Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan prevalensi yang masih tinggi di Indonesia, termasuk peningkatan di Provinsi Jambi pada tahun 2024. Periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), terutama masa Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan, menjadi jendela kritis pencegahan. Kesenjangan pengetahuan ibu mengenai praktik MPASI yang tepat dan kurangnya optimalisasi pemanfaatan bahan pangan lokal yang bergizi dan terjangkau menjadi kendala. Program pengabdian ini bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang, Kota Jambi, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu serta kader kesehatan tentang gizi seimbang, stunting, dan praktik MPASI berbasis pangan lokal. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif, pre-test, post-test, dan identifikasi bahan lokal. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor pengetahuan ibu balita setelah penyuluhan, dengan rata-rata peningkatan sebesar 27,35% (rata-rata skor pre-test 71 menjadi post-test 98). Program ini berhasil meningkatkan literasi gizi dan keterampilan praktis ibu dalam menyiapkan MPASI bergizi berbasis sumber daya lokal, yang merupakan pendekatan strategis dan efektif biaya dalam pencegahan stunting.