Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya penyebaran aliran radikal yang ada di wilayah hukum Polrestabes Bandung. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan gambaran radikalisme diwilayah hukum Polrestabes Bandung, menjelaskan peran Bhabinkamtibmas pada upaya mencegah radikalisme diwilayah hukum Polrestabes Bandung dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran Bhabinkamtibmas pada upaya mencegah radikalisme diwilayah hukum Polrestabes Bandung. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori peran, konsep pemolisian masyarakat, konsep radikalisme, model pencegahan kejahatan, pengembangan strategi pencegahan kejahatan dan analisis SWOT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan paham radikal di wilayah hukum Polrestabes Bandung berasal dari 4 kelompok yaitu ISIS, HTI, Gema Pembebasan, dan GAFATAR, peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan radikalisme dilaksanakan dengan pendekatan soft power dalam bentuk kegiatan deradikalisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran Bhabinkamtibmas dalam pencegahan radikalisme yang di wilayah hukum Polrestabes Bandung berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini antara lain melakukan penyuluhan deradikalisasi ke sekolahan-sekolahan, masjid maupun aktifitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Bandung, serta meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Bandung. ABSTRACT This research is motivated by the widespread spread of radical flow in the jurisdiction of Polrestabes Bandung. This study aims to explain the picture of radicalism in the Bandung police region, explain the role of Bhabinkamtibmas in efforts to prevent radicalism in the Bandung police region and analyze the factors that influence the role of Bhabinkamtibmas in the effort to prevent radicalism in the Bandung police region. The theory used in this research is role theory, the concept of community policing, the concept of radicalism, crime prevention models, development of crime prevention strategies and SWOT analysis. The method used in this research is the field research method. The results of this study indicate that the development of radical understanding in the legal area of ​​the Bandung Polrestabes comes from 4 groups namely ISIS, HTI, Liberation Echo, and GAFATAR, the role of Bhabinkamtibmas in preventing radicalism is carried out with a soft power approach in the form of de-radicalization activities, and the factors that influence the role Bhabinkamtibmas in the prevention of radicalism which in the jurisdiction of Bandung Polrestabes comes from internal and external factors. Suggestions given from the results of this study include counseling de-radicalization to schools, mosques and activities carried out by Bandung community groups, as well as improving the quality of education in Bandung society. Keywords: role, Bhabinkamtibmas, prevention, radical understanding.