Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa yang berdampak pada kesulitan dalam memahami dan menghubungkan konsep-konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Discovery Learning dan tingkat resiliensi matematis terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain Quasi Experiment tipe Pretest dan Posttest Control Group Design. Subjek penelitian terdiri dari 62 siswa kelas VIII SMP Cendekia NW Aiklomak yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan koneksi matematis dan angket resiliensi matematis, kemudian dianalisis menggunakan Two-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang diajar dengan Discovery Learning dan metode konvensional (Sig. = 0,000 < 0,05). Selain itu, resiliensi matematis berpengaruh signifikan terhadap kemampuan koneksi matematis (Sig. = 0,000 < 0,05), di mana siswa dengan resiliensi tinggi memperoleh hasil lebih baik dibandingkan siswa dengan resiliensi sedang dan rendah. Namun, tidak ditemukan interaksi signifikan antara model pembelajaran dan resiliensi matematis (Sig. = 0,946 > 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan Discovery Learning efektif dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematis, serta resiliensi matematis merupakan faktor penting yang memengaruhi keberhasilan siswa.