Abstrak. Tantrum pada anak usia 4-6 tahun merupakan fenomena umum dan kerap membuat khawatir para pendidik dan orang tua. Tantrum dapat diartikan sebagai ledakan emosi yang ditandai dengan membentak, menangis, atau perilaku agresif yang biasanya terjadi ketika anak merasa frustasi atau tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab frekuensi dan dampak kemarahan pada anak di RA Al-Istikomah. Desa Bojong, Kabupaten Bandung Barat. Melalui pendekatan kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, penelitian ini menemukan bahwa faktor lingkungan, komunikasi dan perkembangan emosi anak berkontribusi signifikan terhadap perilaku marah. Upaya guru dalam mengelola amarah anak antara lain dengan menghindari faktor pemicu amarah dan mengalihkan perhatian anak, memberikan sentuhan-sentuhan lembut seperti pelukan hangat dan berbicara dengan suara tenang. Berikan instruksi yang sederhana dan jelas untuk menenangkan anak yang mengamuk, puji dan berikan penghargaan kepada anak bila ia menunjukkan perilaku yang baik dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dan pendidik dalam mengelola perilaku marah dengan lebih baik. Abstract.Tantrums in children aged 4-6 years are a common phenomenon and often worry educators and parents. Tantrums can be interpreted as emotional outbursts characterized by yelling, crying, or aggressive behavior that usually occurs when a child feels frustrated or doesn't get what he wants. This study aims to find out the causes of the frequency and impact of anger on children in RA Al-Istikomah. Bojong Village, West Bandung Regency. Through a qualitative approach and data collection through observation and interviews, this study found that environmental factors, communication and emotional development of children contribute significantly to anger behavior. Teachers' efforts in managing children's anger include avoiding factors that trigger anger and distracting children, giving gentle touches such as warm hugs and talking in a calm voice. Give simple and clear instructions to calm the child who is angry, praise and reward the child if he shows good behavior and does fun activities. The results of this study are expected to help parents and educators in managing angry behavior better.