Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Journal of Islamic Guidance and Counseling

Dampak Negatif Perilaku Toxic Friendship dengan Kualitas Pertemanan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu Sugeng Sejati; Lailatul Badriyah; Emellia Afria Juniza
ISTISYFA: Journal of Islamic Guidance and Counseling Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/istisyfa.v2i1.2431

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang dampak negatif Toxic Friendship  terhadap Kualitas Pertemanan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu angkatan 2020-2021. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yaitu untuk melihat adanya hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri  Fatmawati Sukarno Bengkulu angkatan 2020-2021 dengan jumlah populasi 172 Mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan probability sampling pengambilan sampel menggunakan perhitungan rumus slovin dengan taraf kesalahan sebesar 5%, jumlah sampel 123. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket model skala likert, kemudian penyebaran angket melalui google form. Metode analisis menggunakan uji korelasi product moment dengan hasil korelasi -0.204 dengan tarif signifikan sebesar 0.024 (p < 0,05) dengan kategori hubungan lemah dan arah negatif, jadi dapat diartikan bahawasanya ada hubungan yang signifikan antara toxic friendship dengan kualitas pertemanan yang berarah negatif. Semakin tinggi toxic friendship maka semakin rendah kualitas pertemanan, sebaliknya semakin rendah toxic friendship maka semakin tinggi kualitas pertemanan. Dengan demikian Ha menyatakan ada hubungan yang signifikan antara toxic friendship dengan kualitas pertemanan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu angkatan 2020-2021. dan Ho yang menyatakan tidak ada hubungan antara toxic friendship dengan kualitas pertemanan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Universitas Islam Negeri  Fatmawati Sukarno Bengkulu angkatan 2020-2021 di tolak.
Prokrastinasi Siswa Ditinjau Melalui Coping Stress Studi di SMAN 5 Bengkulu Tengah Rahmat Ramdhani; Lailatul Badriyah; Cindi Claudia Devanda
ISTISYFA: Journal of Islamic Guidance and Counseling Vol 1, No 1: April 2022
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/istisyfa.v1i1.2410

Abstract

Perilaku prokrastinasi sering terjadi pada siswa terutama pada siswa kelas XI SMAN 5 Bengkulu Tengah yang menyebabkan dampak yang buruk pada tingkat pembelajaran dan kurangnya kontrol stress yang merupakan sebab utama terjadinya perilaku prokrastinasi sehingga para siswa memerlukan coping stress untuk mengurangi perilaku prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan coping stress terhadap perilaku prokrastinasi pada siswa kelas XI SMAN 5 Bengkulu Tengah. Metode penelitian ini menggunakan korelasional dengan pengambilan sampel bejumlah 127 siswa terdiri dari laki-laki 68 orang dan perempuan 59 orang. Hasil penelitian menunjukkanbahwa adanya korelasi sebesar 0,535 dengan taraf sigifikansi 0,00 yang artinya rhitung < rtabel 0,1743 menunjukkan bahwa adnya hubungan positif yang signifikan antara coping stress terhadap perilaku prokrastinasi yang cukup kuat dengan nilai R square 0,287 atau 28,7 % coping stress dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan terhadap perilaku prokrastinasi.
Motivasi Kerja Ditinjau dari Tingkat Spiritualitas Studi pada Dewasa Awal yang Menghadapi Fase Quarter life Crisis Asniti Karni; Lailatul Badriyah; Lia Nur Anisah
ISTISYFA: Journal of Islamic Guidance and Counseling Vol 1, No 3: Desember 2022
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/istisyfa.v1i3.2424

Abstract

Menurunnya motivasi kerja pada seseorang yang mengalami fase quarter life crisis, ini memberikan dampak buruk bagi dirinya, dan lingkungan sekitar. hilangnya motivasi hidup, menarik diri dari pergaulan, khawatir berlebihan tentang masa depan merupakan ciri-ciri quarter life crisis, oleh karena itu seorang individu membutuhkan suatu keyakinan kepada tuhan untuk agar mereka bisa menjadikan dirinya sebagai individu yang memiliki motivasi, kedamaian dalam jiwa, berani untuk maju. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan spiritualitas terhadap motivasi kerja pada dewasa awal yang menghadapi fase quarter life crisis di kelurahan Padang Jati Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan korelasional dengan pengambilan sampel sebanyak 150 orang, dengan kriteria seseorang yang dewasa awal atau berusia 20 hingga 30 tahun dan bekerja sebagai karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanyakorelasi sebesar 0,532 dengan taraf signifikan 0,00 menunjukkan bahwa hubungan positif yang signifikan antara spiritualitas terhadap motivasi kerja yang cukup kuat dengan nilai R square 0,283 atau 28,3% spiritualitas dapat memberikan sumbangsih terhadap peningkatan terhadap motivasi kerja.
Tingkat Penerimaan Sosial Masyarakat pada Mantan Pengguna Narkoba di Kota Bengkulu Sugeng Sejati; Lailatul Badriyah; Muhammad Nur Bayhaqi
ISTISYFA: Journal of Islamic Guidance and Counseling Vol 2, No 3: Desember 2023
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/istisyfa.v2i3.2439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan sosial terhadap mantan pengguna narkoba di Kota Bengkulu. Metode kuantitatif diterapkan dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebar kepada penduduk tiga kelurahan di Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Bengkulu menunjukkan tingkat penerimaan sosial yang positif terhadap mantan pengguna narkoba. Dari sampel 100 responden, 61 dikategorikan sebagai memiliki tingkat penerimaan sosial "tinggi," sementara 39 termasuk dalam kategori "rendah." Temuan ini mencerminkan adanya kecenderungan masyarakat Kota Bengkulu untuk menerima mantan pengguna narkoba dengan positif, meskipun sebagian kecil masyarakat masih menunjukkan tingkat penerimaan sosial yang rendah. Ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu narkoba masih perlu ditingkatkan.