Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Kubis (Brassica olaracea) Terfermentasi pada Ukuran Linier Tubuh dan Pertumbuhan Relatif Ternak Babi: Effect of Fermented Cabbage (Brassica olaracea) Waste Flour on Linear Body Size and Relative Growth of Pigs Gaa, Kresensia Konsolata; Aryanta, I Made Suaba; Dodu, Tagu; Sembiring, Sabarta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v6i2.1462

Abstract

The aim of this experiment was to examine the effect of fermented cub (Brassica olaracea) flour onbody linear size and relative growth of landrace pigs in starter phase. Using 12 landrace crossbreed male pigsaged 1-2 months, initial body weight 9-15 kg with an average of 10.7 kg (CV 15.33%). The method testedusing RAK included 4 treatments that were repeated 3 times, namely RO: 100% ration without fermentedcabbage waste flour (TLKF)/(control), R1: ration with 5% TLKF, R2: ration with 10% TLKF, R ration with15% TLKF. The variables tested were the increase in body length, chest circumference, height and relativegrowth. Data obtained the ANOVA test showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on theincrease in body length, height, chest circumference and relative growth. Based on the results of the study, itwas concluded that the use of fermented cabbage waste flour had the same effect on body length, height,chest circumference and relative growth of starter phase pigs. However, the use of 15% fermented cabbagewaste flour is the best level. Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian tepung limbah kubis (Brassica olaracea)terfermentasi pada ukuran linier tubuh dan pertumbuhan relatif ternak babi landrace fase starter.Menggunakan 12 ekor ternak babi jantan peranakan landrace umur 1-2 bulan, berat badan awal 9-15 kgdengan rata-rata 10,7 kg (KV= 15,33%). Metode yang diuji menggunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK)meliputi 4 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yakni, R0: 100% ransum tanpa tepung limbahkubis fermentasi (TLKF)/(kontrol), R1: ransum dengan 5% TLKF, R2: ransum dengan 10% TLKF, R3:ransum dengan 15% TLKF. Variabel yang diukur adalah pertambahan panjang badan, lingkar dada, tinggibadansertapertumbuhan relatif. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisisragam (ANOVA).UjiANOVAmenghasilkan, perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) padapertambahan panjang badan,tinggi badan, lingkar dada sertapertumbuhan relatif ternak. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan,penggunaan tepung limbah kubis terfermentasi berpengaruh sama pada panjang badan, tinggi badan, lingkardada serta pertumbuhan relatif ternak babi fase starter,akan tetapi penggunaan 15% tepung limbah kubisterfementasi merupakan level terbaik.  
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus) dalam Air Minum terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar Induk Babi Bunting: The Effect of Using Extract of Katuk (Sauropus Androgynus) Leaves in Drinking Water on Crude Fiber and Crude Fat Digestability on Pregnant Sows Oekoto, Alfret; Suryani, Ni Nengah; Sembiring, Sabarta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v6i2.1734

Abstract

This research aims to look at the effect of supplementation with katuk leaf solution in drinking water onconsumption, digestibility of crude fiber and crude fat of pregnant sows. The livestock used were 12 pregnantsows (second calving), with a body weight of 120-125 kg, an average of 122.5 kg and a KV of 1.46%. Acompletely randomized design with 4 groups and 3 replications was used, with the treatment T0: drinkingwater without katuk leaf solution, T1: 60 g katuk leaves in 5 ml EM-4/liter of drinking water, T2: 120 g katukleaves in 5 ml EM -4/liter of drinking water, T3: 180 g of katuk leaves in 5 ml of EM-4/liter of drinkingwater. The variables measured were consumption and digestibility of crude fiber and crude fat. The resultsshowed that katuk leaf extract 60 g, 120 g and 180 g in drinking water had no significant effect (P>0.05) onthe consumption and digestibility of crude fiber and crude fat of pregnant pigs. It was concluded thatadministration of katuk leaf extract in drinking water up to a level of 180 g/l drinking water had no effect onconsumption, and digestibility of crude fiber and crude fat of pregnant sows. Riset ini bermaksud melihat pengaruh suplementasi larutan daun katuk dalam air minum pada konsumsi,kecernaan serat kasar dan lemak kasar induk babi bunting. Ternak yang digunakan adalah 12 ekor babi induksedang bunting (beranak kedua), dengan bobot badan 120- 125 kg, rata-rata 122,5 kg dan KV 1,46%.Digunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, dengan perlakuannya yaitu T0: airminum tanpa larutan daun katuk, T1: 60 g daun katuk dalam 5 ml EM-4/liter air minum, T2: 120 g daun katukdalam 5 ml EM-4/liter air minum, T3: 180 g daun katuk dalam 5 ml EM-4/liter air minum. Variabel yangdiukur yaitu konsumsi dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar. Hasil penelitian mendapatkan ekstrakdaun katuk 60 g, 120 g dan 180 g dalam air minum memberikan pengaruh yang tidak signifikan (P>0,05)pada konsumsi dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar babi bunting. Disimpulkan bahwa pemberianekstrak daun katuk dalam air minum sampai level 180 g/l air minum memberikan pengaruh yang sama padakonsumsi, dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar induk babi bunting