Kemasan biofoam merupakan kemasan biodegradable yang menjadi alternatif pengganti kemasan styrofoam, yang merupakan jenis kemasan pangan yang tidak dapat terdegradasi di tanah maupun air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan biofoam berbahasan dasar alami (pati dan selulosa) dengan tambahan kitosan. Penambahan kitosan (1%, 3% dan 5%) dilakukan untuk memperbaiki struktur biofoam dan penghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini menggunakan metode baking, dengan bahan utama yaitu pati garut dan selulosa sekam padi. Uji karakteristik yang dilakukan adalah ketebalan, kecerahan, daya serap air, kuat tarik, antibakteri, biodegradasi, dan analisis FTIR. Hasil penelitian menunjukkan nilai kecerahan dan ketebalan tertinggi terdapat pada kitosan 5% yaitu 93,37%, dan 0,47 mm. Nilai daya serap air terendah pada kitosan 5% sebesar 8,00%. Pengujian kuat tarik tertinggi pada kitosan 5% sebesar 0,22 MPa. Ketahanan terhadap bakteri tertinggi pada kitosan 3% dan 5% memiliki zona hambat 25 mm. Hasil analisis FTIR mengindikasikan kandungan gugus fungsi O-H dan C-O pada biofoam. Biofoam tanpa penambahan kitosan lebih mudah terdegradasi dibanding dengan penambahan kitosan.