Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknika : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan

ANALISIS KELONGSORAN TEBING DI JALAN AHMAD YANI KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Novry Saut Parulian Silaban; M. Ikhwan Yani; Okrobianus Hendri
JURNAL TEKNIKA Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Longsor merupakan gejala geologi yang umum terjadi dan akan terjadi untuk mencari keseimbangan alam. Faktor utama yang menyebabkan longsor adalah faktor geologi, iklim, vegetasi dan penggunaan lahan. Daerah kajian penilitian ini berlokasi di Kabupaten Murung Raya tepatnya di jalan Ahmad Yani. Kabupaten Murung Raya merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi bencana tanah longsor. Kabupaten Murung Raya merupakan daerah dengan topografi berbukit hingga bergunung sehingga hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya bahaya longsor. Umumnya longsor terjadi pada saat hujan lebat. Ketika musim hujan tiba terjadilah peningkatan jumlah air infiltrasi yang berdampak pada tanah jenuh air, maka pori tanah mudah hancur dan agregasi tanah menjadi sangat lemah sehingga ketahanan geser tanah menurun. Dalam penelitian ini untuk menentukan faktor keamanan pada daerah longsoran menggunakan perhitungan manual dengan Metode Bishop. Parameter yang digunakan untuk menentukan faktor keamanan pada lereng yaitu sudut geser dalam (?) dan kohesi (C). Pada lapisan pertama nilai ? = 10° dan nilai C = 130 kN/m3, pada lapisan kedua nilai ? = 16° dan nilai C = 90 kN/m3. Dari hasil analisis perhitungan di dapat faktor keamanan pada daerah longsoran FK = 0,91. Dengan faktor keamanan yang di dapat termasuk kritis atau sudah terjadi longsoran dan perlu dilakukan penanggulangan yang baik dengan meningkatkan dinding penahan tanah yang ada sebelumnya.
DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT DI STABILISASI DENGAN CAMPURAN GARAM, GYPSUM, DAN SERBUK BATA MERAH Rommy Anggara; Okrobianus Hendri; Fatma Sarie
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v5i1.4534

Abstract

Berdasarkan pengamatan tanah sekitar Jalan Komando 2 Palangka Raya didominasi tanah gambut sehingga menjadi bergelombang dan rusak. Untuk meminimalisasi kerusakan dan meningkatkan daya dukung tanah dilakukan stabilisasi tanah. Tujuan penelitian untuk menstabilisasi tanah asli menggunakan bahan garam, gypsum, dan serbuk bata merah. Dari hasil uji laboratorium ditemukan bahwa pada sistem klasifikasi ASTM D-4427 (1992), tanah gambut yang mempunyai nilai kadar air 287,16% termasuk dalam kategori slightly absorbent, berarti tanah gambut dengan kemampuan menyimpan dan menyerap air kurang dari 300% sedangkan, berdasarkan nilai kadar serat 67,20% termasuk ke dalam kategori fibric karena memiliki nilai kadar serat >67%. Kadar serat dengan nilai 67,20% termasuk kategori tanah gambut berserat (fibrous peat). Nilai DDT tanah asli sebesar 3,30 setelah Pencampuran terdapat kenaikan DDT tertinggi pada Pemeraman 3 hari dengan penambahan 2% garam, 15% gypsum, 15% serbuk bata merah yaitu 4,47 meningkat sebesar 35,46% dan terdapat kenaikan DDT tertinggi pada pemeraman 7 hari dengan penambahan 2% garam, 15% gypsum, 15% serbuk bata merah yaitu 4,67 dengan kenaikan 41,52%.
ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS STUDI KASUS: PROYEK PEKERJAAN DRAINASE GEDUNG PPIIG DI UNIVERSITAS PALANGKA RAYA Yaspis Firdaus; Fatma Sarie; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v5i2.7642

Abstract

Pembangunan Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) dibangun pada kawasan kampus baru Universitas Palangka Raya. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan gedung dengan fungsi sharing resource. Dengan dibangunnya Gedung Pusat Pengembangan IPTEK Universitas Palangka Raya ini diharapkan menjadi sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Pada pelaksanaan konstruksi fisik galian drainase utama sedalam dua meter berdasarkan pengamatan kondisi visual, masalah mendasar yang ditemukan berdasarkan survei lapangan adalah kelongsoran yang terjadi di sebagian titik lereng galian drainase dan hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus. Tujuan penelitian ini untuk menentukan faktor keamanan pada titik longsoran menggunakan perhitungan manual dengan metode Fellenius. Parameter yang digunakan untuk menentukan faktor keamanan pada lereng yaitu sudut geser dalam (φ) dan kohesi (c). Pada titik lereng I nilai φ = 19,045o dan c = 0,2642 kg/cm2 sedangkan pada titik lereng II didapat nilai φ = 20,042o dan c = 0,2666 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukan pada saat lereng dalam kondisi terendam air titik lereng galian I bernilai F = 0,987 dan lereng galian II memiliki nilai F = 0,995 sehingga menurut tabel faktor keamanan dapat dikatakan lereng berpotensi longsor atau dalam keadaan labil, karena nilai F < 1,07.
STABILISASI TANAH GAMBUT DARI G.OBOS XIV PALANGKA RAYA MENGGUNAKAN KAPUR AKTIF TERHADAP KUAT GESER Friska Sitorus; Fatma Sarie; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v5i2.7646

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) sifat-sifat fisik tanah gambut dan klasifikasinya, (2) nilai kuat geser dan daya dukung tanah gambut asli, (3) pengaruh penambahan kapur aktif dan lama pemeraman terhadap kuat geser tanah gambut, (4) pengaruh penambahan kapur aktif dan lama pemeraman terhadap daya dukung tanah gambut. Pada penelitian ini menggunakan tanah tidak terganggu untuk pengujian sifat fisik tanah gambut serta pengujian kuat geser tanah gambut asli dan tanah terganggu untuk pengujian kuat geser tanah menggunakan campuran kapur dengan variasi campuran kapur 5%, 10% dan 15% dan lama pemeraman 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Jika sudah didapatkan hasil pengujian kuat geser tanah maka dilakukan perhitungan daya dukung tanah gambut. Berdasarkan pengujian sifat fisik tanah gambut, didapat klasifikasi dengan kadar serat 76,5% termasuk tanah gambut berserat. Berdasarkan kadar serat 76,5% termasuk tanah gambut mentah, kadar abu 8,23% termasuk tanah dengan kadar abu sedang dan kadar air 23,478% termasuk tanah dengan daya serap kecil. Kadar organik 91,77% termasuk tanah gambut kelompok Pt. Berdasarkan pengujian sifat mekanik tanah didapat nilai kuat geser tanah gambut asli 0,11844 kg/ dan nilai daya dukung tanah 2,46988 kg/ . Untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur aktif diperoleh nilai kuat geser terendah adalah 0,17649 kg/ dan nilai daya dukung tanah terendah adalah 4,36959 kg/ pada campuran kapur aktif 5% dan lama pemeraman 0 hari. Sedangkan nilai kuat geser terbesar adalah 0,20577 kg/ dan nilai daya dukung tanah terbesar adalah 8,96958 kg/ pada campuran kapur aktif 15% dan lama pemeraman 7 hari.
ANALISIS PONDASI BORED PILE PADA STRUKTUR TUGU TALAWANG DI BUNDARAN BESAR PALANGKA RAYA Alveno Setiawan; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Suradji Gandi; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i1.9117

Abstract

Pada area Bundaran Besar Kota Palangka Raya akan dibangun struktur Tugu Talawang dengan ketinggian rencana setinggi 45 meter. Pembangunan struktur direncanakan menggunakan pondasi Bored Pile karena terdapat lapisan tanah granit pada kedalaman 2 m di bawah permukaan tanah. Struktur memiliki 16 tumpuan pondasi yang didukung oleh pondasi Bored Pile diameter 600 mm, dengan jumlah tiang yang berbeda-beda. Pada tumpuan satu dengan tumpuan yang lain akan memikul gaya aksial yang berbeda. Hal ini desebabkan oleh gaya super structure yang berbeda yang disalurkan kedalam tanah. Perencanaan pondasi dilakukan berdasarkan data uji lapangan dengan uji SPT (Standart Penetration Test). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis daya dukung pondasi bored pile, besar penurunan, dan angka faktor keamanan yang terjadi pada 16 tumpuan yang ada. Perhitungan daya dukung pondasi menggunakan metode Meyerhof berdasarkan data hasil uji SPT (Standart Penetration Test), sedangkan perhitungan penurunan tiang menggunakan metode Vesic. Berdasarkan analisis tiang Bored Pile, didapatkan nilai daya dukung grup tiang (Qgu) terbesar dengan metode Meyerhof yaitu pada titik J-2 sebesar 3923,6 kN dan nilai terkecil pada titik J-7 sebesar 119,7 kN. Nilai penurunan grup tiang (Sg) terbesar dengan metode Vesic yaitu pada titik J-3 sebesar 37,9 mm dan nilai terkecil pada titik J-5 sebesar 6,8 mm. Nilai faktor keamanan (SF) terbesar yaitu pada titik J-9 sebesar 3,56 dan nilai terkecil pada titik J-14 sebesar 2,05. Nilai Safety factor didapatkan dari rasio nilai daya dukung tanah yang terjadi pada tiang berbanding reaksi tumpuan
ANALISIS PENGAPLIKASIAN GEOTEKSTIL TERHADAP NILAI CBR TANAH DASAR Krisna Crista Mahendra; Okrobianus Hendri; Suradji Gandi
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i2.14074

Abstract

Tanah lempung dalam pandangan geoteknik bersifat kurang baik seperti daya kuat tanahyang lemah, sifat kembang susut yang tinggi, dan plastisitas yang signifikan sehingga berpotensimenyebabkan kerusakan pada bangunan yang berada diatasnya. Akibatnya, perlu untuk menemukansolusi atas masalah ini, diantaranya adalah penggunaan geotekstil. Penelitian ini dimaksudkan untukmengkaji pengaruh geotekstil terhadap nilai CBR. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimental dengan sampel tanah diambil dari Kelurahan Pahandut Seberang dengan kedalaman0,5 cm, sampel tanah yang digunakan yaitu tanah disturbed dan undisturbed. Berdasarkan hasil ujilaboratorium persentase lolos analisis saringan nomor 200 = 67,2%, batas cair (LL) = 41,05%;indeks plastisitas (PI) = 32,38%, Hasil Klasifikasi Tanah tergolong kelompok OL (Kelompok tanahlanau plastisitas rendah) berdasarkan klasifikasi tanah USCS dan AASHTO mengklasifikasikantanah sebagai A-5 (6), atau kondisi sedang hingga buruk di tanah lempung. Dari grafik pemadatandidapat nilai γ dmax = 1,44 (g/cc) dan nilai OMC 27,76%. Nilai California Bearing Ratio (CBR) tanahasli yang didapat yaitu 4,81%, dengan penambahan 1 lapis nilai CBR naik menjadi 6,2% dan denganpenambahan 2 lapis geotekstil nilai CBR naik menjadi 6,67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa denganadanya penambahan lapisan geotekstil dapat meningkatkan CBR tanah dasar, semakin banyaklapisan yang ditambahkan maka semakin tinggi juga kenaikan dari nilai CBR tersebut.
ANALISIS STABILITAS HAULING ROAD PADA TANAH LUNAK DENGAN PENANGANAN GEOTEKSTIL Angelia Mutyaraharjo; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i2.14076

Abstract

Kestabilan pada area pertambangan terutama pada fasilitas jalan akses tambang (haulingroad) merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting saat ini. Ketidakstabilan pada haulingroad dapat terjadi sewaktu-waktu. Pada kasus ini, pembangunan area jalan akses tambang berada diatas rawa dengan panjang sekitar 3 km dan kondisi aktual lahan merupakan rawa tidak aktif denganpotensi tanah lunak yang dalam mencapai 12 meter. Tanah lunak ini dapat mengganggu kestabilanpada hauling road berupa penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitaspada area jalan tambang (hauling road), sehingga tidak terjadi longsor yang dalam sehingga haulingroad dapat bekerja dengan baik. Metode yang dilakukan untuk melakukan analisis kestabilan lerengpada hauling road dengan menggunakan metode φ-c reduction (Based on Finite Element Analysis).Hasil dari penelitian ini, didapat bahwa desain hauling road dengan tinggi 4,5 meter dan kemiringan1:5 tanpa perkuatan memiliki nilai safety factor (SF) sebesar 1,03, dimana nilai safety factor (SF)tanpa perkuatan masuk kedalam kategori kritis. Untuk meningkatkan stabilitas hauling roaddibutuhkan perkuatan geotekstil non-woven dengan kuat tarik 75 kN/m. Dari hasil analisis stabilitasmenggunakan perkuatan geotekstil didapat nilai safety factor (SF) sebesar 1,901, dimana nilai safetyfactor (SF) dengan perkuatan geotekstil masuk kedalam kategori aman dikarenakan memenuhisyarat SF > 1,25 dan stabilitas hauling road dengan beban kendaraan rencana 20 kN/m2 didapat nilai safety factor sebesar 1,728
IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR BERDASARKAN ADANYA CRACKS PADA LERENG SUNGAI KAHAYAN DI DAERAH FLAMBOYAN BAWAH Mario Situngkir; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i2.14109

Abstract

Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kota yang pernah dilanda peristiwa longsor khususnya pada tebing Sungai Kahayan di daerah Flamboyan Bawah. Berdasarkan peristiwa tersebut perlu untuk mengidentifikasi potensi bidang gelincir di sekitar lokasi terjadinya longsor. Proses identifikasi bidang gelincir pada lokasi longsor menggunakan metode geolistrik. Penggunaan metode geolistrik melalui survei lapangan yang terdiri dari tomography resistivity (resistivitas) dan induced polarization (IP) bertujuan untuk memodelkan 2D lapisan bawah permukaan tanah pada lokasi longsor sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis batuan yang berpotensi menjadi bidang gelincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bidang gelincir berdasarkan adanya cracks pada lereng Sungai Kahayan dengan menggunakan metode geolistrik. Hasil pengujian geolistrik sebanyak 2 lintasan (line) pada lokasi longsor menujukkan adanya potensi bidang gelincir yang terbentuk berdasarkan posisi cracks yang terdapat di dalam lereng. Hasil analsisis menunjukkan pada lapisan lintasan (line) 1 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (3275,32 – 34839,15) Ωm dan lapisan lintasan (line) 2 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu pasir dan lanau yang memiliki resistivitas (26,58 – 83,23) Ωm serta batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (121,78 – 1194,38) Ωm.