Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jaqfi : Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam

ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN ALI SYARI’ATI TENTANG KONSEP HUMANISME ISLAM Wildan, Asep
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v4i1.9331

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa peradaban saat ini sangatlah kebarat-baratan, dengan kata lain Eropa menjadi acuan, humanisme Eropa menjadi dasar dari peradaban saat ini. Padahal, humanisme Eropa cenderung mengedepankan intelejensi dan kehendak bebas dari manusia yang pada akhirnya mendorong manusia untuk mengeksploitasi alam sedemikian rupa. Dengan kata lain mendorong manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Ali Syari’ati sendiri merupakan seorang tokoh dari Iran yang terkenal dengan gayanya yang khas, memaparkan hampir semua teori humanisme barat berikut kelemahan-kelemahannya, dan menghadapkan semua teori itu dengan pandangan dunia Islam. Yang juga mengajukan Islam sebagai agama yang mampu menjawab seluruh tantangan kehidupan modern. Dalam menghimpun data, baik primer juga sekunder, penulis menggunakan teknik studi kepustakaan serta dokumentasi. Dengan mengumpulkan semua buku dan literatur karya Ali Syari’ati yang telah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Di kumpulkan juga buku dan literatur mengenai topik dan Ali Syari’ati yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Humanisme menurut Ali Syari’ati adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok yang dimilikinya adalah untuk keselamatan dan kesempurnaan manusia. Humanisme memandang manusia sebagai makhluk mulia, dan prinsip-prinsip yang disarankannya didasarkan atas pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok yang bisa membentuk manusia menjadi lebih baik. (2) Menurut Ali Syari’ati, pernyataan humanisme dalam Islam adalah yang paling dalam dan paling maju, mengacu pada kisah kejadian Adam dalam Al-Qur’an. Islam mengajarkan bahwa di hadirat Allah manusia bukanlah makhluk yang rendah, karena ia adalah rekan Allah, teman-Nya, pendukung amanah-Nya di bumi. Manusia menikmati afinitasnya dengan Allah, menerima pelajaran dari-Nya, dan telah menyaksikan betapa semua malaikat Allah jatuh bersujud kepada-Nya.