Pos pembinaan terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kasus-kasus PTM dengan sasaran kelompok masyarakat berusia 15 tahun ke atas. Sampai saat ini pelaksanaan posbindu PTM di 20 wilayah kerja puskesmas Kota Bengkulu belum tepat sasaran, hal ini terlihat dari partisipasi masyarakat yang berkunjung ke Posbindu PTM didominasi oleh kelompok usia di atas 47,59 tahun. Penelitian ini melihat dengan aktifnya peserta mengikuti kegiatan Posbindu PTM akan berbanding lurus dengan menurunnya tingkat kunjunagn berobat ke Puskesmas. Tujuan penelitian keaktifan kunjungan peserta Posbindu PTM terhadap kunjungan pengobatan di Puskesmas Kota Bengkulu. Desain penelitian ini adalah eksploratori dengan pendekatan observasional Cross Sectional dengan uji hipotesis untuk mengetahui hubungan kunjungan Posbindu PTM terhadap kunjungan pengobatan ke Puskesmas dan metode kualitatif untuk mengetahui implementasi program Posbindu PTM. Sampel penelitian berjumlah 136 orang dengan teknik Accidental Sampling. Uji validitas dan reabilitas instrument pada peserta aktif Posbindu pada Kabupaten Bengkulu Tengah dan pada peserta bukan Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat pengaruh kunjungan program Posbindu PTM terhadap kunjungan pengobatan ke puskesmas Kota Bengkulu (p = 0,629). Sejalan dengan peserta posbindu PTM berusia 47,59 tahun ke atas tidak ada pengaruh kunjungan peserta terhadap kunjungan sakit. Analisis implementasi program Posbindu PTM sudah berjalan sesuai SOP dengan kegiatan yang sangat dirasakan bermanfaat bagi peserta terutama dalam hal pemantauan status kesehatan. Namun, masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan Posbindu karena pelaksanaannya yang mayoritas dilakukan pada saat jam kerja, sehingga sasaran kegiatan didominasi oleh kelompok lansia. Permasalahan lain adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang Posbindu PTM yaitu dengan kegiatan yang dibatasi oleh pemeriksaan kesehatan saja tanpa adanya kegiatan pengobatan lebih lanjut. Diharapkan adanya koordinasi dari pihak puskesmas dan kader dalam mengkomunikasikan mengenai pentingnya program Posbindu PTM kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan pemantauan status kesehatan.