Latar Belakang: Asuransi kesehatan diketahui dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, alasan tersebut mendorong pemerintah merilis kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional. Tujuan: Penelitian ditujukan untuk menganalisis hubungan asuransi kesehatan dengan pemanfaatan Puskesmas di Probolinggo - Jawa Timur. Metode: Penelitian mengekstraksi data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Riskesdas menggunakan stratifikasi dan multistage random sampling untuk memilih sampel, sehingga studi ini dapat menganalisis 3.393 responden (≥ 15 tahun) di Probolinggo - Jawa Timur. Selain pemanfaatan Puskesmas sebagai variabel outcome, penelitian menggunakan kepemilikas asuransi kesehatan sebagai variabel terpapar, dan sembilan variabel lain sebagai kontrol: area, tempat tinggal, umur, jenis kelamin, perkawinan, pendidikan, pekerjaan, sosio-ekonomi, dan waktu tempuh ke Puskesmas. Regresi logistik biner digunakan untuk penentuan pada tahap akhir. Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa bahwa mereka yang memiliki asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah memiliki peluang 2,371 kali dibanding yang tidak memiliki asuransi kesehatan untuk memanfaatkan Puskesmas (AOR 2,371; 95% CI 2,320-2,423). Lebih lanjut, mereka yang memiliki asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah dan juga swasta memiliki peluang 1,924 kali dibanding yang tidak memiliki asuransi kesehatan untuk memanfaatkan Puskesmas (AOR 1,924; 95% CI 1,829-2,024). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa kepemilikan asuransi kesehatan memiliki keterkaitan dengan pemanfaatan Puskesmas di Probolinggo. Mereka yang memiliki asuransi kesehatan yang dikelola oleh pemerintah memiliki peluang paling tinggi untuk memanfaatkan pelayanan Puskesmas.