Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL

ANALISA KADAR UREUM PRE DAN POST PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA PADA USIA DEWASA YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN Rajagukguk, Tiara; Aritonang, Erlan; Siahaan, Maniur Arianto
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal ginjal kronis merupakan suatu keadaan penurunan fungsi ginjal, dimana ginjal tidak mampu lagi mengekskresikan sisa metabolisme tubuh. Setiap penderita yang mengalami gagal ginjal kronis rata-rata penderita tidak dapat pulih kembali atau tidak dapat sembuh. Ureum merupakan zat yang terbentuk dari penguraian protein terutama berasal dari makanan. Ureum digunakan untuk menentukan tingkat keparahan dari status azotemia atau uremia pasien. Terapi yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya gejala uremia adalah hemodialisa. Telah di lakukan penelitian dengan judul Analisa Kadar Ureum Pre Dan Post Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Pada Usia Dewasa Yang Di Rawat Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan Tahun 2021, yang bertujuan untuk menganalisa kadar ureum pre dan post pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini bersifat deskriftif cross sectional dengan metode UV enzimatik kinetik di RS Islam Malahayati Medan. Berdasarkan penelitian terhadap 20 sampel pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang melakukan pemeriksaan ureum sebelum hemodialisa 100% mengalami peningkatan dan sesudah hemodialisa mengalami penurunan, tetapi tidak kembali pada keadaan normal. Hal ini disebabkan karena asupan tinggi protein pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa.
Analisa Kadar Glukosa Darah Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Sakit Islam Umum Malahayati Medan Rajagukguk, Tiara
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula darah atau glukosa yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia. Salah satu penyebab meningkatnya kadar glukosa di dalam darah adalah kehamilan. Karena selama masa kehamilan akan berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan janin yang akan berpengaruh kepada perubahan fisiologis terhadap ibu hamil. Keadaan meningkatnya kadar glukosa di dalam darah selama masa kehamilan disebut dengan Diabetes Mellitus Gestasional. Diabetes mellitus pada kehamilan atau biasa yang disebut dengan diabetes mellitus gestasional adalah keadaan gangguan toleransi glukosa yang diketahui pertama kali saat hamil dan dapat terjadi karena pada masa kehamilan dengan adanya perubahan-perubahan hormon pada ibu hamil yang dapat menyebabkan resistensi insulin. Tujuan penelitian untuk mengetahui Kadar Glukosa Darah Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Penelitian ini dilakukan di bulan Juni 2021 di Laboratorium Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Jenis Penelitian ini adalah Deskriptif cross sectional.Pemeriksaan ini menggunakan metode tes trip dengan sampel sebanyak 20 sampel ibu hamil. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Diperoleh hasil kada glukosa darah meningkat berjumlah 5 orang (25%), glukosa darah normal berjumlah 14 orang (70%), kadar glukosa darah menurun berjumlah 1 orang (5%). Yang menjadi kesimpulan pada peneletian ini lebih banyak kadar glukosa darah normal berjumlah 14 orang (70%).Sehingga dapat disarankan kepada ibu hamil sebaiknya secara rutin melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang serta olahraga secara teratur.
Identfikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminthes (Sth) Pada Feses Anak Usia 6-7 Tahun Di Sekolah Dasar (Sd) Negeri 1 Ambarita Kabupaten Samosir Girsang, Vierto Irennius; Purba, Yunita; Lestari, Mita; Rajagukguk, Tiara; Aritonang, Erlan
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 5 No. 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil Transmitted Helminthes (STH) merupakan golongan Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm ada dua spesies, yaitu Necator americanus dan Ancylostoma duodenale, serta strongyloides penularan penyakit ini melalui infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah. STH adalah nematode usus yang dalam siklus hidupnya membutuhkan tanah untuk proses pematangannya sehingga terjadi perubahan dari non-infekstif menjadi stadium infektif. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis telur cacing STH pada anak usia 6-7 tahun di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Ambarita Kecamtan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan dengan metode Kato dengan menggunakan Malachite Green 3% dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Ambarita. Hasil penelitian ditemukan yaitu 3 sample feses positif atau sekitar 6,1% yaitu Telur cacing Trichuris trichiura pada kode G03,G06,G17 dan 46 sample feses lainnya negative atau sekitar 93,9% dari 49 anak usia 6-7 tahun. Saran bagi anak diharapkan kepada anak untuk tidak jajan sembarangan, dapat mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan setelah bermain dengan tanah menggunakan air dan sabun serta membiasakan untuk menggunaan alas kaki saat bermain ataupun keluar rumah.
GAMBARAN PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI KLINIK PRATAMA WIPA MEDAN TAHUN 2025 Rajagukguk, Tiara; Malemta Tarigan; Erlan Aritonang; Claudia Ellen Chantyka Lahagu
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/tekesnos.v7i1.6105

Abstract

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.Trimester II dan III yaitu periode 6 bulan terakhir dalam kehamilan, yang dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-40.Proteinuria merupakan suatu keadaan abnormal dimana protein urin meningkat akibat penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kapasitas tubulus ginjal mereabsorbsi protein yang telah difiltrasi. Protein urin pada Ibu hamil trimester II dan III  sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan hipertensi dan edema yang merupakan gejala dari preeklamsia. Protein urin dikatakan patologis jika kadar protein dalam urin ≥300 mg/24 jam atau +2 pada dipstik. Ada 3 langkah proses pembentukan urin yaitu : filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan kembali), dan sekresi (pengeluaran zat berbentuk cairan). Tujuan dari penelitian ini  adalah untukmengetahui gambaran protein urin pada ibu hamil trimester II dan III di Klinik Pratama WIPA Medan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada ibu hamil trimester II dan III sebanyak 20 sampel dengan menggunakan metode asam asetat 6%. Sampel yang digunakan adalah urin sewaktu pada ibu hamil trimester II dan III yang disimpan dalam wadah (pot) urin tertutup serta diberi label. Penelitian dilakukan dari April sampai dengan Mei 2025 di Laboratorium Terpadu Universitas Sari Mutiara Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 20 sampel, menunjukkan hasil protein urin yang positif 1(+) sebanyak 3 orang (30%) dan hasil negatif (-) sebanyak 7 orang (70%) pada trimester II. Sedangkan pada trimester III diperoleh hasil protein urin positif 1 (+) sebanyak 3 orang (30%), positif 2(++) sebanyak 1 orang (1%), dan negatif(-) sebanyak 6 orang (60%). Frekuensi positif terbanyak terdapat pada usia kehamilan trimester III yaitu sebanyak 4 orang (40%). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III lebih banyak kemungkinan mengalami preeklamsia di banding ibu hamil trimester II.