Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia

ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA: LITERATURE REVIEW Achmad Yasin Mustamin; Yanasta Yudo Pratama; Sri Wahyunita Mohamad; Trismadani Erlina Putri; Tri Ani Marwati; Sulistyawati Sulistyawati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.151 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i2.4520

Abstract

Komitmen terhadap keselamatan pasien berkembang luas sejak akhir dekade 1990-an. Pada tahun 2000 Intitute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan laporan To Err Is Human Building a Safer Health System yang mengemukakan penelitian di rumah Sakit di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Kejadian Tak Diharapkan)/ Adverse Event sebesar 2,9 % dimana 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di New York ditemukan KTD sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6%1. Budaya keselamatan pasien adalah kepemimpinan dan interaksi staf, sikap, rutinitas, kesadaran dan praktik yang bertumpu pada risiko kejadian merugikan pasien. Konsep ini dianggap sebagai fenomena kelompok, bukan individu. Budaya keselamatan paling penting di unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan pasien2. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa penerapan budaya keselamatan pasien di klinik pratama dengan berbasis bukti (Evidence Based). Terdapat 7 standar keselamatan pasien serta 6 sasaran keselamatan pasien di Indonesia. Organisasi pelayanan kesehatan perlu mengembangkan budaya keselamatan pasien untuk fokus pada peningkatan keandalan dan keselamatan pasien di masa depan. Budaya keselamatan pasien yang buruk merupakan faktor risiko penting yang dapat mengancam keselamatan pasien. Jika budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak berubah, ancaman terhadap keselamatan pasien ini tidak dapat diubah (Hartanto dan Warsito, 2017).Sistem keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh klinik, hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra klinik maupun keselamatan pasien.
HUBUNGAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 0-59 BULAN DI DESA ARGODADI SEDAYU BANTUL Futihatul Baidho; Wahyuningsih -; Febrina Sucihati; Yanasta Yudo Pratama
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.041 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v17i1.2227

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah masalah gizi kronis dikarenakan asupan makanan yang tidak sesuai dengan standar kebutuhan gizi, di mulai dari anak dalam kandungan sampai umur 2 tahun. Stunting dapat mengakibatkan hal buruk bagi kesehatan anak, terhambatnya perkembangan otak, terhambatnya perkembangan motorik, dan terhambatnya pertumbuhan fisik, Stunting juga merugikan bangsa karena anak yang stunting memiliki produktivitas dan kecerdasan yang rendah.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Desa Argodadi Sedayu BantulMetode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yaitu sebanyak 690 responden dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Besar sample yang di ambil adalah sebanyak 154 sampel, yang terdiri dari 77 kasus dan 77 kontrol. Instrumen yang digunakan adlah microtoise, infatometer, kuesioner, dan WHO anthro. Analisis data berupa distribusi frekuensi dan uji bivariat chi square (X2).Hasil:dari hasil analisis uji chisquare menunjukan tinggi badan berhubungan dengan kejadian stunting ibu P value 0,005 (p0,05); OR:1,26; CI: (0,58-2,73)Kesimpulan :tinggi badan ibu merupakan faktor risiko terjadinya stunting pada balita usia 0-59 bulan.
ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA Achmad Yasin Mustamin; Yanasta Yudo Pratama; Sri Wahyunita Mohamad
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.953 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4726

Abstract

Komitmen terhadap keselamatan pasien berkembang luas sejak akhir decade 1990-an. Pada tahun 2000 Intitute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan laporan To Err Is Human Building a Safer Health System yang mengemukakan penelitian di rumah Sakit di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Kejadian Tak Diharapkan)/ Adverse Event sebesar 2,9 % dimana 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di New York ditemukan KTD sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6%1. Budaya keselamatan pasien adalah kepemimpinan dan interaksi staf, sikap, rutinitas, kesadaran dan praktik yang bertumpu pada risiko kejadian merugikan pasien. Konsep ini dianggap sebagai fenomena kelompok, bukan individu. Budaya keselamatan paling penting di unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan pasien2. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa penerapan budaya keselamatan pasien di klinik pratama dengan berbasis bukti (Evidence Based). Terdapat 7 standar keselamatan pasien serta 6 sasaran keselamatan pasien di Indonesia. Organisasi pelayanan kesehatan perlu mengembangkan budaya keselamatan pasien untuk fokus pada peningkatan keandalan dan keselamatan pasien di masa depan. Budaya keselamatan pasien yang buruk merupakan faktor risiko penting yang dapat mengancam keselamatan pasien. Jika budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak berubah, ancaman terhadap keselamatan pasien ini tidak dapat diubah (Hartanto dan Warsito, 2017).Sistem keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh klinik, hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra klinik maupun keselamatan pasien
Co-Authors AbuHilail, Hamza Sameeh Abd El Qader Achmad Yasin Mustamin Achmad Yasin Mustamin Achmad Yasin Mustamin Adnan, Muhammad Luthfi Adnan, Muhammad Luthfi Afnia, Pangestika Nur Afridhia Bidari Fachrudin Afridhia Bidari Fachrudin Akhsani, Fathiya Amelia, Vica Hilda Andita Rahmanda Annisa Tristifanny Arijadi, Desi Asya, Kahaya Ainin Atikah Rahayu Ayini, Nur Ayu Dewi Mahila, Niufti Az Zahra, Afifah Bambang Edi Susyanto Boekoesoe, Linjte Budiastuti, Ernadita Cahyaningrum, Yeny Dyah Caswita, Aditya Bagas Cerika Rismayanthi Clarista Ardelia Rahardjo Clarista Rahardjo Darwito, Darwito Dewa Rachmat, Radyan Artha Dewi Sitoresmi Ayuningtyas, Raden Rara Dyah Suryani Elyn Arlinda Emi Azmi Choironi Erlina Marfianti, Erlina Evicennianing Tyas, Rosyida Fajrul Falah Farhany Febrina Lestari, Ade Febrina Sucihati Futihatul Baidho Hamza AbuHilail Handayani, Lina Hidayat, Muhammad Syamsu Ichlasul Amalia Kurniawan Dwi Saputra Lana Unwanah Lestari, Ade Febrina Lina Handayani Luthfi Adnan, Muhammad Machfud, Achmad Ali Mardiyoko, Ibnu Margono Margono Marwan Rosada Marwati, Tri Ani Maskuri, Fajar Miftahurrahmi, Rofifah Miranti Dewi Pramaningtyas Mohamad, Sri Wahyunita Mubarak, Muhammad Hamza Muhammad Luthfi Adnan Muhammad Yusrin Al Gifari Mutiara Annisa Nadia Rachma Nirwingsyah Nailul Husna Naufal Arif Ismail Ning Tyas, Humaera Elphananing Nurmasitoh, Titis Prananingrum, Febriana Purwadi Sujalmo Rissa Widyasworo Hartanti Rochmi Isnaini Rismawanti Rochmi Isnaini Rismawanti Rochmi Rismawanti Rofifah Miftahurrahmi Rosita Purwanto Rosita Yunanda Purwanto Rosita Yunanda Purwanto Rosita Yunanda Purwanto Sameeh Abd El Qader AbuHilail, Hamza Santoso, Griselda Elisse Sava Nuraida, Aisha Senjarani, Baiq Bening Sifa Anisa Yaoma Sitti Djannah Solikhah Solikhah Sri Wahyunita Mohamad Sri Wahyunita Mohamad Sukarno, Rizky Triutami Sulistyawati Sulistyawati Sumadi, Andrias Feri Sunarti Sunarti Suryalfihro Al-Ghozi, Yasfi Talirasa, Nimitta Titik Kuntari Tri Ani Marwati Tri Ani Marwati Tri Ani Marwati Tri Ani Marwati Tri Ratnaningsih Tri Wulaningrum Trismadani Erlina Putri Tristifany, Annisa Tyas, Humaera Elphananing Usman, Muhammad Alvin Ramadhan Wahyuningsih - Wandira Lalitya Wandira Lalitya Wandira Lalitya Wiastuti, Arni Widyasari, Vita Widyastuti, Rina Yaltafit Abror Jeem