Latar belakang: Waduk Cengklik yang terdapat di Boyolali memiliki beragam manfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya, termasuk untuk irigasi, perikanan, dan wisata. Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas masyarakat menyebabkan kualitas air di Waduk Cengklik mengalami penurunan karena terkontaminasi zat pencemar terutama yang berasal dari limbah domestik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara temporal kualitas air di Waduk Cengklik pada musim hujan dan musim kemarau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei, dengan variabel data kualitas air dan parameter uji yang terdiri atas parameter suhu, TDS, TSS, pH, DO, BOD, COD, fecal coliform, dan total coliform. Teknik analisis dalam penelitian menggunakan metode STORET untuk menentukan kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2002. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulitas air di Waduk Cengklik pada musim hujan mengalami tingkat pencemaran berat dengan nilai STORET (-38), sedangkan pada musim kemarau, mengalami tingkat pencemaran sedang dengan nilai STORET (-24). Kesimpulan: Kondisi tersebut dipengaruhi oleh parameter-parameter seperti DO, BOD, COD, fecal coliform dan total coliform yang tidak memenuhi bahkan melebihi ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan untuk kualitas air Kelas II, yaitu perairan yang dapat digunakan untuk sarana dan prasarana rekreasi air, aktivitas peternakan dan pertanaman.