Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia

Managing A Patient With Traumatic Glaucoma: A Case Study Astari, Dewanti Widya
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Oftalmologi
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v4i2.33

Abstract

Introduction: Glaucoma condition caused by blunt trauma is a rare case. We report a case study in a patient with secondary glaucoma at a tertiary referral hospital. Case Presentation: A 47-year-old man with chief complaint of pain in the left eye accompanied by headache, with a pain scale of 7/10. The client had a history of being hit while playing badminton. Vital signs are in stable condition. The visual acuity of the right eye was 0.05 and the visual acuity of the left eye was 1/300. Intraocular pressure of the left eye was 46 mmHg. Anterior segment showed conjunctival hyperemia, corneal edema and decrease of pupillary reflex of the left eye. The client complains that he is worried about his condition. Outcome: Nursing care provided to patients with glaucoma focuses on pain and anxiety. The nursing interventions provided are pain management and anxiety reduction. Conclusion: Appropriate nursing care can overcome the worsening of the condition of damage to the internal organs of the eye that can lead to blindness. The family support system is an important part in dealing with the condition of the disease.
SIMBLEFARON PADA PASIEN SJS PASCA VAKSINASI COVID-19: A NURSING CASE STUDY Astari, Dewanti Widya; Silviani, Rikeu
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Oftalmologi
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v5i1.44

Abstract

Pendahuluan: Kasus simblefaron yang jarang terjadi pada pasien Stevens-Johnson Syndrome (SJS), dengan riwayat pasca vaksinasi Covid-19 satu tahun yang lalu. Presentasi Kasus: Seorang wanita berusia 50 tahun, berasal dari Jawa Barat. Pasien menderita SJS satu tahun yang lalu dan kini mengalami simblefaron. Visus Oftalmicus Dextra Sinistra (ODS) Light Perception (LP) dengan palpebra ODS menyebutkan bahwa terdapat eritema, konjungtiva ODS, terdapat simblefaron, kornea sulit dinilai. Palpebra superior dan inferior menyatu. Pasien mengeluh perih dan sulit membuka mata. Hasil: Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan simblefaron diantaranya berfokus pada resiko jatuh dan mengatasi perburukan kerusakan integritas jaringan. Kesimpulan: Intervensi keperawatan yang tepat dapat mengatasi perburukan kondisi kerusakan organ internal mata akibat simblefaron yang dapat mengakibatkan kebutaan. Pendidikan kesehatan merupakan bagian intervensi terpenting bagi pasien dalam upaya menghadapi kondisi penyakitnya.
Evaluasi Peserta Didik terhadap Pelaksanaan Pelatihan Mata Dasar bagi Perawat Astari, Dewanti Widya
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 6 No 2 (2024): Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v6i2.72

Abstract

Pendahuluan: Kurangnya pelatihan berkelanjutan bagi perawat mata dapat berdampak kepada kualitas pelayanan kesehatan mata. Rumah Sakit Mata Cicendo mengadakan program pelatihan mata dasar sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam bidang oftalmologi. Metode: Melalui pendekatan kuantitatif deskriptif, penelitian ini berusaha memberikan gambaran mengenai persepsi peserta terhadap kualitas pelatihan dasar keperawatan. Penelitian dilakukan di bulan April 2024. Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling yaitu sebanyak 12 orang peserta pelatihan mata dasar, pengumpulan data menggunakan kuesioner indeks kepuasan masyarakat (IKM). Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik uji validitas, uji reliabilitas, serta menghitung indeks kepuasan masyarakat. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Hasil: Penelitian menunjukkan nilai indeks sebesar 3,273 dan nilai konversi IKM 81,825, hal ini berarti mutu pelaksanaan pelatihan mata dasar mencapai kategori A menjadi bukti kuat bahwa pelatihan ini telah dilaksanakan dengan sangat baik dan efektif. Kesimpulan: Responden penelitian menyatakan puas dengan pelaksanaan pelatihan mata dasar bagi perawat. Faktor penyebab tingginya kepuasan peserta pelatihan diantaranya adalah kualitas materi pelatihan, kompetensi instruktur, fasilitas pelatihan yang memadai, dan metode pengajaran yang variatif dan interaktif.