Antrian merupakan kejadian dimana pelanggan harus menunggu giliran untuk mendapatkan layanan. Proses Antrian dalam Penerimaan Peserta Didik Baru dalam suatu sekolah ataupun instansi merupakan suatu masalah yang sering kali menjadi keluhan calon peserta. Seperti yang sering terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Satu (SMKN1) Bangkinang. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan suatu metode sistem antrian supaya mendapatkan performansi model antrian. Sehingga dapat memberikan gambaran dan solusi untuk meningkatkan kinerja pelayanan pada Pendaftaran Peserta Didik Baru.Model Antrian yang digunakan adalah model antrian Multi Channel-single phase. Model antrian Multi Channel-single Phase dapat diterapkan pada Penerimaan penerimaan Siswa Baru (PPDP) yang memiliki satu atau lebih pelayanan yang dialiri oleh satu antrian tunggal. Variabel yang akan diamati adalah waktu antar kedatangan, data waktu pelayanan dan jumlah pelayanan dengan langsung mengasumsikan pola distribusi poisson sehingga lebih cepat dalam perhitungan. Hasil dari penelitian ini nantinya diperoleh waktu sibuk operator yaitu 83,33%, jumlah antrian dalam periode tertentu (Lq) yaitu 13 orang banyaknya pendaftar dalam sistem (L) yaitu 14 orang, waktu tunggu dalam antrian (Wq) yaitu 24 menit, dan waktu tunggu dalam sistem(W) yaitu 30,06 menit. Model Multi Channel-single Phase ini diharapkan dapat membantu SMKN dalam menentukan proses Penerimaan Pendaftaran siswa baru agar lebih efektif dan efisien.