Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Marine Resources and Coastal Management

Potensi Degradasi Minyak Solar oleh Bakteri Hidrokarbonoklastik di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ika Nurjanah; Mauludiyah; Misbakhul Munir
Journal of Marine Resources and Coastal Management Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/mrcm.v1i1.881

Abstract

Tingginya kepadatan trafik di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dapat menimbulkan masalah baru yaitu peningkatan kapasitas pengisian minyak solar pada kapal sehingga mengakibatkan volume buangan yang mengandung minyak (oily waste) cenderung meningkat. Alternatif penanggulangan secara tepat dan tidak menganggu lingkungan yaitu dengan cara menggunakan bakteri yang mampu mendegradasi minyak solar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bakteri yang berpotensi mendegradasi minyak solar di pelabuhan Tanjung Perak dan dapat mengetahui kemampuan isolat bakteri tersebut dalam mendegradasi minyak solar. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada pengambilan sampel air laut dan menggunakan metode observasi di laboratorium untuk isolasi bakteri pendegradasi minyak, karakterisasi pengamatan bakteri, dan uji biodegradasi minyak solar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perairan pelabuhan Tanjung Perak diperoleh tujuh isolat bakteri pendegradasi minyak solar. Lima isolat terdapat pada Stasiun 1, area dimana potensi pencemaran minyak solar lebih tinggi, yaitu genus Pseudomonas, Bacillus, Klebsiella, Enterobacter, dan Citrobacter. Dua isolat lainnya yaitu genus Bacillus dan Klebsiella diperoleh dari Stasiun 2. Hasil identifikasi bakteri yang mampu mendegradasi minyak solar secara signifikan adalah konsorsium (isolat campuran pada genus Pseudomonas, Bacillus, Klebsiella, Enterobacter dan Citrobacter) dengan persentase biodegradasi sebesar 94,57%. Pada isolat tunggal, pada Stasiun 1 yang memiliki persentase biodegradasi tertinggi adalah genus Pseudomonas dan Bacillus dengan persentase biodegradasi masing – masing sebesar 91,94 % dan 89,99%. Pada Stasiun 2, bakteri pendegradasi yang memiliki persentase tertinggi adalah genus Bacillus dengan persentase 88,61 %.
The Relationship of Seagrass Density with An Abundance of Macrozoobentos in The Waters of Hijau Daun Beach at Sangkapura Gresik Regency: Hubungan Kerapatan Lamun (Seagrass) dengan Kelimpahan Makrozoobentos di Perairan Pantai Hijau Daun Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik Bestari, Titis Putri; Misbakhul Munir; Dian Sari Maisaroh
Journal of Marine Resources and Coastal Management Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/mrcm.v1i1.883

Abstract

Pantai Hijau Daun terletak di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Pantai Hijau Daun merupakan salah satu pantai yang memiliki keanekaragaman ekosistem laut yang melimpah, salah satunya yaitu lamun (seagrass). Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup pada perairan dangkal dan memiliki banyak manfaat bagi organisme yang hidup di dalamnya. Salah satu organisme laut yang dapat hidup pada ekosistem lamun yaitu makrozoobentos. Makrozoobentos dapat ditemukan pada permukaan maupun di dalam substrat perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 di Perairan Pantai Hijau Daun Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi kerapatan lamun, kelimpahan makrozoobentos dan hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan makrozoobentos di Perairan Pantai Hijau Daun. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode survay sedangkan penentuan stasiun dan titik pengamatan dilakukan dengan menerapkan metode purposive sampling. Lokasi pengamatan terdiri dari 2 stasiun dengan masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 sub stasiun (plot) dan ditarik garis transek tegak lurus garis pantai sepanjang 100 m. Spesies lamun yang ditemukan di Perairan Hijau Daun dapat membentuk vegetasi campuran dengan 4 spesies lamun, diantaranya yaitu : Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata dan Halophila ovalis yang memiliki tingkat kerapatan lamun yang tinggi. Spesies makrozoobentos yang teridentifikasi dapat meliputi 2 spesies dari kelas Bivalvia dan 6 spesies dari kelas Gastropoda. Hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan makrozoobentos berdasarkan uji korelasi Product Moment/Pearson menggunakan software SPSS 16.0 dapat menunjukkan nilai korelasi -0,653 artinya hubungan antara kerapatan lamun dan kelimpahan makrozoobentos tergolong kuat dengan arah yang berlawanan dimana semakin tinggi nilai kerapatan lamun, maka semakin rendah kelimpahan makrozoobentos. Kata Kunci : pantai hijau daun, kerapatan lamun, kelimpahan makrozoobentos