ini pun tidak mudah diambil kesimpulan, karena kebenaran wahyu itu sering dianggap merupakan kebenaran muthlak dari Tuhan, tentunya untuk memahaminya masih membutuhkan penjelasan lebih mendalam. Untuk itu, Penulis tertarik untuk mengkaji “Konsepsi Kebenaran dalam prespektif Al-Qur'an, yang diungkapkan melalui ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai kata al-Haq dengan mengunakan metode analisis-kualitatif. Dari ayat-ayat itulah kemudian dicari apa yang dimaksud dengan sesungguhnya dengan kata al-Haq tersebut. Hasil penelitianya dapat dikemukakan disini adalah lafadz Al Haq yang mengandung beberapa makna, antara lain: kebenaran menurut al-Qur'an, memiliki arti atau makna sesuatu yang wajib dinyatakan dan wajib ditetapkan, dan akal tidak akan bisa mengingkari eksistensinya, artinya pembenaran terhadap realitas.