Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS BRAND EQUITY PARIWISATA BALI "BALI SHANTI SHANTI SHANTI" SE:OAGAI FAKTOR PENENTU WISATAWAN MEMILIH DESTINASI PARIWISATA BALI Sasmita, M. Tanggap
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 13 No 2 (2014): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak tahun 2007 Bali telah memiliki Brand destinasi resmi yaitu "Bali Shanti, Shami, Shanti". Brand ini mendapatkan kritik dari Diartha. Metode yang digunakan untuk menganalisa masalah adalahAnalisis F aktor Konfirmalori yang diadaptasi dari teori brand equity yang dikemukakan oleh Aaker. Analisis ini dapat menentukan dan menurzjukkan kontirbusi dari masing-masing variabel dan faktor. Hasil menunjukkan bahwa kekuatan dari brand "Bali Shanti, Shanti, Shanti 11 mencapai pada tingkat rata-rata dengan keterbatasan "penelitian bahwa brand ini bukan merupakan alasan utama wisatawan ttntuk memilih tujuan wisatanya. Oleh karena itu disarankan imcuk memberikan perhatian khusus kepada variabel dan faktor yang memiliki kontibusi pada tingkat rendah dan menengah. Variabel danfaklor itujuga perlu ditinjau ulang dan diadakan evaluasi temang keberadaan dari brand "Bali, Shanti, Shanti, Shanti".
ANALISIS PASAR VIRTUAL EVENT DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Sasmita, M. Tanggap
JURNAL KEPARIWISATAAN Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Kepariwisataan
Publisher : Pusat penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak akhir tahun 2019 dunia dilanda pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perubahan terhadap kehidupan termasuk dunia pariwisata lebih khusus pada sector MICE dan event. Sektor MICE dan Event beradaptasi terhadap perubahan tersebut salah satunya dengan mengadakan virtual event. Virtual event semasa pandemic cukup berkembang dari webinar, conference, hingga performaces. Virtual event merupakan sesuatu hal yang baru dan perlu dianalisa mendalam, dalam penelitian ini virtual event dianalisis dari sudut pasarnya. Dengan menggunakan metode penelitian survey, dengan menyebarkan kuesioner daring pada 100 orang, ditemukan bahwa virtual event masih memiliki peluang untuk dapat terus diproduksi di masa yang akan datang dengan masih tingginya minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan virtual event walaupun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaannya seperti durasi yang terlalu lama, monoton, dan waktu tayang yang tidak tepat
Inovasi Paket Eduksi dari Limbah Kain Tenun Rahayu, Maulia; Buana, Charmedtra Bio Angga; Putra, I Gede Yogi Angga Pratama Indra; Arthapala, Lalu Anggir; Wijaya, M Rendi; Anjaini, Baiq Rara Wiwin; Sasmita, M. Tanggap; Hizmi, Surrayal
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MAKARDHI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Pariwisata Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52352/makardhi.v5i1.1704

Abstract

One of the traditional places to make woven fabric is Sukarara Lombok. However, the waste of woven fabric makes changes in management necessary to reduce environmental impact while increasing value. The purpose of this research is to improve skills and awareness about waste and environmental sustainability by using woven fabric waste. To achieve this goal, the methods used include field observations, interviews with weaving craftsmen, and the implementation of socialization and training programs involving employees of weaving craft. In addition, tourist are more interested in local culture and environmental sustainability thanks to this program. This study shows that waste can be used to make creative items such as bracelets and wall hangings, so there is no need to throw them away. The pilot test conducted on tourists received a positive response, most of them found the activity fun and offered a unique experience. The outcome of this activity is that the development of educational products made from woven fabric waste can be one of the attractions of sustainable educational tourism.