Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan

KARAKTERISTIK DAYA APUNG DAN DAYA TAHAN PELET DARI LIMBAH BIOFLOK AKUAPONIK Rory Hutagalung; Meda Canti; Vivitri Dewi Prasasty; Bryant Adelar; Jeremy Oktavian; Arka Soewono
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 12 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2561.778 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.12.19-26

Abstract

Sistem akuaponik menggabungkan sistem akuakultur dan hidroponik dalam suatu sistem tertutup yang mengarah pada zero waste. Untuk menunjang proses sirkulasi nutrien digunakan sistem flok dimana sisa pakan diolah oleh konsorsium mikroorganisme menjadi bioflok yang dapat digunakan ikan sebagai pakan tambahan dan sisanya dialirkan ke tanaman. Namun produksi bioflok umumnya berlebih. Sisa bioflok tersebut potensial digunakan untuk bahan dasar biopelet dengan menggunakan perekat yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk memanfaatkan sisa bioflok sebagai bahan dasar biopelet dengan menggunakan perekat yang tepat pada kadar air yang sesuai. Produksi biopelet diujicoba dengan menggunakan berbagai metode dan berbagai perekat, yakni tepung kanji, tepung terigu, gelatin, alginat, dedak, dan tepung tapioka. Rancangan faktorial digunakan untuk menguji perlakuan jenis perekat, komposisi bioflok/perekat, dan kadar air. Kualitas biopelet diuji melalui daya apung dan daya tahan. Sisa bioflok berhasil digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan biopelet. Tepung tapioka dan dedak merupakan perekat terbaik dengan penggunaan mesin penggiling yang dimodifikasi dengan pisau baling-baling di bagian depannya agar mempermudah proses pemotongan. Untuk daya apung, komposisi antara bioflok/perekat 5:5 pada kadar air 13% menunjukkan hasil tertinggi, baik dengan menggunakan tepung tapioka maupun dedak. Untuk daya tahan, nilai tertinggi juga dihasilkan oleh komposisi bioflok/perekat 5:5, dengan syarat menggunakan perekat tepung tapioka dan kadar air 16%.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias gariepinus) DAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) MELALUI BIOPELET Hutagalung, Rory Anthony; Tindaon, Lucia Idelia Ulina; Canti, Meda; Soewono, Arka Dwinanda; Barus, Tati
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 15 No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.15.127-137

Abstract

Sisa bioflok pada kultur akuaponik telah berhasil diproduksi menjadi biopelet. Namun, efikasi biopelet untuk meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan lele dan nila perlu diuji. Tujuan penelitian adalah meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan lele (Clarias gariepinus) dan nila (Oreochromis niloticus) serta efisiensi sistem budidaya ikan melalui pakan biopelet berbahan baku bioflok. Penelitian dilakukan dengan metode rancangan faktorial dengan 3 kali ulangan dan dua jenis perlakuan yakni jenis ikan (lele sangkuriang dan nila merah), serta jenis pelet yakni pelet komersial, biopelet, dan kombinasi dari kedua pelet tersebut. Ikan berukuran 5 g dipelihara dalam akuarium berukuran 40 x 60 x 40 cm3, dengan kepadatan 0,4 ekor/L ikan per akuarium. Formulasi biopelet dilakukan menggunakan bioflok basah dan tepung tapioka dengan perbandingan 7:5. Ikan diberi pakan 2 kali sehari. Variabel yang diukur ialah sintasan dan pertumbuhan, baik berat maupun panjang. Interaksi yang nyata (p: 0,035) antara jenis ikan dan jenis pakan teramati pada minggu ke-empat, dimana pakan kombinasi menunjukkan pertumbuhan yang nyata (p: 0,042) lebih tinggi daripada biopelet. Hal ini menunjukkan bahwa biopelet dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik dan sintasan yang tinggi apabila dikombinasikan dengan pakan komersial. Namun demikian, pakan kombinasi tidak menunjukkan efisiensi tertinggi untuk kedua ikan yang dicobakan.