Claim Missing Document
Check
Articles

Found 64 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha

PENINGKTAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN INSPIRATOR GAMBAR PERISTIWA SISWA KELAS VII A SMP N 1 MELAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ni Putu Karmila .; Drs. Gede Gunatama, M.Hum. .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 5 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v5i3.8686

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui: (1) peningkatan kemampuan menulis siswa kelas VII A dalam pembelajaran puisi, (2) langkah-langkah pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII A, dan (3) mengetahui respons siswa terhadap model pembelajaran kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A. Objek penelitian ini dibedakan atas dua macam, yaitu objek yang mencerminkan proses objek yang mencerminkan produk. Objek yang mencerminkan proses adalah aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dan objek yang mencerminkan produk dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi siswa kelas VII A. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP N 1 Melaya, yaitu di kelas VII A. jumlah siswa di kelas VII A adalah 36 orang, terdiri atas 30 msiswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode kuesioner/angket, dan metode tes. Data mengenai kemampuan menulis puisi siswa dan respons siswa di analisis secara deskriptif kuantitatif. Data mengenai langkah-langkah model pembelajan kontekstual dianalisis secara deskriptif kualitatif. Perolehan skor rata-rata yang dicapai siswa kelas VII A dalam kegiatan menulis puisi pada observasi awal adalah (65,71%), pada siklus I meningkat 83,45, sehingga rata-ratanya menjadi (74,76%), dan pada siklus II meningkat 80,69%, sehingga rata-ratanya menjadi (83,45%). Respons siswa dalam penerapan model pembelajaran kontekstual adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor respons pada siklus I adalah 32,42 dengan kategori positif dan siklus II 38,09 dengan kategori positif. Berdasarkan pemerolehan skor siswa dari segi kemampuan menulis puisi dan respons terhadap penerapan model pembelajaran kontekstual penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Kata Kunci : kontekstual, menulis puisi, gambar peristiwa. This research is a classroom action research (PTK). The purpose of this study was to determine: (1) an increase in students' writing ability of class VII A in learning poetry, (2) measures of contextual learning in enhancing the ability to write poetry class VII A, and (3) determine a student's response to contextual learning model. This study was conducted in two cycles, each cycle was conducted in two sessions. The subjects were students of class VII A. The object of research is divided into two kinds, namely objects that reflect objects that reflect the product. Objects that reflect the process is the activity of students in participating in learning activities to write poetry using contextual learning model and objects that reflect the product of this research is the ability to write poetry class VII A. Class Action Research was conducted in SMP N 1 Melaya, ie in class VII A. the number of students in class VII A was 36 people, consisting of 30 male students and 6 female students.Data collection methods used in this research is the method of observation, questionnaires / questionnaire, and test methods. Data on students' ability to write poetry and a student's response in quantitative descriptive analysis. Data about the steps pembelajan contextual models were analyzed descriptively qualitative. Obtaining the average score achieved class VII A in the activities of writing poems on the initial observation was (65.71%), the first cycle increased 83.45, so that the average becomes (74.76%), and the second cycle increased by 80.69%, so the average into (83.45%). The response of students in the application of contextual learning model is positive. It can be seen from the acquisition score responses in the first cycle was 32.42 with positive categories and cycle II 38.09 with a positive category. Based on the scores of students in terms of acquiring the ability to write poetry and in response to the application of contextual learning model of this study was successful.keyword : contextual, writing poetry, drawing events
PERBANDINGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL DUA BELAS PASANG MATA KARYA SAKAE TSUBOI, SERTA KONTRIBUSINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Putu Agus Artayasa .; Drs.Gde Artawan,M.Pd .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9378

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2) membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis. Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat kesesuaian. Kata Kunci : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2) compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic, extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1) determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme, plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community economic background, educational background, and the background of the author. The second equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.keyword : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature
PERBANDINGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL DUA BELAS PASANG MATA KARYA SAKAE TSUBOI, SERTA KONTRIBUSINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Putu Agus Artayasa .; Drs.Gde Artawan,M.Pd .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9379

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2) membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis. Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat kesesuaian. Kata Kunci : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2) compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic, extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1) determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme, plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community economic background, educational background, and the background of the author. The second equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.keyword : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature
Teknik Penguatan dalam Pembelajaran Menulis di Kelas X IPB MAN Patas Kecamatan Grokgak Muh Hisni .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .; Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) teknik-teknik penguatan yang diterapkan guru dalam pembelajaran menulis (2) respons siswa setelah guru memberikan penguatan dalam pembelajaran menulis, dan (3) kendala-kendala yang dialami guru guru memberikan penguatan dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas X IPB MAN Patas, kecamatan Grokgak. Objek penelitian ini adalah teknik penguatan guru dalam pembelajaran menulis, respons siswa setelah guru melakukan penguatan, dan kendala dalam menggunakan teknik penguatan tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, perekaman, dan wawancara. Metode analisis data pada penelitian ini mencakup yaitu 1) identifikasi data, 2) klasifikasi data, 3) penyajian data, dan 4) verifikasi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) teknik penguatan yang ditampilkan dan dilakukan guru sudah bervariasi terlihat dari sudah adanya teknik penguatan yang digunakan guru, (2) respons siswa setelah guru memberikan teknik penguatan, yaitu (a) respons verbal,yang berupa ucapan “terima kasih” (b) respons nonverbal, yang berupa senyuman, dan anggukan kepala (3) Kendala-kendala yang dihadapi guru bersumber dari faktor guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan khususnya dalam pengorganisasian kelas.Kata Kunci : teknik penguatan, menulis, verbal, non-verbal This study aimed to describe (1) the teknique of reinforcement are applied teacher in writing (2) a student's response after the teacher provide reinforcement in learning to write, and (3) the constraints experienced teachers provide reinforcement teacher in the learning. This research uses descriptive qualitative research design. The subjects were Indonesian teachers in class X MAN IPB Patas, sub Grokgak. The object of this study is the technique Strengthening teacher in writing class, a student's response after strengthening teacher, and constraints in using the reinforcement techniques. Data collection method used is the method of observation recording, and interviews. Methods of data analysis in this study include: 1)identification of the data, 2) classification of data, 3) data, and 4) verification and drawing conclusions The results of this study indicate that (1) strengthening techniques shown and do teachers have varied looks of own implementation of the components of reinforcement techniques, (2) the students' responses after the teacher provides reinforcement techniques, namely (a) response to verbal, students meespon answered with said "thank you thump" when given reinforcement by the teacher. (B) nonverbal responses, in the form of a smile and a nod of the head (3) Constraints faced by teachers sourced from a factor of teachers, students, facilities and infrastructure, especially in the organization of the classroom environmentkeyword : reinforcement techniques, writing. Verbal, non verbal
KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER : PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA Ni Wayan Widya Kumalayanti .; Drs.Gde Artawan,M.Pd .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.11252

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan konflik sosial yang terdapat dalam Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer karya Pramoedya Ananta Toer, dan (2) Untuk mengetahui relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Subjek penelitian ini adalah Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. sedangkan objek penelitian ini adalah konflik sosial yang terdapat dalam Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer yang dianalisis dengan pendekatan sosiologi sastra dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra. Data penelitian ini berupa konflik sosial dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra. Pengumpulan data penelitian ini berupa studi pustaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah: (1) Penentuan Subjek dan Objek Penelitian; (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrumen penelitian, penyajian hasil analisis data); dan (3) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Konflik sosial yang terdapat dalam Novel Perawan Remaja dalam Cengkereman Militer karya Pramoedya Ananta Toer terbagi menjadi tiga jenis yaitu konflik sosial politik, konflik sosial ekonomi, dan konflik sosial yang berkaitan dengan tatanan masyarakat, dan (2) Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer dapat dijadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan kriteria pemilihan bahan ajar sastra. Kata Kunci : Konflik Sosial, Novel ,Pembelajaran, Bahan Ajar *This descriptif research is aimed to (1) Describe the social conflict in Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer novel by Pramoedya Ananta Toer, and (2) Know its relevance as a literature learning material in Senior High School. The Subject of this research is Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Meanwhile, the object of this research is a social conflict in Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Which is analyzed by the approach of literature sociology and its relevance as a literature learning material. The data of this research is social conflict and its relevance as a literature learning material. The data collection of this research is a literature study. This research use descriptive qualitative research consists of some methods: (1) determination of subject and object of the research; (2) methods of the research (data collection, data processing, instrument of research, and presentation of data analysis result; and (3) conclusion. The result of this research shows that (1) social conflict in Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer novel by Pramoedya Ananta Toer is divided in to three kinds, those are: the social political conflict, social economic conflict, and this social conflict which is related to the public order, and (2) Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Novel by Pramoedya Ananta Toer can be a literature learning material at class XII of Senior High School based on the criteria of literary materials selectionkeyword : *Social Conflict, Novel, Learning, Learning Materials.
ASPEK TOLERANSI DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA Ni Nyoman Tresna Dara Laksmi .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .; Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.11273

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan (1) menganalisis aspek toleransi yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata tinjauan sosiologi sastra dan (2) implementasi sebagai bahan ajar sastra di SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Ayah karya Andrea Hirata. Objek penelitian ini adalah aspek toleransi yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yang dianalisis dengan tinjauan sosiologi sastra dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrumen penelitian, dan penyajian hasil data), dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) dalam novel Ayah ini memiliki tiga aspek toleransi, yaitu sikap lembut (linient attitude), kebebasan berekspresi, dan tidak memaksakan kehendak dan (2) novel Ayah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan kesesuaian. Kata Kunci : aspek toleransi, ayah This descriptive qualitative study aimed at (1) analyzing the aspect of tolerance existed in a novel entitled “Ayah” by Andrea Hirata through the approach of sociology of literature and (2) its implementation as a teaching material of literature subject in senior high school. The subject of this study is a novel entitled “Ayah” by Andrea Hirata. The object of the study is the aspect of tolerance existed in a novel entitled “Ayah” by Andrea Hirata which was analyzed by using the approach of sociology of literature its implementation as a teaching material of literature subject in senior high school. Documentation method of data collection was used in this study. The researcher used qualitative approach with the following steps: (1) determining the subject and the object of the study, (2) procedures of data collection (collecting data, analyzing the data, determining the research instrument, and presenting the result), and (3) conclusion drawing. The result of the study showed that (1) there are three aspects of tolerance existed in a novel entitled “Ayah” by Andrea Hirata namely, lenient attitude, freedom of expression and not imposing willingness, and (2) the novel can be used as teaching material of literature subject for senior high school students grade twelve based on the novel readability and appropriateness.keyword : aspect of tolerance, ayah
ANALISIS NASKAH DRAMA KARYA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 SINGARAJA DIKAJI DARI SEGI STRUKTUR DRAMATIK DAN PANDANGAN PARA TOKOH NI KADEK TRISNA W .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .; Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14355

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) struktur dramatik dalam naskah drama karya siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Singaraja, dan (2) pandangan para tokoh dalam naskah drama karya siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Singaraja. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah naskah drama karya siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja. Objek dalam penelitian ini adalah struktur dramatik dan pandangan para tokoh. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi. Data yang dikumpulkan berupa struktur dramatik dan pandangan para tokoh. Hasil penelitian ini adalah (1) sebagian besar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Singaraja sudah mampu membuat naskah drama dengan struktur dramatik yang lengkap dimulai dari bagian awal (eksposisi), komplikasi (konflik), bagian tengah (klimaks/krisis), bagian akhir (resolusi), dan simpulan (konklusi). Selain itu, terdapat siswa yang membuat naskah drama hanya terdiri atas empat bagian, tiga bagian, dan dua bagian struktur dramatik. (2) Naskah drama yang ditulis oleh siswa sebagian besar sudah menunjukkan pandangan tokoh yang terdapat pada dialog para tokoh. Siswa sudah mampu membuat pandangan para tokoh dengan baik. Siswa mengemas pandangan tersebut sesuai dengan yang mereka alami, lihat, ataupun dengar. Pandangan-pandangan yang ada pada naskah drama siswa meliputi: pandangan mengenai arti persahabatan, anak yang durhaka, pertengkaran, tolong menolong (sosial), kesehatan, dan tidak menyakiti makhluk hidup lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan, dijadikan masukan mengenai pembelajaran menulis naskah drama di sekolah, dan memudahkan siswa dalam belajar menulis naskah drama yang memiliki struktur drama yang jelas dan pandangan pada tokoh.Kata Kunci : struktur dramatik, pandangan para tokoh, naskah drama This study was aimed at describing (1) dramatic structure of drama scenario of VIIIA class students in SMP Negeri 7 Singaraja and (2) views of characters in drama scenario which created by VIIIA class students in SMP Negeri 7 Singaraja. This study was descriptive qualitative research. The subject of this study was the drama scenario created by the students of class VIIIA SMP Negeri 7 Singaraja. The object of this study was dramatic structure and views of the characters. The method of data collection was conducted through documentation method. The data was collected in the form of dramatic structure and views of the characters. The results of this study are (1) most of the students of VIII A class in SMP Negeri 7 Singaraja have been able to make drama scenario with complete dramatic structure which is started from the beginning (exposition), the compilation (conflict), the middle (climatic/crisis), the end (resolution), and the conclusions (conclusions). In additional, there are students create drama scenario which only consist of four parts, three parts and two parts of dramatic structure. (2) Drama scenario that is created by the students mostly had showed characters' view on the characters' dialogue. Students are able to create characters' view well. Students wrap that characters' view based on what they have experienced, seen or listened. The views on the students' drama scenario cover: view about the meaning of friendship, the rebellious child, the quarrel, helping each other (social), health, and not to harm other creatures. This research findings are hoped could give knowledge contribution, could be a suggestion in learning about drama scenario writing at school and the students could be easy in learning about drama scenario writing with a clear structure and characters' views.keyword : dramatic structure, views of characters, drama scenario
PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET BERBASIS HOTS (HIGHER ORDER TINKING SKILL) GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN CERITA FABEL DI KELAS VII MTs NEGERI 2 BULELENG Riska Arisma .; Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14615

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan (1) penggunaan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dalam pembelajaran cerita fabel di kelas VII dan (2) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru saat menggunakan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dalam pembelajaran cerita fabel di kelas VII MTs Negeri 2 Buleleng. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru saat menggunakan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini ialah (1) penggunaan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dalam pembelajaran cerita fabel telah memenuhi prosedur, yaitu pada awal pembelajaran, guru mampu menggiring siswa; pada inti pembelajaran, siswa mampu mengikuti pembelajaran cerita fabel dengan menggunakan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dengan maksimal, dan pada akhir pembelajaran siswa mampu menjawab pelatihan HOTS dengan baik. (2) Kendala guru adalah dari segi siswa. Simpulan penelitian ini adalah (1) penggunaan booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) telah efektif dan sesuai prosedur. (2) Kendala yang ditemukan oleh guru adalah dari segi siswa. Saran penelitian ini ialah, guru bahasa Indonesia agar mempertahankan keefektifan media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan pembelajaran.Kata Kunci : Media booklet berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill), pembelajaran, cerita fabel This study aimed to describe (1) the use of HOTS-based booklet book (Higher Order Thinking Skill) in learning fable story for seventh grade students and(2) constraints faced by teachers when using HOTS-based booklet (Higher Order Thinking Skill) in learning fable story at seveth grade students in MTs Negeri 2 Buleleng. This study used descriptive qualitative research design. The subjects of this study were teachers and students. The object of this study was the use of HOTS-based booklet book (Higher Order Thinking Skill) and constraints faced by teachers when using HOTS-based booklet (Higher Order Thinking Skill). The data were collected through observation, documentation, and interview. The data in this study were analyzed descriptive qualitatively. The results of this study were (1) the use of HOTS-based booklet book (Higher Order Thinking Skill) in learning fable story has followed the procedure, that is at the beginning the teacher's learning, can lead the students; at the core of learning the students were able to follow the learning of fable story by using HOTS-based booklet (Higher Order Thinking Skill) maximally, and at the end of the learning students were able to answer HOTS training well. (2) the teacher’s constraints was in terms of the students. The conclusions of this study were (1) the use of HOTS-based booklets (Higher Order Thinking Skill) has been effective and based on the procedures. (2) the obstacles found by teachers was in terms of the students. The suggestion of this research is, Indonesian teacher should maintain the effectiveness of HOTS-based booklet media (Higher Order Thinking Skill) and motivate the students more to increase their learning.keyword : HOTS-based booklet medium (Higher Order Thinking Skill), learning, fable story
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA BUKU TEKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MATERI MEMBUAT SINOPSIS NOVEL REMAJA INDONESIA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 2 SAWAN Elisabeth Pinis .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .; Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14631

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pembelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan media buku teks pada materi membuat sinopsis novel remaja Indonesia di kelas VIII C di SMP Negeri 2 Sawan dan (2) kendala-kendala yang memengaruhi ketidakefektifan penggunaan media buku teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi membuat sinopsis novel remaja Indonesia di kelas VIII C di SMP Negeri 2 Sawan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, baik secara teoretis maupun praktis. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawan, sedangkan objek penelitian ini yakni pembelajaran dan kendala-kendala yang memengaruhi ketidakefektifan penggunaan media buku teks pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam membuat sinopsis novel remaja Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakann teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi membuat sinopsis remaja Indonesia lebih terfokus pada buku teks. (2) Kendala-kendala yang memengaruhi ketidakefektifan pembelajaran pada materi membuat sinopsis novel remaja Indonesia, yakni berasal dari faktor guru dan siswa. Kendala yang dirasakan oleh guru di antaranya guru kekurangan waktu dalam proses pembelajaran dan membuat siswa agar tidak mudah bosan untuk mendengarkan materi yang dijelaskan. Selanjutnya, kendala yang dirasakan oleh siswa di antaranya, tidak semua siswa memiliki buku teks, sulit memahami contoh sinopsis novel pada buku teks, kemampuan siswa dalam membuat sinopsis novel remaja Indonesia sangat rendah, menemukan novel remaja Indonesia cukup susah, serta membaca novel membutuhkan kosentrasi dan waktu yang cukup lama. Kata Kunci : Media Buku teks, Pembelajaran bahasa Indonesia membuat sinopsis novel This study aims to describe (1) learning Indonesian through the use of text book media on the material to make a synopsis of Indonesian adolescent novels in class VIII C in SMP Negeri 2 Sawan and (2) constraints that affect the ineffectiveness of the use of text book media in learning Indonesian at material make synopsis of adolescent novel Indonesia in class VIII C in SMP Negeri 2 Sawan. The results of this study are expected to provide benefits for some parties, both theoretical and practical. The subjects of this study are students and teachers of class VIII C SMP Negeri 2 Sawan, while the object of this study is learning and constraints that affect the ineffectiveness of text book media use in learning Indonesian in making synopsis of adolescent novels Indonesia. This research uses data collection method in the form of observation, interview, and documentation. Data were analyzed by using qualitative descriptive data analysis technique. The results showed (1) Indonesian language learning in the material to make the synopsis of Indonesian teenagers more focused on text books. (2) Constraints affecting the ineffectiveness of learning in the material make synopsis of adolescent novel Indonesia, that is derived from factor of teacher and student. Constraints felt by teachers include teachers lack of time in the learning process and make students not easily bored to listen to the material described. Furthermore, the obstacles are felt by students in between, not all students have text books, it is difficult to understand examples of novel synopsis of text books, students' ability in making synopsis of Indonesian teen novels is very low, finding novels of Indonesian teenagers quite difficult, and reading novel requires concentration and a long time.keyword : Media Text books, Indonesian Lessons create a novel synopsis
PEMANFAATAN TEKNIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MIPA 5 SMA N 1 PAYANGAN I Nyoman Trayanjana Putra .; Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si. .; Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 7 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v7i2.14985

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan (1) mengetahui langkah-langkah penggunaan teknik kata kunci pada pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X MIPA 5 di SMA N 1 Payangan, (2) mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks eksposisi siswa SMA N 1 Payangan setelah melaksanakan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan teknik kata kunci. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X MIPA 5 bernama Ni Putu Lina Wahyuningsih dan siswa kelas X MIPA 5 yang berjumlah 26 di SMA N 1 Payangan. Objek penelitian ini adalah penggunaan kata kunci untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi di kelas X MIPA 5 SMA N 1 Payangan. Metode pengumpulan data ini adalah metode observasi dan metode tes. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data langkah-langkah pemanfaatan teknik kata kunci dalam menulis teks eksposisi dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan teknik kata kunci. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah penerapan teknik kata kunci, yaitu guru memberikan penjelasan kepada siswa melalui tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa, guru menjelaskan langkah-langkah menulis teks eksposisi menggunakan teknik kata kunci, guru membagikan gambar karikatur sebagai media dalam pelatihan menulis teks eksposisi, dan guru membimbing siswa secara intensif agar dapat menghasilkan tulisan yang baik, (2) hasil peningkatan skor yang diperoleh pada pratindakan yaitu 62,3 dengan kategori cukup. Pada siklus I skor meningkat menjadi 65,6 dengan kategori cukup, dan pada siklus II menjadi 72,6 dengan kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknik kata kunci dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X MIPA 5 SMA N 1 Payangan. Kata Kunci : teknik kata kunci, menulis, teks eksposisi This study was a classroom action research which aims to (1) know the steps of using keyword technique on learning writing exposition text of X class of MIPA 5 in SMA N 1 Payangan, (2) to know the improvement of writing skill of exposition text of SMA N 1 Payangan after implementing writing expository text using keyword technique. The subjects of this study were teachers and students. The name of Indonesian teacher in X class of MIPA 5 is Ni Putu Lina Wahyuningsih and the total of the students were 26 in SMA N 1 Payangan. The object of this study was the use of keywords to improve the students writing ability in writing exposition text in class X MIPA 5 SMA N 1 Payangan. This method of data collection were observation and test methods. Observational methods were used to collect data on the use of keyword techniques in writing expository texts and test methods used to collect data on the results of the ability to write expositive text using the keyword technique. The data of this study were analyzed by using qualitative descriptive quantitative technique. The results of this study indicate that (1) the steps of application of keyword technique, such as the teacher gives explanations to the students through question and answer to explore the students' knowledge, the teacher explains the steps of writing exposition text using the keyword technique, the teacher distributed the caricature image as the media in training of writing expository text, and teacher guiding students intensively in order to produce good writing, (2) the result of score before treatment was 62,3 with enough category. In the first cycle the score increased to 65.6 with sufficient category, and in cycle II to 72.6 with good category. It can be concluded that the utilization of keyword techniques can improve the ability to write expository text of X grade students of MIPA 5 SMA N 1 Payangan.keyword : keyword technique, writing, exposition text
Co-Authors ., Elisabeth Pinis ., I Komang Dodik Muliarta ., I Nyoman Trayanjana Putra ., I Wayan Agus Wiratama ., Muh Hisni ., NI KADEK TRISNA W ., Ni Luh Rai Asri Arsini ., Ni Nyoman Tresna Dara Laksmi ., Ni Putu Karmila ., Ni Wayan Widya Kumalayanti ., Putu Agus Artayasa ., Riska Arisma ., Solehatul Kamilah ., Titin Rahmaniah Arisma, Riska Drs. I Nyoman Seloka Sudiara, M.Pd . Elisabeth Pinis . Gde Artawan Gede Gunatama I Gusti Ayu Adhi Pusparini . I Gusti Ayu Adhi Pusparini ., I Gusti Ayu Adhi Pusparini I Gusti Ayu Putu Budi Saraswati Pratiwi . I Gusti Ayu Putu Budi Saraswati Pratiwi ., I Gusti Ayu Putu Budi Saraswati Pratiwi I Gusti Ngurah Oka Agustawan . I Komang Dodik Muliarta . I Made Astika I Nyoman Trananjaya Putra I Nyoman Trayanjana Putra . I Nyoman Yasa I Putu Mas Dewantara I Wayan Agus Wiratama . I Wayan Esa Bhaskara . I Wayan Wendra I Wayan Yogi Mellastyawan . I Wayan Yogi Mellastyawan ., I Wayan Yogi Mellastyawan Ida Bagus Made Ludy Paryatna Ida Bagus Putra Manik Aryana Ida Bagus Putrayasa L. Eka Trislijayanti . L. Eka Trislijayanti ., L. Eka Trislijayanti LUH TIRTA . M. Husain . M. Husain ., M. Husain M.Pd Drs. I Nyoman Seloka Sudiara . M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . Made Sri Indriani Muh Hisni . Ni Kadek Parmini . NI KADEK TRISNA W . Ni Kadek Wulan Adnyasari . Ni Kadek Wulan Adnyasari ., Ni Kadek Wulan Adnyasari Ni Kd. Trisna Widiastuti Ni Ketut Cahya Mahayuni . Ni Ketut Cahya Mahayuni ., Ni Ketut Cahya Mahayuni Ni Ketut Sri Utami . Ni Ketut Sri Utami ., Ni Ketut Sri Utami Ni Komang Rai Nuratni . Ni Luh Rai Asri Arsini . Ni Made Rai Wisudariani Ni Made Rusni Bunadi . Ni Nyoman Tresna Dara Laksmi . Ni Putu Esti Juniastuti . Ni Putu Karmila . Ni Wayan Widya Kumalayanti . Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum . Putra, I Nyoman Trananjaya Putu Agus Artayasa . Putu Kartika Sari . Putu Kartika Sari ., Putu Kartika Sari PUTU YUSTINA INDRIANA DEWI . Riska Arisma Riska Arisma . Sang Ayu Putu Sriasih Solehatul Kamilah . Tantri, Ade Asih Susiari Titin Rahmaniah . Wayan Somodana . Widiastuti, Ni Kd. Trisna