Salah satu masalah utama yang menghambat peningkatan kinerja perekonomianIndonesia adalah pengangguran. Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidakhanya karena terbatasnya kesempatan kerja, tetapi juga dipengaruhi oleh tingkatkesiapan untuk pekerjaan pencari kerja. Untuk meningkatkan kesiapan kerja, makapencari kerja harus memahami tuntutan kemampuan yang diharapkan oleh penyediapekerjaan. Penelitian ini dilakukan terhadap penyedia pekerjaan dan pencari kerja diJawa Timur. Studi ini menemukan bahwa penyedia mengharapkan pencari kerja memilikisetidaknya 5 keterampilan kerja, yaitu: 1) memiliki motivasi kerja yang kuat, (2)kepribadian yang matang, (3) memiliki kematangan sosial, (4) memiliki sikap kerja yangpositif, dan (5) terampil dalam bekerja. Penelitian ini juga membuktikan bahwa kesiapankerja pencari kerja ditentukan oleh pengetahuan yang dimanifestasikan oleh penguasaanTIK, aplikasikomputer, kemampuanmembaca, dantingkatpemahamanbidangpekerjaan,serta keterampilan praktis yang dimanifestasikan dengan motivasi kerja, kedewasaan,kemampuan untuk berinteraksi, sikap kerja, kemampuan memecahkan masalah, dansikap tanggung jawab. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja adalah dua variabelyang mempengaruhi kesiapan untuk bekerja. Hasil penelitian ini menemukan bahwatingkat kesenjangan dilihat dari dimensi kesiapan kerja, pengetahuan dan penguasaanketerampilan praktis pencari kerja. Dalam penguasaan dimensi pengetahuan, pencarikerja dalam kategori sangat siap untuk bekerja. Tapi dari dimensi keterampilan praktis,pencari kerja dalam kategori cenderung siap untuk bekerja. Hal ini menunjukkan bahwapengetahuan yang didapat para pencari kerja dari pendidikan formal tidak sepenuhnyaselarasdengantuntutankerja. Pencarikerjadiharapkanuntukmemperbanyakpengalamankerja sebelum memasuki dunia kerja. Untuk meminimalkan ketidaksiapan para lulusanpendidikan sebelum memasuki dunia kerja, maka pengembangan kurikulum dankegiatan pembelajaran di sekolah harus selaras dengan tuntutan dunia kerja.