Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Perbankan Syariah

Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Jasa Makelar Jual Beli Mobil Bekas Medsos Indah Nur Fauziah; Nanik Eprianti; Iwan Permana
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v2i1.2003

Abstract

Abstract. Business transaction activities sometimes require mediators or brokers, especially in buying and selling transaction activities, at this time it also occurs in the business sector of buying and selling used cars through social media. In practice, brokers are often not transparent in offering cars to consumers by not providing objective information regarding the actual condition of the vehicle, so that consumers feel disadvantaged. Which indicates that this raises many potential violations in terms of Islamic business ethics. Based on this, this study aims to determine and analyze the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, and to find out the review of Islamic business ethics on brokerage services in buying and selling used cars through social media. The research method used is analytical descriptive to review the suitability of the broker's service mechanism in buying and selling used cars through social media with the principles of Islamic business ethics. The results of the study show that the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, especially what happens on the FB account of Bandung X Used Car Buying and Selling is carried out in two ways which provide opportunities for the broker to get fees from both the seller and the buyer, and the brokerage service mechanism in buying and selling used cars through social media, especially what happened to the Bandung X Used Car Buying and Selling FB account, are not in accordance with the principles of Islamic business ethics, especially from the aspect of the principles of justice, the principle of free will, the principle of responsibility, and the principle of honesty. Abstrak. Kegiatan transaksi bisnis terkadang memerlukan mediator atau makelar khususnya dalam kegiatan transaksi jual beli pada saat ini juga terjadi pada sector bisnis jual beli mobil bekas melalui media sosial. Pada praktiknya, pihak makelar seringkali tidak transparan dalam menawarkan mobil kepada konsumen dengan tidak memberikan keterangan secara objektif terkait kondisi kendaraan yang sebenarnya, sehingga konsumen merasa dirugikan. Yang mana hal ini terindikasi banyak menimbulkan potensi pelanggaran dari sisi etika bisnis Islam. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial, dan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis Islam pada jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis untuk meninjau sejauhmana tingkat kesesuaian mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial dengan prinsip-prinsip etika bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X dilakukan melalui dua cara yang memberikan peluang pihak makelar mendapatkan fee dari penjual maupun pembeli, dan mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X belum sesuai dengan prinsip-prinsip etika bisnis islam terutama dari aspek prinsip keadilan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab, dan prinsip kejujuran.
Tinjauan Etika Bisnis Islam pada Jasa Makelar Jual Beli Mobil Bekas Medsos Indah Nur Fauziah; Nanik Eprianti; Iwan Permana
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 2, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v2i1.2003

Abstract

Abstract. Business transaction activities sometimes require mediators or brokers, especially in buying and selling transaction activities, at this time it also occurs in the business sector of buying and selling used cars through social media. In practice, brokers are often not transparent in offering cars to consumers by not providing objective information regarding the actual condition of the vehicle, so that consumers feel disadvantaged. Which indicates that this raises many potential violations in terms of Islamic business ethics. Based on this, this study aims to determine and analyze the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, and to find out the review of Islamic business ethics on brokerage services in buying and selling used cars through social media. The research method used is analytical descriptive to review the suitability of the broker's service mechanism in buying and selling used cars through social media with the principles of Islamic business ethics. The results of the study show that the mechanism of brokerage services in buying and selling used cars through social media, especially what happens on the FB account of Bandung X Used Car Buying and Selling is carried out in two ways which provide opportunities for the broker to get fees from both the seller and the buyer, and the brokerage service mechanism in buying and selling used cars through social media, especially what happened to the Bandung X Used Car Buying and Selling FB account, are not in accordance with the principles of Islamic business ethics, especially from the aspect of the principles of justice, the principle of free will, the principle of responsibility, and the principle of honesty. Abstrak. Kegiatan transaksi bisnis terkadang memerlukan mediator atau makelar khususnya dalam kegiatan transaksi jual beli pada saat ini juga terjadi pada sector bisnis jual beli mobil bekas melalui media sosial. Pada praktiknya, pihak makelar seringkali tidak transparan dalam menawarkan mobil kepada konsumen dengan tidak memberikan keterangan secara objektif terkait kondisi kendaraan yang sebenarnya, sehingga konsumen merasa dirugikan. Yang mana hal ini terindikasi banyak menimbulkan potensi pelanggaran dari sisi etika bisnis Islam. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial, dan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis Islam pada jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis untuk meninjau sejauhmana tingkat kesesuaian mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial dengan prinsip-prinsip etika bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X dilakukan melalui dua cara yang memberikan peluang pihak makelar mendapatkan fee dari penjual maupun pembeli, dan mekanisme jasa makelar dalam jual beli mobil bekas melalui media sosial khususnya yang terjadi pada akun FB Jual Beli Mobil Bekas Bandung X belum sesuai dengan prinsip-prinsip etika bisnis islam terutama dari aspek prinsip keadilan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab, dan prinsip kejujuran.
Pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, dan NPF terhadap Jumlah Penyaluran Pembiayaan Bank Muamalat Fricillia Juliska Nandita; Nanik Eprianti
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i1.3746

Abstract

Abstrak. Dalam kaitannya dengan proyeksi kinerja Bank Muamalat, ada tiga faktor yang memainkan peran penting, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh antara Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non-Performing Finance (NPF) terhadap jumlah penyaluran pembiayaan Bank Muamalat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah (BUS) sedangkan sampel yang diteliti yaitu Bank Muamalat Indonesia yang ditentukan melalui teknik simple random sampling (sampel acak sederhana). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan triwulanan Bank Muamalat Indonesia pada periode 2018-2022. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan bantuan program Eviews. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Secara parsial menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan sebesar 2.17% dari variabel Dana Pihak Ketiga, pengaruh negatif signifikan sebesar 7.53% dari variabel Capital Adequacy Ratio dan sebesar 2.13% dari Non Performing Financing terhadap jumlah penyaluran pembiayaan Bank Muamalat periode 2018-2022. 2) Secara Simultan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap jumlah penyaluran pembiayaan. Dimana dilihat dari Uji Koefisien Determinasi, kuat pengaruhnya sebesar 79.87%. Abstract.  In relation to Bank Muamalat's performance projections, there are three factors that play an important role, namely Third Party Funds (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non-Performing Financing (NPF). This research aims to examine the influence of Third Party Funds (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), and Non-Performing Finance (NPF) on the amount of Bank Muamalat's financing distribution. This research uses quantitative methods. The population in this research is Sharia Commercial Banks (BUS) while the sample studied is Bank Muamalat Indonesia which was determined using a simple random sampling technique. The data used is secondary data in the form of Bank Muamalat Indonesia quarterly reports for the 2018-2022 period. The data analysis method used is Multiple Linear Regression with the help of the Eviews program. The research results show that: 1) Partially, it shows that there is a significant positive influence of 2.17% from the Third Party Funds variable, a significant negative influence of 7.53% from the Capital Adequacy Ratio variable and 2.13% from Non-Performing Financing on the total distribution of Bank Muamalat financing for the 2018 period. -2022. 2) Simultaneously, it shows that Third Party Funds, Capital Adequacy Ratio, and Non-Performing Financing have a significant effect on the amount of financing disbursement. Where seen from the Coefficient of Determination Test, the strength of the influence is 79.87%.
Pengaruh Non-performing Financing dan Capital Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas Bank Victoria Syariah Nymas Mu’nisah Anggraeni; Nanik Eprianti
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 3, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v3i2.5113

Abstract

Abstrak. Penelitian ini berfokus pada laporan keuangan Bank Victoria Syariah, yang menunjukkan peningkatan Non-Performing Financing (NPF) dari tahun 2019 hingga 2022, sementara Return on Assets (ROA) juga meningkat. Temuan ini tidak sesuai dengan teori Yulihapsari, yang menyatakan bahwa kenaikan NPF seharusnya mengakibatkan penurunan ROA, dan sebaliknya, penurunan NPF harus mengurangi ROA. Teori tersebut juga mengemukakan bahwa peningkatan Capital Adequacy Ratio (CAR) harusnya berdampak positif terhadap ROA, sementara penurunan CAR akan menurunkan ROA. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh simultan NPF dan CAR terhadap ROA Bank Victoria Syariah untuk periode 2018-2022, serta pengaruh parsial masing-masing faktor terhadap ROA. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Analisis data dilakukan dengan regresi berganda serta uji asumsi klasik, yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi 0,06, yang lebih besar dari 0,05, menandakan bahwa NPF dan CAR secara simultan tidak mempengaruhi ROA. Namun, uji t menunjukkan nilai t untuk NPF sebesar 0,038 (kurang dari 0,05) dan nilai t untuk CAR sebesar 0,035 (kurang dari 0,05), yang menunjukkan bahwa NPF dan CAR memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA Bank Victoria Syariah. Dengan kata lain, meskipun NPF dan CAR tidak mempengaruhi ROA secara simultan, keduanya secara parsial mempengaruhi ROA. Abstract. This study examines the financial performance of Bank Victoria Syariah, particularly the observed increase in Non-Performing Financing (NPF) from 2019 to 2022, despite a concurrent rise in Return on Assets (ROA). This outcome contradicts Yulihapsari's theory, which posits that an increase in NPF should lead to a decrease in ROA, and vice versa. Additionally, the theory suggests that a rise in Capital Adequacy Ratio (CAR) should positively affect ROA, while a decrease in CAR should negatively impact ROA. The purpose of this research is to analyze the simultaneous and partial effects of NPF and CAR on ROA at Bank Victoria Syariah from 2018 to 2022. The study employs a quantitative approach with descriptive analysis, utilizing multiple regression analysis and classical assumption tests, including normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation tests. The F-test significance value is 0.06, which is greater than 0.05, indicating that NPF and CAR do not significantly affect ROA simultaneously. However, the t-test results reveal that the NPF value is 0.038 (less than 0.05) and CAR value is 0.035 (less than 0.05), suggesting that both NPF and CAR individually impact ROA. Thus, while NPF and CAR do not have a significant combined effect on ROA, each has a distinct influence on Bank Victoria Syariah's ROA.
Pengaruh CAR, BOPO, dan FDR terhadap Sustainability Bank Syariah dengan Ukuran Perusahaan sebagai Moderasi Rifa Fadilah; Nanik Eprianti
Jurnal Riset Perbankan Syariah Volume 4, No. 1, Juli 2025, Jurnal Riset Perbankan Syariah (JRPS)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrps.v4i1.6683

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, BOPO dan FDR terhadap Financial Sustainability Ratio (FSR), dengan memperhitungkan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder dari laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan 6 Bank Umum Syariah selama 2018–2023. Data dianalisis menggunakan regresi data panel dan Moderated Regression Analysis (MRA) untuk menguji efek moderasi ukuran perusahaan terhadap hubungan antarvariabel independen dan dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap FSR, sementara BOPO dan FDR berpengaruh negatif signifikan terhadap FSR. Ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan CAR,BOPO dan FDR terhadap FSR. Secara simultan variabel CAR, BOPO, dan FDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap FSR, Uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa CAR, BOPO, FDR dan Ukuran Perusahaan dapat menjelaskan financial sustainability ratio sebesar 28,41%, sisanya sebesar 71,59% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampel yang kecil dan cakupan waktu terbatas, sehingga hasilnya memerlukan kehati-hatian dalam generalisasi. Penelitian lanjutan disarankan untuk mencakup lebih banyak bank dan variabel tambahan, seperti faktor makroekonomi, untuk hasil yang lebih komprehensif.   Abstract. This study aims to analyze the influence of CAR, BOPO and FDR on the Financial Sustainability Ratio (FSR), by taking into account the size of the company as a moderation variable. This study uses a quantitative approach with secondary data from financial statements and notes on the financial statements of 6 Sharia Commercial Banks during 2018–2023. The data was analyzed using panel data regression and Moderated Regression Analysis (MRA) to test the effect of company size moderation on the relationship between independent and dependent variables. The results showed that CAR partially had no significant effect on FSR, while BOPO and FDR had a significant negative effect on FSR. The size of the company cannot moderate the relationship of CAR, BOPO and FDR to FSR. Simultaneously the variables CAR, BOPO, and FDR have a significant influence on FSR, the determination coefficient test shows that CAR, BOPO, FDR and Company Size can explain the financial sustainability ratio of 28.41%, the remaining 71.59% is influenced by other factors. The limitations of this study are the small number of samples and limited time scope, so the results require caution in generalization. Further research is suggested to include more banks and additional variables, such as macroeconomic factors, for more comprehensive results.