Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

HIPOGRAM CITRA PEREMPUAN DALAM PUISI-PUISI KARYA MARIO F. LAWI: SEBUAH KAJIAN SEMIOTIK RIFFATERRE Nino, Septoriana Maria; Afandi, Iswan; Abdullah, Muhammad
Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 1 (2024): Jubindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbi.v9i1.7320

Abstract

Kajian ini menelaah hipogram citra perempuan dalam puisi-puisi karya Mario F. Lawi yang termuat dalam buku kumpulan puisi Lelaki Bukan Malaikat. Pembahasan mengenai citra perempuan dalam penelitian ini merujuk pada pemaknaan terhadap posisi dan peran perempuan berdasarkan stereotip yang terdapat dalam puisi-puisi karya Mario F. Lawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang diangkat yaitu menemukan dan mendeskripsikan hipogram citra perempuan yang terdapat di dalam puisi-puisi karya Mario F. Lawi. Data penelitian ini adalah lima puisi tentang perempuan karya Mario F. Lawi yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Lelaki Bukan Malaikat, yakni Penenun, Seorang Ibu dan Tujuh Bersaudara, Santa Maria 1, Santa Maria 2, dan Santa Maria 3. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berupa buku kumpulan puisi Lelaki Bukan Malaikat karya Mario F. Lawi sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan yang memuat aspek-aspek yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teori yang digunakan untuk menganalisis hipogram dalam puisi-puisi karya Mario F. Lawi adalah teori semiotik Riffaterre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi-puisi karya Mario F. Lawi memiliki makna yang merepresentasikan citra perempuan sebagai hasil rekonstruksi dari pandangan-pandangan terhadap aspek budaya dan religiusitas. Puisi Penenun menampilkan citra perempuan yang direkonstruksi dari pandangan budaya yang selalu menempatkan perempuan dalam ranah domestik. Sedangkan keempat puisi lainnya menampilkan ciitra perempuan yang direkonstruksi berdasarkan pandangan religiusitas.