Keanekaragaman jenis tumbuhan di wilayah Kalimantan Tengah merupakan sumber daya alam hayati yang perlu dipertahankan salah satu diantaranya adalah tumbuhan sarang semut (Myrmecodia sp.) karena tumbuhan tersebut memiliki potensi sebagai obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan dan pengelolaan tumbuhan sarang semut di Desa Rangan Surai, Kecamatan Marikit, Kabupaten Katingan. Metode penelitian dengan menggunakan metode campuran (Embedded mixed method) yang bersifat deskriptif eksploratif, pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik snowball sampling dengan cara wawancara. Penelitian ini dilakukan terhadap partisipan Suku Dayak Ngaju sebanyak 25 informan yang berasal dari Desa Rangan Surai Kabupaten Katingan. Hasil data yang diambil meliputi pemanfaatan dan pengelolaan tumbuhan sarang semut di Desa Rangan Surai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan sarang semut masih dimanfaatkan oleh Suku Dayak Ngaju di Desa Rangan Surai sebagai obat tradisional. Tumbuhan sarang semut dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit seperti asam lambung 32%, rematik 24%, pemulihan setelah melahirkan 16%, tumor 16%, maag 12%, asma 12%, asam urat 8%, TBC 8%, penyakit gula 8%, dan penyakit kuning 8%. Hasil analisis Informan Agreement Ratio (IAR) sebesar 0,74 atau 74% informan yang diwawancarai menyatakan setuju bahwa tumbuhan sarang semut memiliki manfaat dalam kehidupan sebagai tumbuhan obat. Pengelolaan secara ex-situ tumbuhan sarang semut yang telah diambil dari habitat asalnya dilakukan penanaman kembali anakan tumbuhan sarang semut dengan menempelkannya di pohon yang berada di sekitar rumah penduduk. Sedangkan pengelolaan secara in-situ tumbuhan sarang semut dilakukan dengan dibiarkan tumbuh alami di habitatnya.