Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN

Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Indikator Pembangunan Ekonomi Menggunakan Fuzzy Geographically Weighted Clustering Maliku, E T; Rais; Fajri, M
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 19 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2022.v19.i1.15868

Abstract

Pembangunan ekonomi merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh negara dalam mengembangkan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dalam jangka panjang. Ketimpangan pembangunan ekonomi terjadi karena adanya perbedaan sumber daya alam dan kondisi geografis yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Analisis cluster merupakan solusi untuk memetakan masalah tersebut. Fuzzy Geographically Weighted Clustering (FGWC) adalah salah satu metode clustering yang merupakan integrasi dari metode fuzzy clustering klasik dan unsur geo-demografi, sehingga cluster yang terbentuk akan sensitif terhadap efek lingkungan dan berpengaruh pada nilai-nilai pusat cluster. Hasil penelitian diperoleh 3 cluster optimum dengan karakteristik setiap cluster yang relatif berbeda berdasarkan indikator pembangunan ekonomi. Cluster 1 dengan pembangunan ekonomi rendah, cluster 2 dengan pembangunan ekonomi tinggi, dan cluster 3 dengan pembangunan ekonomi sedang.
Prediksi Tingkat Produksi Padi di Sulawesi Tengah Menggunakan Analisis Algoritma FBprophet Krisdianto, A H; Rais; Fiskia, N; Sain, H
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 19 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2022.v19.i2.16062

Abstract

Padi yang memiliki Bahasa latin Oryza sativa L adalah tanaman penting yang menjadi makanan pokok bagi bangsa Indonesia, Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang sesuai untuk pengembangan produksi padi dan total produksi padi di Provinsi Sulawesi Tengah pada 2 tahun terakhir mengalami penurunan. Dari pemasalahan yang dibahas sebelumnya memunculkan gagasan untuk meramalkan produksi padi kedepannya sebagai langkah untuk tetap menjaga ketersediaan stok padi. FBprophet merupakan salah satu metode peramalan yang cocok untuk meramalkan produksi padi di Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan hasil peramalan produksi padi mengalami penurunan pada tahun 2022 dan 2023 yang akan datang. Adapun nilai MAPE (mean absolute percentage error) sebesar 0.36% yang terdapat pada rentang dibawah 10% hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesalahannya sangat rendah atau tingkat akurasi peramalan dikategorikan sangat baik.
Estimasi Peluang Gempa Bumi Menggunakan Metode Maksimum Likelihood Dan Distribusi Poisson Di Wilayah Sulawesi Tengah Jamidun; Nur'Eni; Rais
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2023.v20.i2.16683

Abstract

Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang sering dilanda gempa bumi. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah ini memiliki aktifitas seismik yang cukup tinggi. Secara geologi wilayah ini mendapat tekanan karena interaksi tumbukan 3 lempeng utama dunia yakni lempeng Eurasia, Indo Australia dan Pasifik Akibat tumbukan tersebut menyebabkan terbentuknya beberapa Sesar yang aktif. Gempa bumi yang menyebabkan liquifakasi dan sunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 sumber gempanya berada dijalur lintasan sesar Palu Koro di kedalaman 10 km di bawah dasar permukaan laut pada jarak 80 km barat laut Kota Palu. Waktu kejadian gempa bumi besar hingga saat ini belum ada ahli yang bisa meprediksi secara tepat. Untuk itu melalui kajian ini kami melakukan pendekatan untuk memprediksi waktu kejadian gempa bumi ini dengan melakukan analisis secara statistik menggunakan metode maksimum likelihood dan distribusi Poisson dari data data gempa bumi yang pernah terjadi. Nilai parameter seismotektonik () dari hubungan magnitudo dengan frekuensi gempa bumi, diperoleh nilai yang terbesar pada region I untuk gempa menengah yakni sebesar 0,8065, hal ini menyatakan bahwa pada daerah region I merupakan daerah rawan terjadi gempa bumi karena kemampuan untuk meredam energi penggeseran sesar relatif kecil sehingga tingkat kerapuhan material yang tersusun di dalam bumi tersebut yang jika diberi gaya sedikit akan terjadi patahan dan kemudian terjadilah gempa bumi.
Biserial Point Correlation to Measure The Relationship Between The Characteristics of Health Workers at Undata Palu Hospital with Antibody Levels Fadjriyani; Mohammad Fajri; Hartayuni Sain; Gamayanti, Nurul Fiskia; Rais
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2024.v21.i1.17109

Abstract

Correlation analysis is a term in statistics commonly used to study the relationship between variables. The purpose of this analysis technique is to get a pattern of the closeness or strength of the relationship between two variables expressed by the correlation coefficient. The correlation coefficient is a value that indicates whether or not there is a strong linear relationship between two variables. This study aims to find the relationship between the characteristics of health workers at Undata Hospital Palu and antibody levels. The characteristics of health workers are nominal data with two categories while antibody levels are measured using ratio or interval data. This type of data is suitable to be analyzed using point biserial correlation technique. There are several variables of respondent characteristics that influence immune performance, namely gender, presence or absence of comorbidities, smoking habits, health conditions, exercise habits, close contact with patients and vaccine history. The results of the correlation analysis showed that all respondent characteristic variables had a very weak correlation with antibody levels. This is indicated by the correlation coefficient value of each variable of 0.034; 0.062; 0.063; 0.074; 0.020; 0.079 and 0.119. This means that the characteristics of respondents do not really affect the rise and fall of antibody levels. However, vaccine history has the highest correlation coefficient compared to other variables. This indicates that one of the prevention efforts against infectious diseases is the administration of vaccines.