p-Index From 2020 - 2025
10.853
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan E-Journal of Linguistics Jurnal Pendidikan dan Pengajaran PRASI: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Lingua Scientia Journal Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora (JPPSH) Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Jurnal Pendidikan Bahasa Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris PREMISE: Journal of English Education and Applied Linguistics IJoLE: International Journal of Language Education Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal TOTOBUANG Esteem Journal of English Study Programme Journal of Educational Research and Evaluation International Journal of Community Service Learning International Journal of Language and Literature International Journal of Elementary Education ACITYA Journal of Teaching & Education Yavana Bhasha : Journal of English Language Education Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia Journal of English Language Teaching Innovations and Materials (Jeltim) JALL (Journal of Applied Linguistics and Literacy) Interference: Journal of Language, Literature, and Linguistics The Art of Teaching English as a Foreign Language (TATEFL) Journal of Educational Study Jurnal Penelitan Mahasiswa Indonesia Jurnal Impresi Indonesia Linguistic, English Education and Art (LEEA) Journal Indonesian Journal of Educational Development (IJED) EDULIA: English Education, Linguistic and Art Journal Indonesian Journal Of Educational Research and Review Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial dan Pengabdian Kepada Masyarakat Yavana Bhasha: Journal of English Language Education International Journal of Community Engagement Payungi Room of Civil Society Development IJLHE: International Journal of Language, Humanities, and Education Journal of Linguistic and Literature Studies (JOLLES) EJI (English Journal of Indragiri) : Studies in Education, Literature, and Linguistics Room of Civil Social Development Journey: Journal of English Language and Pedagogy
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 117 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris

AN ANALYSIS OF CODES USED BY THE BALINESE FAMILIES OF NUSASARI VILLAGE, MELAYA, JEMBRANA ., I Gede Andre Agasi; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kode yang digunakan dan bagaimana kode yang digunakan oleh keluarga Bali di desa Nusasari. Data dikumpulkan dalam tiga domain dari penggunaan bahasa. Domain penggunaan bahasa dalam penelitian ini adalah keluarga, lingkungan, dan persahabatan. Peneliti mewawancarai 2 keluarga untuk mendapatkan data tentang kode yang digunakan di desa. Para peserta ditanya tentang apa bahasa berbicara mereka didasarkan pada tiga domain dari penggunaan bahasa. Observasi, wawancara, dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan adalah trancribed dan dianalisis. Data dikumpulkan melalui wawancara dan alat perekam dan beberapa instrumen juga disiapkan, seperti catatan lapangan dan kamera. Dalam tiga domain yang dianalisis, mereka menggunakan kode yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua kode yang digunakan di desa. Kedua kode yang bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Keunikan Bahasa Bali di Nusa Penida dialek terjadi di beberapa kata dalam pengucapan seperti; [Məhʌnʌʔ], [pəsɛlɛh], [oŋkʌbʌn], [ʌnonə], [bʌbuʌnʌn], [gələŋʌn], [wʌrʌsʌn], [jʌpə], [jʊlon], [bʌŋkag], [ŋrəbes], [Kʌuʔ], dan [ əndok] . Alih kode dan campur kode juga digunakan oleh penduduk desa dalam percakapan sehari-hari.Kata Kunci : campur kode, alih kode, penggunaan kode, domain penggunaan kode This qualitative study aimed to analyze codes used and how the codes were used by the Balinese families in Nusasari village. The data were collected in three domains of language use. The domains of language use in this research were family, neighborhood, and frienship. The researcher interviewed 2 families to get the data about codes used in the village. The participants were asked about what language they speak based on the three domains of language use. Observation, interview, and documentation were done by the researcher to get the data needed. The data gathered were trancribed and analyzed. The data were collected by interview and recorder tool and some instruments also prepared, such as field note and camera. In the three domains that were analyzed, they were used the same codes. The results showed that there two codes used in the village. Those two codes were Balinese language and Bahasa Indonesia. The uniqueness of Balinese language in Nusa Penida dialect occurred in several words in term of utterance such; [məhʌnʌʔ], [pəsɛlɛh], [oŋkʌbʌn], [ʌnonə], [bʌbuʌnʌn], [gələŋʌn], [wʌrʌsʌn], [jʌpə], [jʊlon], [bʌŋkag], [ŋrəbes], [Kʌuʔ], and [əndok].Code switching and code mixing are also used by the villagers in their daily conversation. keyword : code mixing, code switching, code used, domains of language use
AN ANALYSIS ON CODE SWITCHING USED AS A TEACHING STRATEGY BY TWO TEACHERS IN EFL TEACHING AND LEARNING PROCESS AT SMK NEGERI 2 SINGARAJA ., Pt Maysadevi Kusuma; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis alih kode, fungsi alih kode, dan alasan menggunakan alih kode dengan guru bahasa Inggris kelas XI di SMK Negeri 2 Singaraja pada tahun akademik 2015/2016. Ini adalah studi kualitatif yang menggunakan Modifikasi Analytik Induksi sebagai desain. Data tersebut diperoleh melalui observasi kelas. Peneliti juga melakukan wawancara kepada setiap Guru Bahasa Inggris untuk melengkapi data. Akumulasi data menunjukkan bahwa jenis yang paling dominan dari alih kode yang digunakan oleh guru bahasa Inggris kelas XI adalah alih kode intra-sentensial (41,5%), dan kemudian diikuti dengan alih kode inter-sentensial (36,0%), dan yang terakhir adalah alih kode inter-personal (22,5%). Fungsi alih kode adalah untuk meminta informasi lebih lanjut, menekankan informasi tertentu, meminta klarifikasi, memberikan instruksi, memberikan penjelasan yang jelas, membenarkan pemahaman siswa, mengatur gilirannya berbicara, membenarkan jawaban siswa, memberikan kesempatan, membuat klarifikasi, memberikan saran, mengelola kelas, membantu guru untuk membuat lelucon, memberikan pertanyaan, dan meminta pendapat. Alasan menggunakan alih kode adalah sebagai bahasa pengantar dan sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman, untuk membantu guru menarik perhatian siswa, dan membangun suasana yang nyaman di dalam kelas. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi guru untuk menggunakan alih kode sebagai strategi pembelajaran EFL dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dari siswa.Kata Kunci : alih kode, strategi pembelajaran, EFL dalam proses belajar mengajar This study aimed at analyzing the types of code switching, the functions of code switching, and the reasons of using code switching by the English teachers of grade XI at SMK Negeri 2 Singaraja in the academic year 2015/2016. It was a qualitative study which used Modified Analytic Induction as the design. The data was obtained through classroom observation. The researcher also did an interview to each English Teacher in order to complete the data. The data accumulation showed that the most dominant type of code switching used by the English Teacher of grade XI is intra-sentential code switching (41,5%), and then followed by inter-sentential code switching (36,0%), and the last is inter-personal code switching (22,5%). The function of code switching were for asking further information, emphasizing certain information, asking for clarification, giving instruction, giving clear explanation, confirming students’ understanding, regulating turn talking, confirming students’ answer, giving chance, making clarification, giving brainstorming, managing classroom, helping the teacher to make jokes, delivering question, and asking opinion. The reasons of using code switching were as an introductory language and as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to increase students’ understanding, to help the teacher attracting students’ attention, and establishing a comfort atmosphere in the classroom. Based on the result of this study, it is suggested for the teacher to use code switching as a teaching strategy in EFL Teaching and learning process to reach a better understanding of the students.keyword : code switching, teaching strategy, EFL teaching and learning process.
AN ANALYSIS OF BALINESE SWEAR WORDS AMONG THE NORTHERN BALINESE TEENAGERS IN SERIRIT DISTRICT IN THEIR DAILY CONVERSATION ., Made Arsana; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa kasar yang digunakan oleh remaja di Kecamatan Seririt. Subjek dari penelitian ini adalah remaja di kecamatan Seririt yang melakukan percakapan berdasarkan dua domain yaitu, keluarga dan pertemanan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memberikan gambaran tentang bahasa kasar yang digunaan oleh dua domain di Kecamatan Seririt. Data dikumpulkan melalui teknik observasi. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi dimana peneliti menjadi bagian dari penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dua domain yaitu keluarga dan pertemanan tidak mempengaruhi bahasa kasar yang digunakan oleh remaja. Peneliti menemukan 16 bahasa kasar yang digunakan di Kecamatan Seririt. Bahasa kasar itu di kelompokkan menjadi kata-kata yang berhubungan dengan religi, kata-kata yang berhubungan dengan seks, kata-kata yang berhubungan dengan kotoran, kata-kata yang berhubungan dengan nama-nama binatang, kata-kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi, kata-kata yang berhubungan dengan penyakit mental dan kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas seks. Kecamatan Seririt mempunyai kata pirata sebagai kata-kata yang berhubungan dengan religi, 4 kata-kata yang berhubungan dengan seks: naskleng/kleng, peletan, celak, teli, 2 kata-kata yang berhubungan dengan kotoran: sien teli, tai, 2 kata-kata yang berhubungan dengan nama-nama binatang: cicing, bojog, 2 kata-kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi: bencong, sundel, 2 kata-kata yang berhubungan dengan penyakit mental: lengeh, buduh, kata-kata yang berhubungan dengan aktivitas seks: ngangkuk/mekatuk. Kata Kunci : Penelitian deskriptif, bahasa kasar, remaja di kecamatan Seririt. The study aimed at describing the swear words that were used by the teenagers in Seririt district. The subjects of the study were teenagers in Seririt district who conversing in two domains namely family and friendship. This study is descriptive study which gives description of the swear words that were used by two domains in Seririt district. Data were collected through observation technique. This study used participate observation where the researcher was being part of the study. Results of the study showed that two domains did not influence the way teenagers used the swear words. The researcher obtained 16 swear words that were used by teenagers in Seririt district. Those swear words were comprised into words related to religious, words related to sex, words from excrement, words from name of animal, words related to personal background, words from mental illness, words related to sex activities. Seririt district has pirata as words related to religious, 4 words related to sex: naskleng/kleng, peletan, celak, teli, 2 words from excrement: sien teli, tai, 2 words from name of animal: cicing, bojog, 2 words related to personal background: bencong, sundel, 2 words from mental illness: lengeh, buduh, words related to sex activities: ngangkuk/mekatuk.keyword : Descriptive study, swear words, teenagers in Seririt district.
An Analysis of Affixation System of Balinese Dialect of Budakeling, Karangasem ., Dewa Gede Rai Bisma Putra; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 4 No. 2 (2016): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v4i2.9717

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi dan infleksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Beberapa informan dari Budakeling dipilih berdasarkan tiga ruang lingkup: keluarga, kekerabatan dan ketetanggaan. Data dikumpulkan berdasarkan tiga tehnik, yaitu: observasi, tehnik perekaman dan tehnik wawancara. Beberapa instrumen digunakan dalam mengumpulkan data, yaitu: peneliti itu sendiri, Swadesh dan Nothofer daftar kata, kamera, alat perekam digital dan tekts wawacara. Ada tiga proses dalam menganalisa data, data reduction, data display dan conclusion drawing. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ada dua jenis awalan di Dialek Bali Budakeling: awalan {me-}, {n-} dan {ke-}. Ada tiga jenis akhiran di Dialek Bali Budakeling: akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk derivasi adalah awalan {me-}, {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang} dan {-in}. Awalan dan akhiran di Dialek Bali Budakeling yang termasuk infleksi adalah awalan {n-}, {ke-} dan akhiran {-ang}, {-in} dan {-e}. Kata Kunci : Kata kunci: Morfem Derivasi, Morfem Infleksi, Dialek Bali Budakeling Abstract The study aimed at describing the prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation and inflection process. This research was a descriptive qualitative research. There were some informants of Budakeling were chosen based on three domain: family, friendship and neighborhood. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview technique. The data were collected by some instruments, those were the researcher himself, Swadesh and Nothofer word lists, digital recorder, camera, and interview guide. There were three processes in analyzing the data, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of the study showed that there were two kinds of prefixes in Balinese Dialect of BUdakeling; prefix {me-} {n-} and {ke-}. There were three kinds of suffixes in Balinese Dialect of Budakelin; suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to derivation were prefix {me-}, {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in}. Prefixes and suffixes in Balinese Dialect of Budakeling which belonged to inflection were prefix {n-}, {ke-} and suffix {-ang}, {-in} and, {-e}. keyword : Key Words: Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Balinese dialect of Budakeling
Phonological and Lexical Features of Lemukih and Galungan Dialects of Balinese ., Luh Made Wina Jayanti; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.10871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri fonologis dan leksikal dari Lemukih Dialek (LD) dan Galungan Dialek (GD). Informan dari penelitian ini adalah penutur LD dan GD. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian lapangan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan daftar kata Swadesh dengan cara observasi, wawancara, mendengarkan, mencatat, dan merekam. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LD dan GD memiliki persamaan dan perbedaan secara fonologis dan leksikal. Secara fonologis, ditemukan 25 fonem yang sama pada LD dan GD. Fonem-fonem tersebut adalah: 6 vokal: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/, and /ɔ/; dan 19 konsonan: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, and /ŋ/. Di sisi lain, perbedaan secara fonologis terletak pada penggunaan fonem /ʌ/ dan /∂/ pada LD dan GD. Berdasarkan daftar kata Swadesh yang digunakan yang terdiri dari 206 leksikon, 179 leksikon ditemukan sama di LD dan GD secara leksikal. Leksikon tersebut diklasifikasikan menjadi: 144 leksikon yang sama dan 35 leksikon yang serupa. Di sisi lain, hanya 27 leksikon ditemukan sebagai bukti yang membedakan LD dan GD secara leksikal. Penduduk Desa Lemukih dan Galungan menggunakan dialek Bahasa Bali yang berbeda karena adanya bentuk sopan atau Sor Singgih Basa dalam Bahasa Bali.Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, fitur fonologis, fitur leksikal The study aimed to find out the phonological and lexical features in Lemukih Dialect (LD) and Galungan Dialect (GD) of Balinese. The informants of this study were the speakers of LD and GD. This research employed field linguistic design. The data of the study were collected based on Swadesh word list using observation, interview, listening, note-taking, and recording techniques. The obtained data were transcribed and analyzed descriptively. The results of the study show that LD and GD actually have similarities and differences in term of phonological and lexical features. The results of the study show that there are 25 phonemes that similar in LD and GD in term of phonological features. Those phonemes include 6 vowels: /ʌ/, /I/, /ʊ/, /ɛ/, /∂/ ; and 19 consonants: /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /ʔ/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ñ/, /ŋ/. In addition, the differences are the distribution of phoneme /ʌ/ and /∂/ in LD and GD. Furthermore, from the Swadesh word list which contain 206 lexicons, 179 lexicons are found similar in LD and GD in term of lexical features. Those lexicons can be classified into 144 exactly same forms and 35 similar forms of lexicons. On the other hand, only 27 lexicons are found as the evidence that differentiates LD and GD in term of lexical features. In addition, the reason Lemukih and Galungan villagers differ in using Balinese language dialect because of the honorific system or the polite form of the dialect.keyword : dialect of Balinese, lexical features, phonological features
AN ANALYSIS OF JARGONS USED BY NURSING STUDENTS AT GRADE XI IN SMK NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN ., Gusti Ayu Andiani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, arti, dan fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian case study. Subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI Jurusan Keperawatan di SMK Negeri 1 Kubutambahan sebagai suatu komunitas di ruang kelas. Jargon-jargon yang diteliti yaitu jargon yang secara lisan diucapkan yang berdasarkan pada konteks percakapan dari siswa kelas XI Jurusan Keperawatan. Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 81 jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan baik di dalam kelas maupun luar kelas di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Terdapat 14 singkatan, 2 akronim, 12 afiksasi, 2 kliping, 28 kata serapan, dan 23 kata benda. Makna dari jargon-jargon dianalisis berdasarkan konteks percakapan dan wawancara dari siswa perawat. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa terdapat empat fungsi dari jargon-jargon yang digunakan oleh siswa kelas XI Jurusan Keperawatan, antara lain untuk menciptakan komunikasi yang efektif, untuk menunjukan identitas dari siswa perawat, untuk membangun solidaritas antar siswa perawat, dan untuk membangun profesionalisme sebagai siswa perawat. Kata Kunci : jargon, siswa perawat This study aimed at analyzing forms, meaning, and functions of jargons used by nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan. This study was conducted in qualitative approach with case study design. The subjects of this study were 10 nursing students at Grade XI in SMK Negeri 1 Kubutambahan as a community in the classroom. The jargons were investigated in spoken based on the context of nursing students’ conversation. The methods of data collection were observation, interview, and document study. The result of this study represents there are 81 jargons used by the nursing student at Grade XI inside and outside the classroom in SMK Negeri 1 Kubutambahan. There are 14 abbreviations, 2 acronyms, 12 affixations, 2 clippings, 28 borrowings, and 23 nouns.The meaning of jargons was analyzed based on the context of nursing students’ conversation and interview. Additionally, this study denotes there are four functions of jargons used by nursing students at Grade XI namely, to create effective communication, to show nursing students’ identity, to build solidarity among nursing students, and to build professional code as nursing students.keyword : jargon, nursing student
THE ANALYSIS OF SPEECH ACTS IN CLASSROOM MANAGEMENT APPROACH (A CASE STUDY ON ENGLISH TEACHER AT SDN 1 PEMARON) ., Ni Luh Sukareni; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd; ., A.A. Gede Yudha Paramartha, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11081

Abstract

Studi ini bertujuan uantuk menganalisis penggunaan tindak tutur dalam pengaturan kelas oleh guru bahasa Inggris di SDN 1 Pemaron. subjek dalam studi ini yaitu guru bahasa inggris dan siswa SDN 1 Pemaron pada akademik 2016/2017. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskripsi studi kasus yang focus pada kualitative data. Data dari studi ini dikumpulkan melalui observasi, perekaman, pencatatan, dan data transkrip. Studi ini menemukan empat tipe speech acts yaitu assertive, directive, expressive, and commissive yang muncul pada pengaturan kelas oleh guru bahasa inggris di SDN 1 Pemaron. 229 ungkapan telah dianalisis sebagai kategori tindak tutur. Dalam studi ini, tindak directive adalah penggunaan terbanyak dalam pengaturan kelas yaitu 161 ungkapan. Ungkapan-ungkapan tersebut berdampak mengurangi penyimpangan perilaku siswa ketika belajar mengajar.Kata Kunci : pengaturan kelas, tindak tutur This study aimed to analyze the speech acts used in classroom management approach that applied by the English teacher on SDN 1 Pemaron. The subject was the English teacher and students at SDN 1 Pemaron in the academic year of 2016/2017. This research was categorized as descriptive case-study research in which this research focuses on qualitative data. The data of this study were collected through observation, recording, note taking, and data transcription. This study found four types of speech acts namely assertive, directive, expressive and commisive which appeared on classroom management by the English teacher at SDN 1 Pemaron. 229 utterances were analyzed as speech acts category. In this study, directive acts were the most use in classroom management which was 161 utterances.Those utterances reduced student’s misbehaviour during teaching and learning.keyword : classroom management approaches,speech acts
A Comparison of Derivational and Inflectional Morphemes between Nusa Penida Dialect and Sepang Dialect ., Ni Putu Sri Merta Utami; ., Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11094

Abstract

This study aimed at describing the comparison of prefixes and suffixes in Nusa Penida Dialect and Sepang dialect which belong to derivation and inflection. This research was a descriptive qualitative research. Two informants sample of Nusa Penida were chosen based on a set of criteria. The data were collected based on three techniques, namely: observation, recording technique, and interview (listening and noting) technique. The results of the study showed that those ware difference: prefix {mə-}: NPD: tΛlʊh (V) become mΛtΛlʊh (V) and when prefix {mə-} + kΛndΛ (N) become mΛkΛndə (V). suffix {-In}: NPD klΛmbI (N) become klΛmbIn (V). suffix {-ē }: SP: tΛbIng (V) become tΛbIngΛ (V) and NPD: Jǝlǝmǝ (N) become JǝlǝmΛtē (N). The similarity prefix {mə-}: NPD and SP: {mə-} + jΛlΛn (N) become məjΛlΛn (V),. Prefix {m-} NP and SP: {m-} + bʊbʊh (N) become mʊbʊh (V). suffix {-Λŋ} NP and SP: sΛmpΛt (N) + {-Λŋ}→ become sΛmpΛtΛŋ (V). Suffix {-In} NP and SP: nɒt (V) + {-In} → become nɒtIn (V). keyword : Derivational Morpheme, Inflectional Morpheme, Nusa Penida Dialect and Sepang dialect.
An Analysis of Politeness Strategy Used by The Host of Kick Andy Talk Show ., Luh Gede Kirana Sukma; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11491

Abstract

Studi ini membahas realisasi strategi kesopanan yang digunakan oleh pembawa acara dalam talk show Kick Andy. Penting untuk melakukan percakapan yang baik di talk show televisi karena disampaikan ke publik secara langsung. Strategi kesopanan adalah salah satu cara untuk menciptakan percakapan yang baik antara pembawa acara dan tamu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Strategi kesopanan yang digunakan oleh pembawa acara talk show Kick Andy, (2) Penerapan strategi kesopanan oleh pembawa acara talk show Kick Andy, (3) Motif pembawa acara Kick Andy dalam menggunakan jenis strategi kesantunan tertentu berdasarkan teori Brown dan Levinson (1987). Strategi kesantunan yang digunakan oleh tuan rumah itu botak, sopan santun, dan sopan santun negatif. Pada dasarnya, pembawa acara tidak menggunakan strategi beberapa kali saat ingin memaksimalkan efisiensi dalam percakapan. Kesantunan positif digunakan untuk menjalin hubungan baik dan menunjukkan keramahan. Kesopanan negatif digunakan saat tuan rumah memberi hormat kepada orang yang dialaminya, dan juga untuk melunakkan ungkapannya saat ditanya tentang topik sensitif. Kata Kunci : Strategi kesopanan, talk show This study deals with the realization of politeness strategies Kick Andy talk show. It is important to make a good conversation in television talk show because it is delivered to the public directly. Politeness strategy is one ways to create a good conversation between the host and the guest. This study aimed to describe (1) The strategy of politeness which are used by the host of Kick Andy talk show, (2) The implementation of politeness strategy by the host of Kick Andy talk show, (3) The motives of the host of Kick Andy talk show in using particular types of politeness strategy based on the theory of Brown and Levinson (1987). The politeness strategies used by the host were bald on record, positive politeness, and negative politeness. Basically, the host used bald on record when he wanted to make a maximum efficiency in conversation. Positive politeness was used to make rapport and show friendliness. Negative politeness was used when the host gave deference to his addressee, and also to soften his utterance when he asked about sensitive topics. keyword : Politeness Strategies, Talk Show
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION STRATEGIES USED BY THE STAFF OF DEWA MALEN RESTAURANT IN SUKAWATI TOURISM OBJECT TAHUN 2016/2017 ., I Putu Ratama; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Dewa Putu Ramendra, S.Pd, M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol. 5 No. 2 (2017): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i2.11502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) strategi komunikasi yang digunakan oleh staff restoran Dewa Malen di obyek pariwisata Sukawati saat berkomunikasi dengan turis, (2) strategi komunikasi yang paling sering digunakan oleh staff restoran Dewa Malen di obyek pariwisata Sukawati, dan (3) alasan mengapa staff Dewa Malen Restoran menggunakan strategi komunikasi saat mereka berkomunikasi dengan turis. Penelitian ini menggunakan teori dari Dornyei, Littlewood, Bialystok, dan Tarone, Cohen dan Dumas mengenai klasifikasi strategi komunikasi. Subyek penelitian ini adalah 3 staff restoran Dewa Malen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada 106 ucapan yang dapat diklasifikasikan kedalam strategi komunikasi. Dari 106 strategi komunikasi yang terjadi, terdapat 7 tipe strategi berkomunikasi yang digunakan oleh staff restoran Dewa Malen yaitu, Clarification request, Paralinguistic, Time-gaining, Circumlocution, Approximation, Language Switching, dan Message abandonment. Dari semua tipe strategi komunikasi yang digunakan, Clarification request adalah yang paling banyak digunakan yaitu sebanyak 48 kali atau 45,20%, Paralinguistic digunakan sebanyak 29 kali atau 27,30%, Time gaining digunakan sebanyak 22 kali atau 20,75%, Circumlocution, Approximation dan Language switching masing-masing digunakan sebanyak 2 kali atau 1,88%, dan Message abandonment digunakan sebanyak 1 kali atau 0,10%. Staff mengunakan startegi komunikasi untuk mendapat dan memberikan informasi yang lebih jelas sehingga tidak ada kesalah pahaman dan meningkatkan kesopanan yang lebih kepada tamu. Kata Kunci : Restoran Dewa Malen Staff, Strategi komunkasi, turis. This study aimed to know (1) the types of communication strategies used by the staff of Dewa Malen Restaurant in Sukawati tourism object when they communicated with tourists, (2) the types of communication strategies mostly used by the staff of Dewa Malen Restaurant in Sukawati tourism object and (3) the reasons why the staff used the types of communication strategies when they communicated with tourists. This research used the theories from Dornyei, Littlewood, Bialystok, and Tarone, Cohen and Dumas about the classifications of communication strategies. The subjects of this research were three staff of Dewa Malen Restaurant. The result of the study showed that there were 106 communication strategies occurred which could be classified. From 106 communication strategies happened, there were seven communication strategies used by the staff of Dewa Malen Restaurant such as Clarification request, Paralinguistic, Time-gaining, Circumlocution, Approximation, Language switching and Message abandonment. From seven types of communication strategies used, Clarification request was the most frequently used by the staff that were 48 times or 45.20%. Paralinguistic was used for 29 times or 27.30%, Time-gaining was used for 22 times or 20.75%. Approximation, Circumlocution and Language switching were used two times for each strategy or 1.88% and Message abandonment was used for once time or 0.10%. The staff used communication strategies in order to get and give clearer information to avoid misunderstanding and increased politeness to the tourists. keyword : Communication strategies, Dewa Malen Restaurant, Staff, Tourist.
Co-Authors ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., Dewa Gede Rai Bisma Putra ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A. ., Eva Patra Sari ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Ayu Andiani ., Gusti Putu Candra Widnyana ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Andre Agasi ., I Gede Juliadnyana ., I Gede Juliadnyana ., I Gede Widiana Pradana ., I Gede Widiana Pradana ., I Gusti Agung Putu Samiasri ., I Gusti Agung Putu Samiasri ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana ., I Gusti Ngurah Bagus Aryana ., I Gusti Ngurah Budaartha ., I Putu Ambara Putra ., I Putu Ambara Putra ., I Putu Ratama ., Ida Ayu Novia Ari Swandewi ., Ida Ayu Novia Ari Swandewi ., Iffatul Muslimah ., Iffatul Muslimah ., Ika Yogi Wirawan Putra ., Ika Yogi Wirawan Putra ., Intania Harismayanti ., Intania Harismayanti ., Kadek Yeyen Meyasa ., Kadek Yeyen Meyasa ., Ketut Asri Primayani ., Km Triyunita Yani ., Km Triyunita Yani ., KOMANG TRI DARMA ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Gede Kirana Sukma ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Made Wina Jayanti ., Luh Widiyaswary ., Made Arsana ., Made Intan Kusuma Dewi ., Made Intan Kusuma Dewi ., Maria Cynthia Meilina ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni G. A. Kd Sukma Dwijayanti ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi ., Ni Kadek Fiona Yunita Dewi ., Ni Kadek Warmasari ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi ., Ni Luh Putu Linda Sumariyanthi ., Ni Luh Sukareni ., Ni Luh Wayan Verayanti ., Ni Luh Wayan Verayanti ., Ni Nyoman Indah Ayu Maharani ., Ni Pt Repin Cemara Dewi ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Putu Sri Merta Utami ., Ni Wayan Ria Candra ., Ni Wayan Ria Candra ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Prof. Dr.I Ketut Seken, M.A. ., Pt Maysadevi Kusuma ., Pt Maysadevi Kusuma ., Putu Cendhani Sari Suartana ., Siti Juliani Putri Sulandari ., Siti Juliani Putri Sulandari ., Sophiarini Putu Yulia ., Vivien Hartini Laksmi Magga ., Vivien Hartini Laksmi Magga Aditiya, I Gede Rizky Adnyani, Ni Luh Putu Sri Agus Adi Yasmita . Agustini, Made Ari Dwita Anak Agung Gede Yudha Paramartha Anita Sofia Veronia Ariantari, Pande Kadek Dea Aridana, I Komang Japar Arisuta, Pande Gede Darma Ayu Kadek Surya Maharani Chrisna Putri Arief Utami Dewa Ayu Eka Agustini Dewa Komang Tantra Dewantara, Kadek Andre Karisma Dewi, Agung Ayu Putu Septia Dewi, Iga Lokita Purnamika Utami Dewi, Komang Putri Dewi, Ni Kadek Kasandra Dharma, Ketut Pande Bagus Wahyu Surya Dharmasanti, Ni Made Utari Eka Setiawati, Ni Luh Elmiani, Ni Wayan Santi Era Marsakawati, Ni Putu G.A.P. Suprianti Gasella, S A GD Hoki Artha Tama Wijaya Gede Mahendrayana Gusti Ayu Putu Ari Utami Hayuni, Nyoman Tri Hendra Yani, Kadek Nila Hendrayani, Kadek Nila Hilda, Livia I Gede Budasi I Gede Nurjaya I Gede Rizky Aditiya I Gede Sumerjaya ., I Gede Sumerjaya I Kadek Suarsana . I Ketut Trika Adi Ana I Komang Japar Aridana I Luh Meiyana Ariss Susanti I Made Liantana Riasa ., I Made Liantana Riasa I Nyoman Adi Jaya I Nyoman Adi Jaya Putra I Nyoman Laba Jayanta I Nyoman Pasek Hadi Saputra I Nyoman Pasek Hadisaputra I Putu Citra Yudha ., I Putu Citra Yudha I Putu Eka Adi Sanjaya ., I Putu Eka Adi Sanjaya I Putu Galan Brahmanusi ., I Putu Galan Brahmanusi I Putu Gede Parma I Wayan Suarnajaya I Wayan Swandana I Wayan Wira Praditya I.G.A. Lokita Purnamika Utami IDA AYU MADE ISTRI UTAMI . Ida Ayu Teguh Kesari Wirata ., Ida Ayu Teguh Kesari Wirata Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Putu Arjun Adinata Jaya, I Nyoman Adi Juniarta, Adi Krisna Kadek Dhea Paramitha Amara Putri Kadek Dwi Candra Oktariana Kadek Yudha Septiawan Kadek Yudiana Komang Tuti Irmawati ., Komang Tuti Irmawati Kurniawan, Mas Adi Laksana, I Putu Yoga Lestari, Ni Putu Candra Widiya Luh Desi Karunia Lestari ., Luh Desi Karunia Lestari Luh Putu Artini M.L.S ., Dr.Sudirman, M.L.S M.Pd ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd., M.Pd Made Arniati ., Made Arniati Made Dharma Susena Suyasa Mahajendra, Pande Gede Baba Mahardika, Kadek Manik Puspita, Ni Nyoman May Anggara Jiwa Hanuraga ., May Anggara Jiwa Hanuraga Ni Komang Arie Suwastini Ni Komang Julia Dewi Ni Komang Suciati Ni Luh Dewi Antari ., Ni Luh Dewi Antari Ni Luh Putu Riska Agustiawati Ni Made Astiti Sari . Ni Made Dita Sintadewi . Ni Made Meyra Reditya Devi Ni Made Ratminingsih Ni Nyoman Manik Puspita Ningrum, Sabila Puspita Pande Agus Putu Dharma Putra Pandita, Sang Putu Ari Paramarta, I Made Suta Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA . Prof. Dr.I Ketut Seken,MA . Putra, Komang Bayu Widhyasmara Putri, Kadek Dhea Paramitha Amara Putri, Ni Luh Wiji Adnyani Putu Adi Krisna Juniarta Putu Adi Krisna Juniarta Putu Niken Praweda Yanti Putu Suarcaya Rany Prihastuti, Luh Putu S A Gasella Sacani, Ketut Catur Arya Saniada, Komang Nova Sari, Nyoman Arina Putri Sari, Yulnada Satriya Wibawa, I Putu Gede Sinta Ary Gasella ., Sinta Ary Gasella Sugiani, Ni Nyoman Sumaniari, Ni Wayan Rosi Sutrini, Ayu Nyoman Tantri, Ade Asih Susiari Tristiani, Ni Kadek Ita Utamayana, I Wayan Yoga Wardani, Ni Komang Sri Wicaksana, GDA Widyasari, Ni Putu Wulandari, Ni Luh Putu Titin Yuda Pradana, Wayan Radita