Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan Artificial Intelligence (AI) terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa serta menawarkan solusi agar teknologi ini dapat dimanfaatkan secara bijak dalam lingkungan akademik. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, di mana berbagai artikel ilmiah dan laporan penelitian terkini dianalisis untuk mengidentifikasi pola pengaruh AI terhadap proses berpikir kritis. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan AI bersifat ambivalen: di satu sisi, AI dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam mendorong pemikiran reflektif, analitis, dan argumentatif ketika digunakan secara aktif dan didampingi dengan literasi digital yang memadai. Namun di sisi lain, penggunaan AI secara pasif dan instan berpotensi mengurangi motivasi berpikir mandiri, melemahkan kemampuan menyusun argumen, serta menurunkan integritas akademik mahasiswa. Ketergantungan terhadap teknologi dapat menyebabkan degradasi proses kognitif yang seharusnya menjadi inti dari pendidikan tinggi. Untuk itu, artikel ini merekomendasikan strategi seperti penguatan literasi AI, integrasi AI dalam pembelajaran berbasis masalah, penggunaan chatbot reflektif, serta evaluasi berbasis proses. Dengan pendekatan yang etis dan pedagogis yang tepat, AI dapat diarahkan menjadi mitra intelektual yang memperkuat daya nalar mahasiswa, bukan sebaliknya.