Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia (JPKM-MC)

Penerapan Kompres Hangat Jahe Merah Untuk Meredakan Nyeri Pada Lansia Dengan Asam Urat Wahyu Ditya Nugraha; Hermawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i9.1920

Abstract

Indonesia saat ini memasuki fase ageing population dengan proporsi lansia mencapai hampir 12% atau sekitar 29 juta jiwa pada tahun 2023, dan diproyeksikan meningkat menjadi 18,3% pada tahun 2040. Lansia sangat rentan mengalami penyakit degeneratif, salah satunya arthritis gout yang ditandai dengan inflamasi sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Prevalensi global gout dilaporkan sebesar 33,3% pada tahun 2023 dengan kasus terbanyak di Amerika Serikat (26,3%). Di Indonesia, prevalensi mencapai 35% dan lebih banyak terjadi pada pria usia di atas 45 tahun, bahkan meningkat hingga 51,9% pada kelompok usia 65–74 tahun serta 54,8% pada usia ≥75 tahun (Riskesdas, 2018). Kondisi ini berdampak pada nyeri sendi yang mengganggu aktivitas dan kualitas hidup lansia. Salah satu terapi nonfarmakologis yang aman dan terjangkau adalah kompres hangat dengan jahe merah yang mengandung gingerol sebagai antiinflamasi dan analgesik. Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif pada dua responden lansia dengan arthritis gout. Intervensi berupa kompres jahe merah dilakukan selama 6 hari, 20 menit setiap sore. Skala nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil menunjukkan penurunan nyeri dari sedang (NRS 5–6) menjadi ringan (NRS 2). Kesimpulannya, kompres hangat jahe merah efektif menurunkan nyeri akibat arthritis gout dan dapat dijadikan terapi pendukung sederhana bagi lansia.
Peningkatan Inisiasi Menyusu Dini Melalui Edukasi Berbasis Keluarga Dalam Upaya Pencapaian ASI Eksklusif Rajia; Wa Ode Hasriati; Hermawati; Wa Ode Sitti Zulaeha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah salah satu faktor keberhasilan ASI eksklusif, dengan IMD ibu semakin percaya diri untuk memberikan ASI sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini Melalui (IMD) melalui edukasi berbasis keluarga dalam upaya pencapaian ASI Eksklusif. Metode yang digunakan adalah Action Research dengan pendekatan program tindak partisipatif dengan bentuk edukasi kesehatan melalui penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga sebanyak 23 peserta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat di Wilayah Kelurahan Liabuku Kecamatan Bungi Kota Baubau hasilnya memuaskan, dan hasil yang diharapkan bisa memenuhi. Adapun hasil yang dapat dicapai setelah edukasi adalah 74% pengetahuan ibu kurang pada pretest namun setelah post test pengetahuan ibu menjadi 90%, dan pada evaluasi sikap ibu tentang IMD 100% melakukan IMD dan 100% dukungan keluarga.
Edukasi Melalui Penyuluhan Tentang Kebutuhan Dasar Ibu Nifas Wa Ode Sri Wati Lestari; Wa Ode Indang; Hermawati; Wa Ode Siti Zulaeha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 6 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan. Metode yang digunakan Action Reseacrh dengan bentuk penyuluhan pada ibu hamil sebanyak 15 peserta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat di Wilayah Kelurahan Liabuku Kec. Bungi Kota Baubau hasilnya memuaskan, dan hasilnya yang diharapkan bisa memenuhi. Adapun hasil yang dapat dicapai setelah edukasi 70% pengetahuan ibu kurang pada pretest namun setelah post test pengetahuan ibu menjadi 90% perawatan payudara terhadap penilaian dengan baik