Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Perilaku Penggunaan Minyak Goreng & Pengetahuan Tentang Bahaya Minyak Jelantah Pada Pedagang Gorengan Di Jatikramat Nitami, Mayumi; Yani, Fitri; Veronika, Erna; Azteria, Veza
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i10.22611

Abstract

ABSTRACT The repeated use of cooking oil among street food vendors remains a major concern in food safety due to the formation of toxic compounds that may harm consumer health. This study aimed to analyze the behavior, knowledge, attitudes, and factors influencing the repeated use of cooking oil among street vendors in Jatikramat Village, Jatiasih Sub-district, Bekasi City. A mixed-method approach with a cross-sectional design was employed. Quantitative data were collected using questionnaires from 101 vendors through total sampling, while qualitative data were obtained from in-depth interviews with three informants. The findings revealed that most vendors demonstrated poor practices, with 53.5% reusing cooking oil more than four times. The majority of respondents had higher education (66.3%), good knowledge (70.3%), and positive attitudes (56.4%), yet healthy practices were not consistently applied. Qualitative data indicated that vendors with sufficient knowledge tended to limit oil use to a maximum of three times, while those with limited knowledge reused oil more than four times, believing it had no impact on taste and being unaware of health risks. Economic reasons emerged as the main factor for oil reuse, as vendors sought to reduce production costs and maximize profit. This study concludes that there is a gap between knowledge, attitudes, and actual behavior, with economic constraints being more influential than education or knowledge. Continuous education, training, and supportive policies are needed to reduce the repeated use of cooking oil and protect public health. Keywords: Repeated Cooking Oil, Street Food Vendors, Behavior, Knowledge, Attitude, Mixed Method.  ABSTRAK Penggunaan minyak goreng berulang kali pada pedagang kaki lima masih menjadi isu penting dalam keamanan pangan karena berpotensi menghasilkan senyawa toksik yang membahayakan kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku, pengetahuan, sikap, serta faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan minyak goreng berulang pada pedagang kaki lima di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Penelitian menggunakan pendekatan mixed method dengan desain potong lintang (cross-sectional). Data kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang melibatkan 101 pedagang dengan teknik total sampling, sedangkan data kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam terhadap tiga informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pedagang memiliki perilaku penggunaan minyak goreng yang kurang baik, yakni menggunakan minyak lebih dari empat kali (53,5%). Sebagian besar responden memiliki pendidikan tinggi (66,3%), pengetahuan baik (70,3%), serta sikap positif (56,4%). Namun, perilaku sehat belum terwujud secara konsisten. Hasil kualitatif mengungkapkan bahwa pedagang dengan pengetahuan baik cenderung membatasi penggunaan minyak maksimal tiga kali, sedangkan pedagang dengan pengetahuan rendah menggunakan minyak lebih dari empat kali karena tidak mengetahui dampak kesehatan. Faktor ekonomi muncul sebagai alasan utama penggunaan minyak berulang, karena pedagang berusaha menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat kesenjangan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata pedagang, di mana faktor ekonomi lebih dominan dibandingkan faktor pendidikan maupun pengetahuan. Intervensi berupa edukasi berkelanjutan, pelatihan, serta kebijakan pendukung diperlukan untuk mengurangi praktik penggunaan minyak goreng berulang dan melindungi kesehatan masyarakat. Kata Kunci: Minyak Goreng Berulang, Pedagang Kaki Lima, Perilaku, Pengetahuan, Sikap, Mixed Method
Analisis Risiko Pajanan Pm10, Pm2,5 dan Hidrokarbon di Lingkungan Kerja Veronika, Erna; Simatupang, Meithyra Melviana; Irfandi, Ahmad; Azteria, Veza; Nitami, Mayumi
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.21420

Abstract

ABSTRACT Industrial emissions release various types of pollutants into both the atmosphere and the occupational environment. Air pollutants in the workplace may originate from production machinery or the fuels used. Chronic exposure to air contaminants in occupational settings can pose significant health risks to workers. Through environmental Health Risk Assessment (EHRA), it is possible to identify potential hazards and quantitatively estimate the associated health risks to workers. This study aims to analyze the level of exposure risk to PM2.5, PM10, and hydrocarbons in the workplace, and to evaluate the prevalence of respiratory symptoms among exposed workers. This research employed a descriptive quantitative approach with a cross-sectional study design. The analysis was conducted using the risk assessment methodology. The study population consisted of production workers, selected using a simple random sampling technique. The risk characterization revealed that the concentrations of PM10 and PM2,5 were within acceptable safety thresholds (Risk Quotient [RQ] < 1), indicating a low risk of non-carcinogenic effects. However, hydrocarbon exposure exceeded the safe threshold (RQ > 1), classifying it as a health risk for exposed workers. Hydrocarbon exposure in the workplace is categorized as unsafe and poses a non-carcinogenic risk to workers with an average body weight of 66.48 kg, an exposure duration of 7.583 hours per day, and an exposure frequency of 236.99 days per year over a span of 12.85 years. It is recommended that workers consistently comply with the use of personal protective equipment (PPE), particularly face masks, to mitigate the adverse health effects associated with hydrocarbon exposure. Keywords: Environmental Health Risk Assessment, PM₁₀ and PM₂,5, hydrocarbons  ABSTRAK Emisi yang dihasilkan oleh industri melepaskan berbagai jenis polutan ke atmosfer maupun ke lingkungan kerja. Polutan udara di lingkungan kerja dapat berasal dari mesin produksi maupun bahan bakar yang digunakan. Adanya paparan udara pencemar dalam jangka panjang di lingkungan kerja dapat menimbulkan bahaya terhadap pekerja. Dengan studi ARKL, kita dapat mengidentifikasi risiko dan menghitung secara kuantitatif tingkat risiko kesehatan yang dapat timbul terhadap kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar risiko pajanan PM2,5, PM10 dan hidrokarbon di lingkungan kerja serta gangguan pernafasan yang dialami oleh pekerja.  Studi ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional dengan teknik analisis menggunakan metode risk assessment. Poluasi penelitian adalah pekerja di bagian produksi dengan menggunakan simple random sampling. Hasil perhitungan besar risiko menunjukkan konsentrasi polutan PM10, dan PM2,5 menunjukkan tingkat risiko masih dalam batas aman (RQ<1), sedangkan pajanan Hidrokarbon masuk dalam kategori tidak aman (RQ>1). Pajanan Hidrokarbon masuk dalam kategori tidak aman dan memiliki risiko nan karsinogenik bagi pekerja yang memiliki berat badan 66,48 kg dengan durasi pajanan 7,583 jam per hari dan frekuensi pajanan 236,99 hari dalam setahun selama 12,85 tahun. Di sarankan kepada pekerja untuk selalu patuh dalam menggunakan APD yaitu masker selama berada di lingkungan kerja.  Kata Kunci: Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, PM2,5, PM10, Hidrokarbon