Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran

Deskripsi Kesulitan Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Dan Field Dependent Pada Siswa SMP Jaelani, Abd. Kadir; Muzaini, Muhammad; Wahyuddin, Wahyuddin; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1519

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang ditinjau dari gaya belajar kognitif field dependent dan field independent pada UPT SMP Negeri 1 Manuju. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan teknik Tes GEPT, tes kesulitasn siswa, dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melewati beberapa tahapan, yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, Verifikasi Data, dan Keabsahan Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek Field Dependent dalam menyelesaikan beberapa soal bangun ruang sisi datar, yaitu tidak mampu memenuhi 4 indikator. Sedangkan, pada Subjek Field Independent dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, yaitu mampu menyelesaikan dan dapat memenuhi semua indikator. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa strategi pengajaran perlu disesuaikan dengan gaya belajar kognitif siswa. Siswa dengan gaya belajar field dependent memerlukan lebih banyak bimbingan dan visualisasi untuk memahami konsep bangun ruang, sedangkan siswa dengan gaya belajar field independent lebih mampu belajar secara mandiri dan memahami materi dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk merancang metode pembelajaran yang lebih efektif, seperti memberikan latihan tambahan atau alat bantu visual bagi siswa field dependent, dan tantangan yang lebih kompleks bagi siswa field independent.
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP Ditinjau Dari Gaya Belajar Auditori Takdirmin, Takdirmin; Syamsuadi, Ahmad; Mahmud, Randy Saputra; Quraisy, Quraisy; Qadri, Ikhbariati Kautsar
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): Mei-Agustus 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i2.1611

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika dengan gaya belajar auditori pada siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebelum menentukan subjek terlebih dahulu diberikan angket gaya belajar, kemudian setelah diperoleh gaya belajar auditori siswa diberikan soal pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat. Setelah itu peneliti memilih satu orang siswa yang memiliki gaya belajar auditori yang memperoleh nilai terbaik dari tes kemampuan pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat tersebut dan dengan hasil diskusi dari guru terhadap siswa yang bisa diajak berkomunikasi secara baik ketika diwawancarai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, angket gaya belajar, tes kemampuan pemahaman konsep, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu: kondensasi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan dan menggunakan triangulasi data. Adapun indikator kemampuan pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan siswa mampu menggunakan, memanfaatkan, dan memilih operasi atau prosedur tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep matematika siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mampu mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, dan mampu memberikan contoh dan bukan contoh pada materi bilangan bulat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek hanya mampu menjawab soal dengan memenuhi tiga indikator dari lima indikator kemampuan pemahaman konsep matematika. Dengan adanya hasil penelitian ini bisa menjadi suatu rujukan dalam pembelajaran matematika bahwasanya konsep matematika sangat penting dan berpengaruh dalam memahami materi berikutnya.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) PADA SISWA SMP Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari-April 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Selayar. Penelitian ini merupakan pra-eksperimen yang hanya melibatkan satu kelas. Penelitian ini menggali tiga aspek indikator efektivitas pembelajaran yaitu: 1) hasil belajar siswa, 2) aktivitas siswa, dan 3) respons siswa. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel yang terpilih yaitu siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Selayar yang terdiri dari 21 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes hasil belajar matematika untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan setelah perlakuan, lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan angket respons siswa untuk mengukur tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) adalah 87,00 dengan standar deviasi 7,6. Dari hasil tersebut diperoleh 19 siswa atau 90% siswa mencapai KKM dan 2 siswa atau 10% siswa tidak mencapai KKM yang berarti bahwa ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai dan terjadi peningkatan hasil belajar dimana rata-rata gain ternormalisasi yaitu 0,9 berada pada kategori tinggi. 2) rata-rata persentase aktivitas siswa yang terlibat aktif yaitu 88,2% telah mencapai kategori sangat baik, 3) rata-rata persentase respons siswa menunjukkan 82% siswa memberi respons positif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika efektif diterapkan melalui penerapan model kooperatif tipe Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada siswa kelas IX.2 SMP Negeri 1 Selayar.
DESKRIPSI KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR VAN HIELE PADA SISWA SMP Takdirmin, Takdirmin; Mahmud, Randi Saputra; Syamsuadi, Ahmad; Ma’rup, Ma’rup
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2023): September-December 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v3i3.1053

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal geometri berdasarkan level satu (analisis) berpikir Van Hiele. Keterampilan geometri yang dimaksudkan yaitu: 1) keterampilan visual (visual skill), 2) keterampilan verbal (descriptive skill), 3) keterampilan menggambar (drawing skill), 4) keterampilan logika (logical skill) dan 5) keterampilan terapan (applied skill). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen tes yang digunakan Van Hiele Geometri Test (VHGT), tes keterampilan geometri dan wawancara. Peneliti memilih satu siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitan pada kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar berdasarkan level berpikir Van Hiele yaitu: level 1 (analisis). Teknik pengumpulan data dengan tes dan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: subjek level 1 (analisis) mampu mencapai lima keterampilan geometri yang dikemukakan oleh Hoffer (keterampilan visual, verbal, menggambar, logika dan terapan). Jadi dapat disimpulkan bahwa subjek AAS dengan level 1 (analisis) Van Hiele mampu memenuhi lima indikator keterampilan geometri.
DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH SPASIAL SISWA SMP BERDASARKAN GAYA KOGNITIF IMPULSIF DAN REFLEKTIF Jaelani, Abd. Kadir; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2023): September-December 2023
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v3i3.1055

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP berdasarkan gaya kognitif impulsif dan reflektif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu : tes MFFT (Matching Familiar Figures Test) untuk mengetahui gaya kognitif siswa. Selanjutnya ditemukan 1 subjek bergaya kognitif impulsif dan 1 subjek bergaya kognitif reflektif. Kemudian kedua subjek tersebut diberikan tes kemampuan spasial untuk mengetahui kemampuan spasial siswa setelah itu dilakukan wawancara. Indikator kemampuan spasial, yaitu : (1) menyatakan kedudukan unsur-unsur suatu bangun ruang., (2) Mengkonstruksi dan mempresentasikan model-model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks ruang., (3) membayangkan bentuk atau posisi suatu objek geometri yang dipandang dari sudut pandang tertentu., (4) Menginvestigasi ukuran yang sebenarnya dari stimulus visual suatu objek geometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang bergaya kognitif impulsif memiliki kemampuan spasial yang rendah dikarenakan hanya mampu memenuhi 1 indikator kemampuan spasial, yaitu mengkontruksi dan mempresentasikan model-model geometri yang digambar pada bidang datar dalam konteks ruang. Sedangkan siswa yang bergaya kognitif reflektif memiliki kemampuan spasial yang tinggi dikarenakan mampu memenuhi semua indikator kemampuan spasial.
Deskripsi Kesulitan Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Independent Dan Field Dependent Pada Siswa SMP Jaelani, Abd. Kadir; Muzaini, Muhammad; Wahyuddin, Wahyuddin; Ilhamuddin, Ilhamuddin; Arriah, Fathrul; Syamsuadi, Ahmad
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1519

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah bangun ruang ditinjau dari gaya belajar kognitif field dependent dan field independent pada UPT SMP Negeri 1 Manuju. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan teknik Tes GEPT, tes kesulitasn siswa, dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melewati beberapa tahapan, yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, Verifikasi Data, dan Keabsahan Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek Field Dependent dalam menyelesaikan beberapa soal bangun ruang sisi datar, yaitu tidak mampu memenuhi 4 indikator. Sedangkan, pada Subjek Field Independent dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, yaitu mampu menyelesaikan dan dapat memenuhi semua indikator. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa strategi pengajaran perlu disesuaikan dengan gaya belajar kognitif siswa. Siswa dengan gaya belajar field dependent memerlukan lebih banyak bimbingan dan visualisasi untuk memahami konsep bangun ruang, sedangkan siswa dengan gaya belajar field independent lebih mampu belajar secara mandiri dan memahami materi dengan lebih baik. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk merancang metode pembelajaran yang lebih efektif, seperti memberikan latihan tambahan atau alat bantu visual bagi siswa field dependent, dan tantangan yang lebih kompleks bagi siswa field independent.
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP Ditinjau Dari Gaya Belajar Auditori Takdirmin, Takdirmin; Syamsuadi, Ahmad; Mahmud, Randy Saputra; Quraisy, Quraisy; Qadri, Ikhbariati Kautsar
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 2 (2024): May-August 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i2.1611

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematika dengan gaya belajar auditori pada siswa kelas VII SMP. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebelum menentukan subjek terlebih dahulu diberikan angket gaya belajar, kemudian setelah diperoleh gaya belajar auditori siswa diberikan soal pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat. Setelah itu peneliti memilih satu orang siswa yang memiliki gaya belajar auditori yang memperoleh nilai terbaik dari tes kemampuan pemahaman konsep matematika materi bilangan bulat tersebut dan dengan hasil diskusi dari guru terhadap siswa yang bisa diajak berkomunikasi secara baik ketika diwawancarai. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, angket gaya belajar, tes kemampuan pemahaman konsep, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu: kondensasi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan dan menggunakan triangulasi data. Adapun indikator kemampuan pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan siswa mampu menggunakan, memanfaatkan, dan memilih operasi atau prosedur tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar auditorial dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep matematika siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep, mampu mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu, dan mampu memberikan contoh dan bukan contoh pada materi bilangan bulat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek hanya mampu menjawab soal dengan memenuhi tiga indikator dari lima indikator kemampuan pemahaman konsep matematika. Dengan adanya hasil penelitian ini bisa menjadi suatu rujukan dalam pembelajaran matematika bahwasanya konsep matematika sangat penting dan berpengaruh dalam memahami materi berikutnya.