Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Media Farmasi Indonesia

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT -, Sugiyono; Komariyatun, Siti; Hidayati, Devi Nisa
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 1 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.477 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang formulasi tablet parasetamol menggunakan tepung bonggol pisang (Musa paradisiaca cv. Kepok) sebagai bahan pengikat tablet. Tablet parasetamol dicetak menggunakan metode granulasi basah dengan menambahkan bahan pengikat untuk meningkatkan kekompakan antar partikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung bonggol pisang kepok sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik dan kimia tablet parasetamol. Konsentrasi tepung bonggol pisang yang ditambahkan sebagai pengikat yaitu pada FI: 10%, FII: 12,5%, FIII: 15%, FIV: 17,5%, dan FV: 20%. Tablet yang dihasilkan diperiksa sifat fisiknya yang meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur serta pelepasan obat. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis regresi linier. Hasil yang diperoleh bahwa variasi konsentrasi tepung bonggol pisang kepok mempengaruhi kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet tetapi tidak berpengaruh pada dan pelepasan obat. Semakin tinggi konsentrasi tepung bonggol pisang kepok, semakin tinggi kekerasan dan semakin lama waktu hancur tablet tetapi kerapuhan semakin menurun.
Pengaruh Konsentrasi HPMC sebagai Gelling Agent terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Gel Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) -, Sugiyono; Zein, Halimatus Sa' diyyah; Murrukmihadi, Mimiek
Media Farmasi Indonesia Vol. 9 No. 2 (2014): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.742 KB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel ekstrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HPMC sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas gel ekstrak etanol daun ubi jalar. Gel yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, viskositas, pH, daya lekat, dan daya sebar, sedangkan stabilitas sifat fisiknya diuji setiap minggu. Data hasil evaluasi organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskripstif, sedangkan viskositas, pH, daya lekat, dan daya sebar dianalisis secara statistik korelasi regresi linier. Uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan Tuckey untuk mengetahui stabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi HPMC sebagai gelling agent tidak berpengaruh terhadap bau, warna, tekstur, dan pH gel, tetapi berpengaruh terhadap homogenitas, viskositas, daya lekat, dan daya sebar gel. Sediaan gel ekstrak etanol daun ubi jalar tidak stabil selama 28 hari penyimpanan.
FORMULASI SALEP EKSTRAK AIR TOKEK (Gekko gecko L.) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA -, Sugiyono; Hernani, Yulis; -, Mufrod
Media Farmasi Indonesia Vol. 11 No. 2 (2016): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.416 KB)

Abstract

ABSTRAK Luka topikal merupakan cedera fisik yang mengakibatkan kerusakan jaringan kulit. Proses penyembuhan yang cepat tanpa bekas luka sangat diharapkan. Ekstrak air tokek (Gekko gecko L.) dengan kandungan asam amino berkhasiat sebagai penyembuh luka, supaya praktis dan efektif maka diformulasikan dalam bentuk sediaan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan tipe basis dan kadar ekstrak pada karakteristik fisik sediaan salep dan proses penyembuhan luka. Salep ekstrak air tokek dibuat dalam enam formula berdasarkan perbedaan tipe basis dan konsentrasi kadar ekstrak (FI= basis hidrokarbon, FII= basis serap, dengan konsentrasi ekstrak A=12,5%, B=25% dan C= 50%). Sediaan salep yang diperoleh dilakukan uji organoleptik (tekstur, warna dan bau), uji homogenitas, uji sifat fisik (daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH) dan uji aktivitas penyembuhan luka pada tikus putih jantan dengan metode Morton. Data uji sifat fisik dianalisis dengan uji two-way anova dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi basis dan konsentrasi ekstrak berpengaruh pada warna dan tekstur serta sifat fisik sediaan salep (P < 0,05). Hasil uji aktivitas penyembuhan luka menunjukkan bahwa sediaan salep basis serap kadar ekstrak sampai dengan 25% memberikan kecepatan penyembuhan yang efektif.