Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekam Medic

Tinjauan Faktor Penyebab Dikembalikannya Berkas Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Jambi Putri, Dwi Tania; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5182

Abstract

Pendahuluan: Jaminan kesehatan nasional (JKN) dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat menunjuk BPJS kesehatan sebagai penyelenggara pembayaran program jaminan kesehatan. Dalam pelaksanaannya BPJS menggunakan metode pembayaran sistem pembiayaan prospektif INA-CBGs, rumah sakit mengajukan klaim atas layanan kesehatan yang telah diberikan kepada peserta JKN nantinya biaya pelayanan tersebut akan dibayar oleh BPJS Kesehatan. Proses pengajuan klaim BPJS Kesehatan melalui tahapan verifikasi yaitu verifikasi administrasi kepesertaan, verifikasi administrasi pelayanan dan verifikasi pelayanan kesehatan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui faktor penyebab dikembalikannya berkas klaim BPJS pasien rawat ianp di RSUD Raden Mattaher Jambi.  Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Sampel adalah 110 berkas klaim. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan instrumen daftar tilik dan pedoman wawancara. Hasil: Hasil penelitian menemukan RS belum memiliki SPO yang mengatur pelaksanaan klaim BPJS, faktor yang menyebabkan pengembalian klaim yaitu ketidaksesuaian SEP dengan data yang di upload 3,6% (4 klaim), ketidaklengkapan softfile yang di upload dengan persyaratan 3,6% (4 klaim), kesalahan penulisan tanggal masuk 2,7% (3 klaim), kesalahan nama tindakan di lembar laporan tindakan 1,9% (2 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa utama prosedur 30% (33 klaim), ketidaksesuaian kode diagnosa sekunder 18,2% (20 klaim), ketidaksesuaian kelas perawatan 12,7% (14 klaim), tidak ada hasil penunjang 20,9% (23 klaim), tidak tertulis riwayat penyakit 6,4% (7 klaim). Kesimpulan: RSUD Raden Mattaher Jambi belum memiliki SPO yang mengatur proses pelaksanaan klaim BPJS. Namun dalam pelaksanaan pengklaiman sudah menggunakan Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim yang dikeluarkan oleh BPJS.
Tinjauan Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam Medis di RSAU Dr. M. Hassan Toto Bogor untuk 5 tahun kedepan Angelina, Noviana Dian; Yulia, Noor; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5170

Abstract

Pendahuluan: Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan. Metode: Metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahun 2025 perlu ditambahkan rak penyimpanan rekam medis sebanyak 17 rak statis dengan ukuran 300 cm. Kesimpulan: Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack
Tinjauan Penulisan Nama Pasien pada Map Rekam Medis di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Dianty, Gebbrien Anggia; Viatiningsih, Wiwik; Dewi, Deasy Rosmala; Yulia, Noor
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5181

Abstract

Pendahuluan: Sistem penamaan pasien adalah suatu tata cara penulisan nama pasien yang bertujuan untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lainnya agar pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien dapat berjalan dengan mudah dan lancar. Ada dua cara penulisan nama pasien: penulisan dengan sistem penamaan langsung dan sistem penamaan dengan nama keluarga (Family Name). Dalam praktiknya, nama pasien ditulis secara lengkap sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk pasien. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penamaan pasien di rekam medis oleh petugas rekam medis di RS Mekar Sari Bekasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 96 berkas rekam medis pasien rawat jalan baru pada bulan April – Juni 2021. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 berkas rekam medis yang diteliti, 100% rekam medis menggunakan sistem penamaan langsung. Jumlah nama pasien terdiri dari 1 kata adalah 27 0,08%, terdiri dari 2 kata 50%, dan lebih dari 2 kata 22,92%. Terdapat 26 rekam medis (27,08%) yang nama pasien disingkat, 25 rekam medis (22,04%) yang namanya tidak ditulis sesuai kartu identitas, 8 rekam medis (8,33%) yang tidak ditulis nama pasiennya dalam huruf kapital, 100% penulisan nama pada rekam medis tidak menambah status dan gelar, dan 100% penulisan nama pada rekam medis dapat terbaca. Kesimpulan: Pasien yang memiliki nama 1 kata ada 27,08%, pasien yang memiliki nama 2 kata ada 50%, pasien yang memiliki nama 2 kata ada 22,92%. Map rekam medis dengan penulisan nama pasien yang disingkat adalah sebesar 27,08%.Penulisan nama pada map rekam medis yang sesuai dengan kartu identitas pasien adalah sebesar 73,96%.