Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

Identification Of Fe Content In Cilok Kelor Leaf As An Effort To Increase The Hemoglobin Of Adolescent Women Yopi Suryatim Pratiwi; Dian Soekmawaty Riezqy Ariendh
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5574

Abstract

 Latar belakang: Anemia merupakan masalah gizi yang paling umum dialami oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian anemia pada remaja puteri semakin meningkat dari tahun 2013 yaitu sebanyak 37,1% menjadi 48,9% pada tahun 2018. Remaja perempuan lebih berisiko mengalami anemia karena keadaan stress, terlambat makan, dan kehilangan sejumlah besar zat besi selama menstruasi. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang dipercaya dapat meningkatkan hemoglobin. Pemanfaatan sumber daya lokal seperti daun kelor dengan melakukan substitusi tepung daun kelor dalam pembatan cilok dapat meningkatkan nilai gizi cilok, sehingga cilok yang dihasilkan dapat di klaim sebagai cilok sumber zat besi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan Fe pada cilok daun kelor sebagai upaya meningkatkan hemoglobin remaja puteri.Metode: Metode dalam penelitian ini yaitu melakukan uji laboratorium pada cilok daun kelor dengan cara meneteskan 3 tetes kalium tiosianida atau ammonium tiosianat 2 N ke dalam 5 tetes larutan sampel, jika terbentuk warna merah darah didapatkan hasil reaksi positif.Hasil: Hasil penelitian didapatkan cilok daun kelor mengandung Fe yang ditandai dengan hasil uji laboratorium terbentuknya larutan berwarna merah darah pada sampel cilok daun kelor. Simpulan: Penggunaan tanaman lokal seperti daun kelor dengan inovasi dalam bentuk cilok dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan HB.Saran: Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian cilok daun kelor pada remaja puteri untuk mengatasi masalah anemia pada remaja. Kata Kunci: Anemia,Cilok Daun Kelor, Hemoglobin ABSTRACT Background: Anemia is the most common nutritional problem experienced by the whole world, including Indonesia. The incidence of anemia in young women has increased from 2013 which was 37.1% to 48.9% in 2018. Adolescent girls are more at risk of developing anemia due to stress, eating late, and losing large amounts of iron during menstruation. Moringa oleifera is one of the plants that are believed to increase hemoglobin. Utilization of local resources such as Moringa oleifera and increasing the nutritional value of cilok, substitute Moringa oleifera flour in the manufacture of cilok so that the resulting cilok can be claimed as a source of iron.Purpose : To know identify the Fe content in Moringa oleifera cilok as an effort to increase the hemoglobin of adolescent girls.Method: The method in this study is to carry out laboratory tests on cilok Moringa oleifera by dripping 3 drops of potassium thiocyanide or ammonium thiocyanate 2 N into 5 drops of sample solution, if blood red color is formed ,a positive reaction results.Results: The results showed that Moringa oleifera cilok contained Fe which was indicated by the results of laboratory tests for the formation of a blood-red solution in the Moringa oleifera cilok sample.Conclusion: The use of local plants such as Moringa oleifera with innovation in the form of cilok can be used as an alternative to increase HB.Suggestion: Further researchers are advised to conduct research on the effect of giving cilok Moringa leaves to adolescent girls to overcome the problem of anemia. Keywords: Anemia, Cilok Moringo Oleifera, Hemoglobin
Transmission Prevention Behaviors Of Covid-19 In Pregnant Women Kusniyati Utami; Irni Setyawati; Dian Soekmawati Riezqy Ariendha
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5456

Abstract

Latar Belakang: Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Covid 19 banyak terjadi pada kelompok rentan, disamping itu jumlah kematian yang banyak juga terjadi pada kelompok rentanyang salah satunya adalah ibu hamil. Setiap wanita hamil dianggap sebagai orang yang berisiko tinggi terinfeksi viruscovid-19 karena kerentanan mereka akibat perubahan respons imun yang mungkin lebih tinggi, prognosis penyakit lebih parah, serta pemberian perawatan intensif yang lebih sulitTujuan: Mengetahui perilaku ibu hamil dalam pencegahan covid-19 berdasarkan karakteristik respondenMetode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional dimana data variable dependen dan variabel independen, diukur dan diobservasi dalam waktu bersamaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tinggal di desa sesela yang tersebar di 10 dusun yaitu sebanyak 334 ibu hamil, jumlah sampel ibu hamil ditetapkan dengan menggunakan teknik penghitungan rumus sampel slovin yaitu sebanyak 182 responden, responden dipilih secara proporsional dengan teknik pengambilan sampling simple random sampling. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap yang terdiri dari analisis univariat untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi variabel penelitian dan analisis bivariat untuk melihat adanya hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi square dengan SPSS 17.Hasil:Perilaku pencegahan covid-19 pada ibu hamil dalam kategori cukup sebanyak 79%, 69% berumur 20-35 tahun, 77% primigravida, 91 % ibu rumah tangga, 79% pendidikan sekolah menengah dan 96% telah menerima informasi tentang covid-19. Hasil uji bivariat didapatkan nilai signifikansi p sebesar 0.014 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara umur ibu hamil dengan perilaku pencegahan penularan covid-19, nilai OR 5.08 dengan IK 95% menunjukkan bahwa ibu hamil usia <20 tahun dan >35 tahun beresiko 5 kali berperilaku kurang baik dalam pencegahan penularan covid-19 dibandingkan dengan ibu hamil usia 20-35 tahun, sedangkan pendidikan, paritas, pekerjaan dan informasi covid tidak memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan covid-19 pada ibu hamil.Kesimpulan: Dalam studi ini perilaku ibu hamil dalam pencegahan penularan covid-19 diketahui cukup baik, umur mempunyai hubungan yang kuat dengan perilaku pencegahan penularan covid-19 sedangkan paritas, pekerjaan, pendidikan, serta informasi tentang covid-19 diketahui tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan covid-19.Saran Edukasi dan promosi pencegahan penyebaran Covid-19 harus terus dilakukan untuk mencegah ibu hamil mengalami infeksi Covid-19Kata Kunci: Covid-19,Ibu hamil, Perilaku pencegahan  ABSTRACT Background: Corona virus or severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2) is a virus that attacks the respiratory system. Covid 19 mostly occurs in vulnerable groups, besides that a large number of deaths also occur in vulnerable groups, one of which is pregnant women. Every pregnant woman is considered a person at high risk of being infected with the COVID-19 virus because of their susceptibility to changes in the immune response that may be higher, the prognosis of the disease is more severe, and the provision of intensive care is more difficult.Purpose: To determine the behavior of pregnant women in preventing covid-19 based on the characteristics of the respondents.Methods: This research was a descriptive analytic study with a cross sectional approach where the data of the dependent variable and the independent variable were measured and observed simultaneously. The population of this study were all pregnant women who live in Sesela village spread over 10 hamlets, with a total of 334 pregnant women. the number of samples of pregnant women was determined by using the Slovin sample formula calculation technique as many as 182 respondents, respondents were selected proportionally with simple random sampling technique. Data analysis in this study was carried out in 2 stages consisting of univariate analysis to determine the description of the frequency distribution of research variables and bivariate analysis to analyze the relationship between the dependent variable and the independent variable. Bivariate analysis in this study used chi square test analysis with SPSS 17.Results: univariate analysis had showed that covid-19 prevention behavior in pregnant women in the sufficient category is 79%, 69% pregnant women aged 20-35 years, 77% primigravida, 91% housewives, 79% high school education and 96% had received information about covid-19.The results of the bivariate test showed ap significance value of 0.014 indicating that there was a strong relationship between the age of pregnant women and the behavior of preventing transmission of COVID-19, the OR 5.08 value with 95% CI showed that pregnant women aged <20 years and >35 years were at risk for 5 times less behavior. in preventing the spread of COVID-19 compared to pregnant women aged 20-35 yearseducation, parity , work and covid information have no relationship with covid-19 prevention behavior in pregnant women.Conclusion: In this study the behavior of pregnant women in preventing the transmission of covid-19 is known to be quite good, age has a strong relationship with the behavior of preventing the transmission of covid-19, while parity, occupation.Suggestion education, and information about covid-19 are known to be unrelated to the behavior of preventing transmission. covid-19 .Keywords: Covid-19 ,Pregnant woman,Transmission
Identification Of Pregnant Women's Nutritional Status Ariendha, Dian Soekmawaty Riezqy; Hardaniyati, Hardaniyati; Setyawati, Irni; Utami, Kusniyati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18582

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm. Berdasarkan data jumlah ibu hamil yang mengalami KEK di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 12,9%. KEK pada ibu hamil perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status gizi ibu hamil di Puskesmas Gunungsari Tahun 2023.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam peneitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 663 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunkan purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data skunder.Hasil: Hasil menunjukkan 77 responden mengalami KEK (30,8%) dan 173 tidak mengalami KEK(69,2%). 61 responden usia responden beresiko (30,8%) dan 173 tidak beresiko(69,2%). 17 responden memiliki jarak responden beresiko (6,8%) dan 233 tidak beresiko(93,2%). 14 responden memiliki paritas responden beresiko (5,6%) dan 233 tidak beresiko (94,4%)Kesimpulan: Hasil menunjukkan 77 responden mengalami KEK (30,8%) dan 173 tidak mengalami KEK (69,2%). Perlu meningkatkan edukasi tentang pencegahan KEK. Saran :perlu adanya peningkatan skrining status gizi ibu hamil agar dapat mencegah Kekurangan energi kronik serta dapat memberikan KIE tentang factor yang dapat mempengaruhi seperti jarak kehamilan, usia , paritas Kata Kunci : Ibu Hamil ,Identifikasi, Jarak Kehamilan, Kekurangan Energi Kronik, Paritas, Usia ABSTRACT Background: Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a condition where the mother suffers from a chronic lack of food, causing health problems in pregnant women. This condition is characterized by Upper Arm Circumference (LILA) <23.5 cm. Based on data, the number of pregnant women who experience CED in West Nusa Tenggara (NTB) province is 12.9%. CED in pregnant women needs special attention because it can cause death of mother and baby.Objective: This study aims to identify the nutritional status of pregnant women at the Gunungsari Health Center in 2023.Method: The type of research used in this study is quantitative with a descriptive research design. The population in this study amounted to 663 pregnant women. The sample in this study amounted to 250 pregnant women. The sampling technique used purposive sampling. The type of data used is secondary data.Results: The results showed that 77 respondents experienced KEK (30.8%) and 173 did not experience KEK (69.2%). 61 respondents were at-risk respondents (30.8%) and 173 were not at risk (69.2%). 17 respondents had a distance of at-risk respondents (6.8%) and 233 were not at risk (93.2%). 14 respondents had a parity of at-risk respondents (5.6%) and 233 were not at risk (94.4%)Conclusion: The results showed that 77 respondents experienced KEK (30.8%) and 173 did not experience KEK (69.2%). Need to improve education about KEK prevention.Suggestion :There is a need to increase screening of the nutritional status of pregnant women in order to prevent chronic energy deficiency and to provide IEC regarding factors that can influence this, such as pregnancy spacing, age, parity. Keywords: Age ; Chronic Energy Deficiency; Identification; Parity; Pregnan , Pregnancy Spacing.
Identification Of Physical Insecurity During Third Trimester Pregnancy Hardaniyati, Hardaniyati; Ariendha, Dian Soekmawaty Riezqy; Rohmah, Siti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.18166

Abstract

Latar Belakang:  Kehamilan adalah masa dimulainya pertemuan antara sel telur dan sel sperma kemudian berkembang menjadi zigot dan berlanjut menjadi janin. Ibu hamil sering mengalami ketidaknyamanan Perubahan yang terjadi selama kehamilan membutuhkan suatu proses adaptasi baik fisik maupun fisiologis. ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III paling umum terjadi yaitu perubahan fisik dan psikologis salah satunya nyeri punggung, gangguan tidur, bengkak pada kaki,buang air kecil (BAK)Tujuan: Mengidentifikasi ketidaknyamaan fisik  pada ibu hamil trimester III   Metode: Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester yang berjumlah  70 orang.Hasil: Penelitian menunjukan dari 70 responden 38 (54,3%) ibu mengalami nyeri punggung sedang, (80,0%) 56 responden mengalami odema pada kaki, (71,4%) 50 responden mengalami gangguan BAK, (78,6%)55 responden mengalami gangguan tidur buruk. Hasil penelitian menunjukkan ketidaknyamanan fisik  yang di alami oleh ibu pada trimester III  akan berdampak terhadap kualitas kesehatan hidup ibu hamil yang berpengaruh ke janin.Kesimpulan: Berdasarkan hasil  penelitian  terdapat  ibu  hamil  yang memiliki  ketidaknyamanan fisik dalam kategori yang buruk. Ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh ibu berbeda-beda tingkatnya dan ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan fisik dalam kategori buruk selama kehamilan hal ini disebabkan karena  ibu  masih  dalam kehamilan  pertama  sehingga  ibu  belum  paham  cara  mengatasi  ketidaknyamanan  yang dirasakan.Saran: Fasilitas kesehatan penting  untuk melakukan skrining terhadap fisik maupun psikologis ibu hamil dalam mencegah terjadinya ketidaknyamanan yang berdampak bagi kualitas hidup selama masa kehamilan. Kata Kunci: Ibu hamil, Ketidaknyamaan fisik, Trimester III ABSTRACT Background: Pregnancy is the time when the meeting between the egg and sperm cells begins, then develops into a zygote and continues to become a fetus. Pregnant women often experience discomfort Changes that occur during pregnancy require an adaptation process both physically and physiologically. The discomfort felt by pregnant women in the third trimester is the most common physical and psychological changes, one of which is back pain, sleep disturbances, swelling in the legs, and urination.Objective: The purpose of this study is to identify physical instability in pregnant women in the third trimester.Methods: This type of research uses a descriptive type of research. The sample in this study was pregnant women in the third trimester who visited the Karang Pule Health Center totaling 70 people.Results: The study showed that out of 70 respondents 38 (54.3%) mothers experienced moderate back pain, (80.0%) 56 respondents experienced odema on the legs, (71.4%) 50 respondents experienced BAK disorders, (78.6%) 55 respondents experienced poor sleep disorders. The results of the study show that physical discomfort experienced by mothers in the third trimester will have an impact on the quality of life of pregnant women which affects the fetus.Conclusion: Based on the results of the study, there are pregnant women who have physical discomfort in the poor category. Physical discomfort experienced by mothers varies in degree and pregnant women who experience physical discomfort in the bad category during pregnancy this is because the mother is still in the first pregnancy so the mother does not understand how to overcome the discomfort felt.Suggestion: Health facilities are important to screen pregnant women's physical and psychological conditions to prevent discomfort that has an impact on the quality of life during pregnancy. Keywords: Pregnant women, Physical instability, third trimester                                                                    INTRO
Factors That Influence The Incidence Of Chronic Energy Deficiency In Pregnant Women Ariendha, Dian Soekmawaty Riezqy; Hardaniyati, Hardaniyati; Setyawati, Irni; Utami, Kusniyati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 5 (2025): Volume 11 No 5 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i6.20488

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan keadaan dimana ibu menderita kurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm. Berdasarkan data jumlah ibu hamil yang mengalami KEK di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 12,9%. KEK pada ibu hamil perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terhadap kejadian kejadian CEDurangan energi kronik pada ibu hamil  di Puskesmas Gunungsari Tahun 2023.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam peneitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 663 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 250 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunkan purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data skunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariate.Hasil: Tidak ada pengaruh usia terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gunungsari dengan hasil uji statistik ��-value=0,480. Ada pengaruh jarak kehamilan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gunungsari dengan hasil uji statistik ��-value=0,041. Tidak ada hubungan paritas terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Gunungsari dengan hasil uji statistik ��-value=0,168..Kesimpulan: Faktor Jarak Kehamilan berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil sedangkan faktor Umur, Paritas  tidak berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil.Saran : Diharapkan dapat mengetahui factor-faktor tentang keurangan energi kronik agar dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik agar terhindar dari KEK. Kata Kunci : Ibu Hamil, Jarak Kehamilan, Keurangan Energi Kronik, Paritas, Usia ABSTRACT Background: Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a condition where the mother suffers from chronic food deficiency which causes health problems in pregnant women. This condition is characterized by Upper Arm Circumference (MUAC) <23.5 cm. Based on data on the number of pregnant women experiencing CED in the province of West Nusa Tenggara (NTB) as much as 12.9%. CED in pregnant women needs special attention because it can cause maternal and infant death.Objective: This study aims to determine the factors that influence the incidence of CED chronic energy deficiency in pregnant women at the Gunungsari Health Center in 2023.Method: The type of research used in this study is quantitative with a descriptive research design. The population in this study was 663 pregnant women. The sample in this study was 250 pregnant women. The sampling technique used purposive sampling. The type of data used is secondary data. Data analysis in this study used univariate and bivariate analysis.Results: There is no effect of age on the incidence of CED in pregnant women at the Gunungsari Health Center with the results of the statistical test -value = 0.480. There is an effect of pregnancy spacing on the incidence of KEK in pregnant women at the Gunungsari Health Center with the results of the statistical test -value = 0.041. There is no relationship between parity and the incidence of CED in pregnant women at the Gunungsari Health Center with the results of the statistical test-value = 0.168.Conclusion: The Pregnancy Spacing factor affects the incidence of CED in pregnant women while the Age and Parity factors do not affect the incidence of CED in pregnant womenSuggestion  : It is hoped that we can identify factors related to chronic energy deficiency so that we can prepare for pregnancy well to avoid CED. Keywords: Age ; Chronic Energy Deficiency; Parity; Pregnant , Pregnancy Spacing.
Identification Of Pregnant Women'S Knowledge Level And Attitude Towards Physical Changes That Occur During Pregnancy Hardaniyati, Hardaniyati; Arendha, Dian Soekmawaty
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 5 (2025): Volume 11 No 5 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i6.20444

Abstract

Latar Belakang:  Perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil. Kurangnya   pengetahuan   dari   klien untuk  menghadapi perubahan fisik dapat menimbulkan bahaya sehingga akan membentuk sikap positif terhadap perubahan-perubahan yang dirasa normal atau tidak yang dapat merugikan dirinya.Tujuan: Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perubahan fisik yang terjadi selama kehamilanMetode: Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester yang berjumlah  70 orang.Hasil: hasil penelitian menunjukan 35 responden (50,0%) pengetahuan kurang, 18 responden (25,7%) pengetahuan cukup, 17 responden (24,3%). Hasil penelitian menunjukkan  Sebagian besar ibu hamil memiliki Tingkat pengetahuan kurang baik dalam menghadapi perubahan fisik sehingga akan berdampak terhadap kualitas kesehatan hidup ibu hamil yang berpengaruh ke janinKesimpulan: Hasil  penelitian menunjukan  ibu  hamil  yang mengalami perubahan fisik dalam kategori tingkat pengetahuan kurang dalam menghadapi perubahan fisik yag terjadi. Ketidaknyamanan fisik yang dialami oleh ibu berbeda-beda tingkatnya dan ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan fisik dalam kategori buruk selama kehamilan hal ini disebabkan karena  ibu  masih  dalam kehamilan  pertama  sehingga  ibu  belum  paham  cara  mengatasi  ketidaknyamanan  yang dirasakan.Saran: Fasilitas kesehatan penting  untuk melakukan skrining terhadap fisik maupun psikologis ibu hamil dalam mencegah terjadinya ketidaknyamanan yang berdampak bagi kualitas hidup selama masa kehamilan. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Perubahan fisik , ibu hamil ABSTRACT Background: Changes that occur during pregnancy generally cause discomfort and anxiety for most pregnant women. Lack of knowledge from clients to deal with physical changes can cause danger so that it will form a positive attitude towards changes that are considered normal or not that can harm them.Objective: To identify the level of knowledge of pregnant women about physical changes that occur during pregnancy.Method: This type of research uses descriptive research. The sample in this study was 70 pregnant women in their third trimester.Results: The results of the study showed that 35 respondents (50.0%) had insufficient knowledge, 18 respondents (25.7%) had sufficient knowledge, 17 respondents (24.3%). The results of the study showed that most pregnant women had a low level of knowledge in dealing with physical changes, which would have an impact on the quality.Conclusion: The results of the study show that pregnant women who experience physical changes in the category of knowledge level are lacking in dealing with the physical changes that occur. The physical discomfort experienced by mothers varies in level and pregnant women who experience physical discomfort in the bad category during pregnancy this is because the mother is still in her first pregnancy so the mother does not understand how to deal with the discomfort she feels.Suggestion: It is important for health facilities to conduct physical and psychological screening of pregnant women to prevent discomfort that impacts the quality of life during pregnancy. Keywords: Level of knowledge, Physical changes, pregnant women
Identification Of Vitamin C Content In Red Guava (Psidium Guajava L) Juice For Treatment Of Anemia In Pregnant Women Ariendha, Dian Soekmawaty Riezqy; Hardaniyati, Hardaniyati; Setyawati, Irni; Hartika, Loli
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 7 (2024): Volume 10,No.7 Juli 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i7.15702

Abstract

ABSTRAK: IDENTIFIKASI KANDUNGAN VITAMIN C DALAM JUS JAMBU MERAH (Psidium guajava L) UNTUK MENGATASI ANEMIA PADA IBU HAMIL Latar Belakang: Organisasi Kesehatan Dunia WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) 40% melaporkan kematian ibu di negara berkembang berhubungan dengan anemia pada kehamilan. Prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 33-75% di negara berkembang. Kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia. Penyerapan zat besi dapat dicapai dengan memperbanyak kandungan makanan yang mengandung vitamin C seperti pada sayur dan buah salah satunya buah jambu biji merah.Tujuan: identifikasi kandungan vitamin C pada jus psidium guajava l untuk pengobatan anemia pada ibu hamilMetode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian ini hanya didasarkan pada fakta-fakta positif yang diperoleh di lapangan penelitian. Data berupa angka-angka yang telah dirumuskan digunakan sebagai informasi yang akurat dalam penelitian. Pembuatan dan identifikasi zat besi pada jus jambu biji dilakukan dalam 2 tahap. Pembuatan pertama, daun jambu biji dibuat jus dengan di blender dan disaring. Tahap kedua adalah identifikasi vitamin C dengan titrasi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus jambu biji merah mengandung vitamin C yang ditunjukkan dari hasil uji laboratorium terbentuk larutan berwarna coklat kemerahan.Kesimpulan: Identifikasi vitamin C pada sampel 100 ml jus jambu biji merah untuk mengatasi anemia pada ibu hamil. Diketahui sampel jus jambu biji merah mengandung 13,4% vitamin C.Saran ibu hamil dapat menggunakan jus jambu biji merah dapat meningkatkan hemoglobin karena mengandung FE dan vitamin C Kata Kunci : Anemia, ibu hamil, Jambu biji merah, vitamin C                                                                                          ABSTRACT                          Background: World Health Organization WHO (WHO) 40% of maternal deaths in developing countries are related to anemia in pregnancy. The prevalence of anemia among pregnant women is 33-75% in developing countries. Iron deficiency is a common cause of anemia. Absorption of iron can be achieved by increasing the content of diets containing vitamin C such as those in vegetables and fruit one of them is red guava fruit.Objective: identification of vitamin C content in psidium guajava l juice for treatment of anemia in pregnant womenMethod: The type of research used in this research is quantitative, this research is only based on positive facts obtained in the research field. Data in the form of numbers that have been formulated are used as accurate information in research. The manufacture and identification of iron in guava juice is carried out in 2 stages. The first manufacture, leaves make guava juice with in a blender and filtered. The second stage is identification of vitamin C with titrasi.Results: The research results showed that red guava juice contained vitamin C, which was indicated by the results of laboratory tests which formed a reddish brown colored solutionConclusion: Identification of vitamin C in a 100 ml sample of red guava juice for treating anemia in pregnant women. It was found that the sample of red guava juice contained 13.4% vitamin C. Suggestions for pregnant women to use red guava juice can increase hemoglobin because it contains FE and vitamin C Keywords: Anemia , pregnant, Red guava, Vitamin C