Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Acta Holistica Pharmaciana

TINJAUAN KOMPARATIF STUDI MENGENAI EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETES ORAL PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 Arini, Heny Dwi; Kurnianta, Putu Dian Marani
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 2 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v1i2.13

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya terus meningkat. Terlebih lagi, diabetes mellitus merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh total, bahkan butuh perawatan lama dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan efektivitas terapi diabetes melitus. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas terapi tersebut adalah dengan menganalisa obat antidiabetes dalam aspek farmakoekonomi, yaitu dengan analisis efektivitas biaya. Dari beberapa studi literatur, dapat diketahui bahwa tiap antidiabetes oral menghasilkan efektivitas dan biaya yang berbeda-beda. Untuk melihat antidiabetes oral mana yang paling cost effective adalah dengan melihat nilai ACER atau ICER. Semakin rendah nilai ACER, semakin cost effective obat tersebut. Golongan antidiabetes oral tunggal dengan efektivitas biaya terbaik berdasarkan perbandingan pada beberapa literatur adalah golongan biguanid (metformin). Sedangkan, golongan antidiabetes oral kombinasi dengan efektivitas biaya terbaik adalah kombinasi obat golongan biguanid (metformin) dengan obat golongan sulfonilurea (glimepirid atau glibenklamid).
POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIK UNTUK INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS PADA PASIEN ANAK RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DI GIANYAR TAHUN 2018 Wulandari, Ni Putu Diah; Kurnianta, Putu Dian Marani; Dhrik, Mahadri; Arini, Heny Dwi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 3 No 1 (2021): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v3i1.30

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi di saluran pernapasan yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam, dan mudah menular. Kejadian ISPA, khususnya bagian atas, sering menimpa populasi yang rentan, seperti anak-anak. Secara umum, tata laksana penyakit ISPA melibatkan penggunaan antibiotik serta obat-obat simtomatis yang mempertimbangkan diagnosis, gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan parameter penunjang lainnya. Oleh karena itu, pola pengobatan pasien anak yang mengalami ISPA cenderung bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan antibiotik dan obat simtomatis pada pasien anak rawat jalan yang mengalami ISPA di salah satu rumah sakit umum di Gianyar tahun 2018. Penelitian observasional dengan desain cross sectional secara retrospektif telah dilakukan. Sampel penelitian ini memenuhi kriteria inklusi yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian bersumber pada rekam medik dan resep pasien anak yang terdiagnosis ISPA selama bulan Januari sampai Mei 2018 di salah satu rumah sakit umum di Gianyar. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan bantuan software Microsoft Excel. Dari sebanyak 77 sampel, diagnosis golongan ISPA bagian atas tertinggi adalah rhino-faringitis (RFA) (82%) dengan frekuensi pemberian golongan antibiotik yang paling sering diresepkan, yaitu sirup azitromisin 200 mg/ 5 ml (47%). Rentan usia yang paling banyak terkena ISPA bagian atas, yaitu 1-5 tahun (76,6%), dan berat badan 10-17 kg (52%). Pola peresepan obat simtomatis tertinggi ditempati oleh golongan dekongestan (pseudoefedrin HCl) (41,5%). Penggunaan obat simtomatis lainnya adalah golongan antipiretik dan analgesik yaitu parasetamol sirup (36,66%). Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan untuk mengetahui efektivitas pengobatan antibiotik dan simtomatis pasien anak dengan ISPA secara lebih mendalam.
Gambaran Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Negeri Tabanan Bali Ratnasari, Pande Made Desy; Prasetya, Anak Agung Ngurah Putra Riana; Arini, Heny Dwi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 4 No 1 (2022): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v4i1.63

Abstract

Intisari Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dengan kontrol glikemik yang buruk berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas sehingga diperlukan penggunaan insulin secara dini. Terdapat dua golongan insulin berdasarkan asalnya (manusia dan analog) yang memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan insulin pada pasien DMT2 rawat jalan di salah satu Rumah Sakit Negeri Tabanan Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember 2019 dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien DMT2 rawat jalan yang memperoleh insulin yang sama selama minimal 3 bulan kunjungan, berumur >18 tahun dan data rekam medik yang lengkap. Pengumpulan data berdasarkan rekam medik pasien selama periode September-November 2019 menggunakan instrumen penelitian. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan software Microsoft Excel yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Penelitian ini melibatkan 88 pasien yang mayoritas berumur 46-65 tahun (53,4%), berjenis kelamin laki-laki (53%), tidak bekerja (60%), berpendidikan SD (57%), mengalami DM <5 tahun, 90% mengalami komplikasi mikrovaskuler serta 80% mengalami penyakit penyerta. Seluruh pasien menggunakan insulin analog dengan jenis insulin kerja panjang (49%) yang telah sesuai dengan pedoman terapi. Pengunaan insulin analog lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan yaitu efek samping hipoglikemia lebih rendah dan dapat menurunkan HbA1c hingga 2% sedangkan insulin kerja panjang memiliki lama kerja yang panjang yaitu 12-24 jam sehingga mempermudah dalam waktu penyuntikan serta hampir tidak memiliki efek puncak sehingga dapat meminimalkan terjadinya efek hipoglikemia.
Analisis Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas II Denpasar Selatan Arini, Heny Dwi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 1 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i1.139

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu layanan yang diberikan kepada pasien di puskesmas. Evaluasi mutu pelayanan puskesmas perlu dilakukan untuk menilai serta dapat mencapai standar yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian serta dimensi apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di Puskesmas II denpasar selatan tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran kepuasan pelayanan menggunakan metode SERVQUAL. Analisis data meliputi karakteristik demografi pasien, tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian, serta dimensi yang mempengaruhi kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pelayanan farmasi pada Puskesmas II Denpasar Selatan masih tergolong belum memuaskan, yang ditunjukkan dengan nilai gap/selisih secara keseluruhan sebesar -0,137 dan setiap dimensi juga masih menunjukkan nilai gap/selisih dengan nilai negatif, yakni dimensi bukti fisik (tangible) (-0,142), dimesi kehandalan (reliability) (-0,155), dimensi daya tanggap (responsivennes) (-0,134), dimensi asuransi (assurance) (-0,118) dan dimensi empati (emphaty) (-0,137). Berdasarkan hasil diagram kartesius, dimensi yang perlu ditingkatkan oleh Puskesmas II Denpasar Selatan adalah dimensi kehandalan (reliability).
Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Pasien tentang Swamedikasi Batuk Arini, Heny Dwi; Yuliawati, Agustina Nila; Dewi, Ni Putu Ayu Mita Permata
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.155

Abstract

Batuk merupakan salah satu keluhan yang sering diobati dengan cara swamedikasi. Swamedikasi adalah pengobatan pada diri sendiri dengan membeli obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk dan mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk di Apotek Kimia Farma Sempidi. Penelitian analitik observasional dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purvosive sampling dengan kriteria inklusi pasien tidak buta huruf, melakukan swamedikasi batuk, berusia 17-64 tahun. Pasien yang beprofesi sebagai tenaga kesehatan dieksklusikan dari penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan sebanyak 66 responden tentang swamedikasi batuk dengan tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori cukup dan pada tingkat pendidikan SMA/SMK (38%). Uji statistika menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan pasien tentang swamedikasi batuk (p=0,350).