Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Adimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

KKN UNEJ KEMBANGKAN INOVASI WARGA MELAWAN COVID-19 DENGAN PRINSIP IMPROVISE, ADAPT, OVERCOME Prakoso, Arthur Hariyanto; Abror, Hadziqul
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i2.2939

Abstract

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu masalah besar dunia, termasuk di Indonesia. Banyak kasus positif terinfeksi hingga meninggal dunia terjadi di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari rendahnya kepatuhan warga. Pembatasan sosial dan anjuran wajib mengenakan masker telah digalakkan, tetapi kurang efektif dalam realisasinya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingginya kasus adalah mengubah persepsi masyarakat untuk lebih mementingkan kesehatan pribadi dan kelompok. Salah satu upaya yang bisa dilakukan secara mandiri adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas yang kuat dapat menghindarkan pribadi dari berbagai macam infeksi. Rimpang, sayur, dan buah dikenal ilmiah sebagai sumber makanan pengontrol dan peningkat imunitas. Kebiasaan konsumsi pangan tersebut dapat menjadi peningkat imun alami. Mengetahui manfaat tersebut, inovasi rimpang, sayur, dan buah berprinsip improvise, adapt, dan overcome digalakkan kepada masyarakat Lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Jember Lor, Jember, Jawa Timur lewat undangan kepada ibu – ibu yang berdomisili asli. Masyarakat tersebut telah mengenal berbagai macam sayur dan rimpang, tetapi lebih memilih konsumsi daging dan produk hewani lain. Produk inovasi yang digalakkan seperti “golden milk” berasal dari potensi sekitar dengan bahan - bahan yang mudah didapat dan dikenali. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya toko sayur dan rimpang di Lingkungan Tegalrejo sehingga inovasi juga menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya pemanfaatan maksimal yang dilakukan, diharapkan kondisi imunitas kelompok tercapai dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Program imunitas kelompok yang digalakkan direspon baik oleh warga. Selain cara adaptasi yang mudah dan sederhana, persepsi masyarakat seputar COVID-19 berubah.
KKN UNEJ KEMBANGKAN INOVASI WARGA MELAWAN COVID-19 DENGAN PRINSIP IMPROVISE, ADAPT, OVERCOME Prakoso, Arthur Hariyanto; Abror, Hadziqul
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v6i2.2939

Abstract

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu masalah besar dunia, termasuk di Indonesia. Banyak kasus positif terinfeksi hingga meninggal dunia terjadi di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari rendahnya kepatuhan warga. Pembatasan sosial dan anjuran wajib mengenakan masker telah digalakkan, tetapi kurang efektif dalam realisasinya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingginya kasus adalah mengubah persepsi masyarakat untuk lebih mementingkan kesehatan pribadi dan kelompok. Salah satu upaya yang bisa dilakukan secara mandiri adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas yang kuat dapat menghindarkan pribadi dari berbagai macam infeksi. Rimpang, sayur, dan buah dikenal ilmiah sebagai sumber makanan pengontrol dan peningkat imunitas. Kebiasaan konsumsi pangan tersebut dapat menjadi peningkat imun alami. Mengetahui manfaat tersebut, inovasi rimpang, sayur, dan buah berprinsip improvise, adapt, dan overcome digalakkan kepada masyarakat Lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Jember Lor, Jember, Jawa Timur lewat undangan kepada ibu – ibu yang berdomisili asli. Masyarakat tersebut telah mengenal berbagai macam sayur dan rimpang, tetapi lebih memilih konsumsi daging dan produk hewani lain. Produk inovasi yang digalakkan seperti “golden milk” berasal dari potensi sekitar dengan bahan - bahan yang mudah didapat dan dikenali. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya toko sayur dan rimpang di Lingkungan Tegalrejo sehingga inovasi juga menguntungkan banyak pihak. Dengan adanya pemanfaatan maksimal yang dilakukan, diharapkan kondisi imunitas kelompok tercapai dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Program imunitas kelompok yang digalakkan direspon baik oleh warga. Selain cara adaptasi yang mudah dan sederhana, persepsi masyarakat seputar COVID-19 berubah.