Latar Belakang: Tumbuh kembang Rugae palatina dimulai saat masa intrauterine. Morfologi rugae palatina sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik, termasuk pertumbuhan yang berbeda berdasarkan jenis kelamin. Populasi Jawa memiliki distribusi paling besar di Indonesia. Populasi yang berbeda mengekspresikan adanya variasi, sehingga menunjukkan adanya peran genetik dalam pembentukan pola rugae palatina. Rugae palatina dan maloklusi dental berada pada kompleks orofasial yang sama. Baik rugae palatina maupun benih gigi berasal dari asal yang sama yakni stem cells neural crest. Kelas maloklusi Angle dengan ukuran dan bentuk palatal yang berbeda akan mempengaruhi rugae palatina. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan pola rugae palatina antara laki laki dan perempuan pada maloklusi kelas I Angle fase geligi permanen di populasi Jawa. Metode: Jenis Penelitian adalah penelitian observasional cross sectional, menggunakan sampel model studi maloklusi kelas I Angle fase geligi permanen populasi Jawa, yang dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Dilanjutkan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok. Hasil: Hasil uji Mann Whitney menunjukkan jika jumlah pola wavy pada rugae palatina kanan, menunjukan perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan (p<0.05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada pola rugae palatina antara laki-laki dan perempuan. Pola wavy menunjukkan prevalensi paling tinggi. Pola straight mendominasi perempuan, sedangkan pola wavy mendominasi laki-laki.