Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan

PENGARUH PENAMBAHAN TANAMAN CHICORY (Cichorium intybus) DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA SAPI POTONG (IN VITRO) Fauzan Lutfi Rahman; Rahmat Hidayat; Mansyur Mansyur
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i3.36314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai taraf pemberian tanaman chicory (Cichorium intybus) dalam ransum sapi potong terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik (in vitro). Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Aacak Lengkap (RAL). Terdapat lima perlakuan berupa ransum lengkap yang dijadikan kosentrat dengan penggunaan berbagai dosis tanaman chicory (Cichorium intybus) yaitu P0 (ransum mengandung 0% chicory), P1 (ransum mengandung 10% chicory), P2 (ransum mengandung 20% chicory), P3 ( ransum mengandung 30% chicory), dan P4 (ransum mengandung 40% chicory). Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Peubah yang diamati adalah  kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) kemudian diuji menggunakan Uji Duncan untuk perbedaan respon percobaan terhadap perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara perlakuan terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro pada sapi potong. Nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi pada penelitian ini dihasilkan pada P3 masing-masing sebesar 80,92% dan 70,42%. Penggunaan tanaman Chicory P3 (Cichorium intybus) sebanyak 30% dalam ransum merupakan yang terbaik terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro pada sapi potong. Penggunaan tanaman chicory (Cichorium intybus) dapat digunakan pada taraf 30%
Prospects Of Development Of Sorghum As Ruminant Feed-In Indonesia Inge Korima; Mansyur Mansyur; Hendi Setiyatwan
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v4i3.40352

Abstract

Sorghum plants can be developed in Indonesia as feed for ruminants. This is due to agro-ecological conditions that can be tolerant of land conditions in Indonesia. Dry land can be used for the growth of sorghum because sorghum is a cereal with low water content. The harvest method can be carried out at the age of 85 days  to 90 days, due to the high content of organic matter, dry matter, and crude protein. By-products of sorghum or sorghum waste in the form of leaves and stems can be used as forage for ruminants. Antinutrient substances in sorghum can be processed with silage technology to maintain nutrients, feed reserves for a long time, and increase digestibility in the rumen of ruminants to increase feed efficiency.