Penyakit Diabetes Melitus merupakan masalah kesehatan global yang ditandai dengan hiperglikemia, seringkali disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas. Pengobatan diabetes seringkali memiliki efek samping dan biaya yang tinggi, sehingga penelitian mengenai terapi alternatif, seperti ekstrak alami diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak bawang putih tunggal (Allium sativum) terhadap kadar gula darah (KGD), HbA1c, dan gambaran histopatologi pankreas pada tikus (Rattus norvegicus) yang mengalami dislipidemia. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan desain kelompok pre-test dan post-test menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji One-way ANOVA, uji Post-Hoc Tukey HSD, uji Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney. Hasil statistic menunjukkan perbedaan KGD yang signifikan antar kelompok pada hari ke-0 (P. 0.001) dan hari ke-28 (P. 0.001). Namun, pada uji Post-Hoc Tukey HSD, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok dosis 200 mg/kgBB (P. 0.499) dan 400 mg/kgBB (P. 0.866) pada hari ke-28. Pada parameter HbA1c, uji ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok pada seluruh haripengamatan (P. > 0.05). Secara visual, gambaran histopatologi menunjukkan adanya perbaikan pada struktur pankreas. Secara statistik, pemberian ekstrak bawang putih tunggal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kadar KGD, HbA1c, maupun histopatologi pankreas pada tikus yang diuji.